Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal LignoSat, Satelit Kayu Pertama yang Akan Diluncurkan Jepang dan NASA

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Stanislaw Tokarski
Ilustrasi satelit mengorbit planet Bumi.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - NASA dan Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) berencana meluncurkan satelit kayu pertama ke luar angkasa.

Peluncuran ini merupakan bagian dari upaya untuk menjadikan penerbangan luar angkasa lebih berkelanjutan.

LignoSat, satelit seukuran cangkir kopi yang terbuat dari kayu magnolia, akan diluncurkan ke orbit Bumi pada musim panas 2024, dikutip dari Live Science.

Diketahui, kayu tidak akan terbakar atau membusuk di ruang hampa udara yang tak bernyawa. Namun, kayu akan terbakar menjadi abu halus saat masuk kembali ke atmosfer.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini menjadikannya sebagai bahan yang sangat berguna dan dapat terbiodegradasi untuk satelit masa depan.

Baca juga: Ilmuwan Menduga Spesies Manusia Purba Mungkin Masih Ada di Pulau Flores

Tentang LignoSat

Dikutip dari Space, proyek satelit kayu LignoSat dimulai pada April 2020, sebagai kolaborasi antara Kyoto University dan Sumitomo Forestry.

"Kami ingin melihat apakah kami dapat secara akurat memperkirakan dampak lingkungan dari kondisi orbit Bumi rendah (LEO) yang keras terhadap bahan organik," kata kepala penelitian kayu luar angkasa, Koji Murata.

Untuk menguji efek tersebut, sebuah panel kecil berisi tiga sampel kayu berbeda diluncurkan ke ISS.

Tiga kayu itu masing-masing berjenis magnolia, cherry, dan birch.

Kayu tersebut disimpan di Modul Kibo Eksperimental Jepang dan diekspos ke luar angkasa selama sepuluh bulan pada 2022.

Panel kayu tersebut diambil oleh astronot JAXA Koichi Wakata dan kembali ke Bumi dengan pesawat ruang angkasa kargo CRS-26 milik SpaceX pada Januari 2023.

Baca juga: Masalah Sampah Kian Parah, Ilmuwan Temukan Semut Terjerat Plastik untuk Pertama Kalinya

Kayu magnolia

Para peneliti memilih kayu magnolia karena kecil kemungkinannya pecah atau pecah selama pembuatan.

Selain itu, kayu magnolia juga memiliki kemampuan kerja yang relatif tinggi dengan stabilitas dimensi dan kekuatan keseluruhan.

Jika kayu benar-benar menjadi alternatif yang layak untuk manufaktur satelit, kayu tersebut memiliki beberapa potensi manfaat dibandingkan dengan paduan logam biasa yang digunakan dalam konstruksi saat ini.

Pertama, ini lebih ramah lingkungan secara keseluruhan.

Kedua, kayu lebih mudah, lebih murah, dan lebih bersih untuk diproduksi, serta lebih mudah dibuang jika menyangkut masa pakai satelit yang sudah habis.

Ketika mengalami deorbit, satelit dan komponen-komponen yang menyusunnya biasanya terbakar sebagian besar, bahkan seluruhnya di atmosfer Bumi.

Bagian-bagian yang tidak terbakar akan dideorbitkan secara strategis untuk dibuang ke wilayah-wilayah terpencil di lautan.

Baca juga: Mengenal Asteroid Bennu yang Berhasil Dibawa NASA ke Bumi, Tempuh 3 Tahun Perjalanan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi