Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Alasan Mengapa Gula Merusak Kesehatan Tubuh, Jangan Diremehkan

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/JCOMP
Ilustrasi gula, gula pasir.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Mengonsumsi makanan atau minuman mengandung gula memang terasa lezat di lidah dan menambah nafsu makan.

Gula yang membuat makanan dan minuman terasa manis juga dapat menjadi penambah energi ketika tubuh kekurangan tenaga.

Akan tetapi, konsumsi gula sebaiknya dibatasi karena bahan yang satu ini bisa merusak kesehatan tubuh.

Kementerian Kesehatan menyarankan agar masyarakat membatasi asupan gula sebanyak 50 gram per hari atau setara dengan empat sendok makan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Efek Mengonsumsi Madu terhadap Gula Darah Berdasarkan Penelitian

Lantas, apa saja dampak negatif yang ditimbulkan jika mengonsumsi gula secara berlebihan?

Baca juga: Apa yang Terjadi Ketika Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula?

1. Penyakit jantung

Dilansir dari WebMD, konsumsi gula terlalu banyak berisiko meningkatkan potensi kematian akibat penyakit jantung.

Hal tersebut dapat terjadi ketika orang mengonsumsi 1/4 atau lebih dari kalori harian mereka dari gula tambahan.

Potensi kematian akibat penyakit jantung karena konsumsi gula berlebih disebabkan oleh tekanan darah yang meningkat.

Selain itu, konsumsi gula dalam jumlah yang banyak dapat melepaskan lebih banyak lemak ke dalam aliran darah.

Dua kondisi tersebut dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan penyakit jantung lainnya.

Baca juga: Benarkah Alpukat Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

2. Tekanan darah tinggi

Sebagian orang mengira bahwa melonjaknya tekanan darah dipicu oleh konsumsi garam. Tetapi, gula juga menjadi alasan lain mengapa tekanan darah meningkat.

Gula bisa menyebabkan tekanan darah tinggi karena kadar insulin melonjak terlalu tinggi.

Kondisi tersebut membuat pembuluh darah kurang fleksibel dan menyebabkan ginjal menahan air dan natrium.

3. Penyakit hati

Sebagian besar makanan kemasan, makanan ringan, dan minuman dimaniskan dengan fruktosa, gula sederhana dari buah-buahan atau sayuran seperti jagung.

Ketika kandungan tersebut dikonsumsi, hati akan mengubahnya menjadi lemak dan memicu penumpukan di organ ini.

Kondisi seperti itu disebut sebagai penyakit hati berlemak non-alkohol.

Perubahan pola makan sejak dini dapat mengatasinya. Namun seiring berjalannya waktu, pembengkakan dan jaringan parut dapat merusak hati.

Baca juga: Efek Mengonsumsi Madu terhadap Gula Darah Berdasarkan Penelitian

4. Kualitas tidur yang buruk

Konsumsi gula secara berlebihan di malam dapat mengacaukan kadar glukosa darah sehingga menyebabkan lonjakan energi.

Bila hal tersebut terjadi, orang kesulitan untuk tetap terjaga di tempat kerja atau tertidur di kelas di sekolah.

Sementara itu, jika gula dikonsumsi dalam jumlah yang banyak di malam hari, hal ini bisa membangunkan orang ketika terlelap yang dapat mempersingkat waktu tidur nyenyak.

5. Gigi berlubang

Gula memberi makan bagi bakteri dalam mulut sehingga meninggalkan asam yang mengikis enamel gigi.

Gigi dapat berlubang apabila orang mengonsumsi minuman manis, buah-buahan kering, permen, cokelat, dan permen asam.

Agar gigi tetap terjaga kesehatannya, berkumurlah dengan air atau minumlah susu untuk menetralkan asam setelah mengonsumsi makanan mengandung asam.

Baca juga: Ini yang Terjadi Saat Berhenti Mengonsumsi Gula dalam 30 Hari

6. Diabetes

Konsumsi gula dalam jumlah berlebih dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena diabetes tipe 2.

Hal itu dapat terjadi karena gula yang berada di dalam darah dapat bereaksi dengan membuat lebih sedikit hormon insulin yang mengubah makanan menjadi energi atau membuat insulin tidak bekerja dengan baik.

Jika orang mengalami kelebihan berat badan, menurunkan berat badan sebanyak 10-15 kilogram dapat membantu mereka mengelola kadar gula darah.

7. Meningkatkan berat badan

Alasan lain mengapa gula dapat merusak kesehatan karena bahan ini bisa menambah berat badan.

Contohnya, orang yang mengonsumsi minuman bersoda setiap hari dan tidak berusaha mengurangi kalori bisa mengalami penambahan berat badan sebanyak 15 kilogram dalam waktu tiga tahun.

Berat badan yang bertambah perlu diwaspadai karena kondisi ini dapat menyebabkan masalah, seperti diabetes dan beberapa jenis kanker.

Baca juga: Khasiat Air Jeruk Nipis untuk Mengontrol Gula Darah

8. Suasana hati yang buruk

Suka mengonsumsi makanan manis ternyata berisiko membuat mood atau suasana hati menjadi buruk.

Beberapa penelitian telah mengaitkan antara gula dan masalah kesehatan mental.

Salah satu penelitian terbaru menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi lebih dari 66 gram gula per hari lebih mungkin didiagnosis kecemasan atau depresi ketimbang pria yang mengonsumsi gula di bawah 40 gram.

Terlalu banyak gula dapat memicu depresi melalui pembengkakan atau peradangan di otak yang lebih sering terjadi pada penderita depresi.

9. Asam urat

Asam urat sering kali dikaitkan dengan konsumsi daging merah, jeroan, dan lobster yang terlalu banyak.

Namun, penyebab asam urat lainnya juga dipicu oleh fruktosa yang membuat asam urat menumpuk di dalam darah.

Kondisi tersebut lama-kelamaan dapat membentuk kristal keras di jempol kaki, lutut, dan persendian lainnya.

Baca juga: Bahaya Makanan dan Minuman Manis bagi Penderita Asam Urat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi