Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Disamakan dengan Daun Kelor, Ini Khasiat Daun Katuk untuk Kesehatan

Baca di App
Lihat Foto
WIKIMEDIA COMMONS/VENGOLIS
Ilustrasi tanaman katuk, daun katuk.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Daun katuk atau Sauropus androgynus sering disamakan dengan daun kelor karena bentuk keduanya yang hampir mirip.

Hal tersebut dikarenakan daun katuk dan daun kelor memiliki daun berukuran kecil dan berwarna hijau serta bentuk tangkai yang kecil.

Faktor lain yang membuat kedua tumbuhan tersebut sering disamakan adalah manfaatnya bagi kesehatan tubuh.

Daun katuk dan daun kelor sama-sama bermanfaat untuk meningkatkan dan memperlancar produksi air susu ibu (ASI).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski kerap disamakan dengan daun kelor, daun katuk menyimpan manfaat lain yang membuat tumbuhan ini baik untuk dikonsumsi.

Baca juga: 6 Manfaat Daun Katuk, Tingkatkan Volume ASI hingga Sperma

Baca juga: 5 Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan, Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah

Simak sederet khasiat daun katuk untuk kesehatan berikut ini:

Apa itu daun katuk?

Sebelum membahas manfaatnya bagi kesehatan, ketahui dulu apa itu daun katuk dan bagaimana tumbuhan ini dapat tumbuh di Indonesia.

Merujuk laman Unair, daun katuk dapat digunakan sebagai pakan ternak sekaligus obat herbal tradisional.

Daun katuk dapat diolah menjadi suplemen untuk meningkatkan produksi ASI sekaligus bahan baku produk kecantikan.

Orang Jawa mengenal daun tersebut sebagai sayuran dan pewarna makanan serta dijadikan tanaman hias di pagar dan halaman.

Baca juga: 4 Manfaat Daun Salam bagi Penderita Diabetes

Bila melihat persebarannya, daun katuk tumbuh di kondisi yang lembap dan banyak ditemukan di daerah tropis Asia Selatan.

Selain Indonesia, daun katuk juga dapat tumbuh di India, China, Malaysia, Filipina, termasuk Vietnam.

Di Indonesia, daun katuk dapat tumbuh bila mendapat asupan air yang cukup dengan suhu lingkungan 21-23 derajat Celsius.

Faktor lain yang membuat tumbuhan tersebut bisa hidup di Indonesia adalah tingkat kelembapan lingkungan 50-80 persen ditambah curah hujan antara 750-2.500 mm/tahun.

Baca juga: Viral, Video Kucing Disebut Nge-fly Saat Makan Daun Seledri, Berbahayakah?

Khasiat daun katuk

Daun katuk yang umum dijumpai di Indonesia bisa mendatangkan beberapa manfaat bagi tubuh bila dikonsumsi.

Simak khasiat daun katuk berikut ini:

1. Meningkatkan daya tahan tubuh

Salah satu alasan mengapa daun katuk baik untuk kesehatan karena tumbuhan ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Hal tersebut dikarenakan daun katuk mengandung vitamin C yang bisa meningkatkan sistem kekebalan.

Bila dikonsumsi, daun katuk membantu tubuh meningkatkan daya tahannya terhadap berbagai penyakit.

Baca juga: Mengapa Daun Berganti Warna Saat Musim Gugur?

2. Menurunkan berat badan

Daun katuk juga bermanfaat untuk menurunkan berat badan karena tumbuhan ini rendah kalori dan karbohidrat serta kaya protein.

Karena alasan itulah daun katuk dapat dikonsumsi oleh orang yang sedang mengikuti program penurunan berat badan.

3. Menurunkan tekanan darah tinggi

Sebagian orang memiliki masalah dengan tekanan darah yang melonjak. Untungnya, masalah ini bisa diatasi dengan mengonsumsi daun katuk.

Tumbuhan tersebut dapat menurunkan tekanan darah tinggi karena bersifat vasodilator.

Itu artinya, daun katuk dapat melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah sehingga bermanfaat bagi penderita hipertensi.

Baca juga: 4 Manfaat Daun Salam bagi Penderita Diabetes

4. Menjaga kesehatan tulang

Alasan lain mengapa daun katuk sebaiknya dikonsumsi karena tumbuhan yang satu ini bisa menjaga kesehatan tulang.

Daun katuk mengandung kalsium dan fosfor, dua nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tulang.

Bila dikonsumsi, daun katuk dapat membantu menjaga kepadatan tulang dan mencegah penyakit tulang seperti osteoporosis.

Baca juga: Benarkah Daun Belimbing Bisa Mengusir Lalat?

5. Memulihkan kondisi ibu setelah melahirkan

Daun katuk juga bermanfaat untuk proses penyembuhan dan pemulihan bagi ibu setelah melahirkan.

Dengan mengonsumsi daun tersebut, kondisi ibu akan lebih cepat pulih dan energi serta kebugaran tubuhnya kembali lagi.

6. Mencegah osteoporosis

Daun katuk mengandung senyawa isoflavonoid yang mempunyai efek yang mirip dengan estrogen.

Hal tersebut dapat membantu perlambatan massa tulang berkurang atau osteoma lansia sekaligus mencegah osteoporosis pada wanita.

Osteoporosis adalah kondisi yang menyebabkan kepadatan tulang berkurang sehingga berisiko menyebabkan tulang retak, patah, atau keropos.

Baca juga: 6 Manfaat Teh Daun Salam, Apa Saja?

7. Mencegah kanker

Senyawa flavonoid dan saponin yang terkandung dalam daun katuk juga mempunyai sifat antikanker.

Manfaat yang satu ini bisa dirasakan bila orang memgonsumsi daun katuk secara rutin.

8. Mengatasi anemia

Anemia atau kurang darah juga dapat diatasi dengan mengonsumsi daun katuk.

Manfaat tersebut dapat dirasakan karena daun katuk mengandung zat besi yang tinggi.

Anemia dapat diatasi dengan daun katuk karena tumbuhan ini mampu memperbaiki jumlah sel darah merah.

9. Menjaga kesehatan mata

Selain wortel, kesehatan mata juga dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi daun katuk.

Daun katuk mengandung provitamin A yang berkhasiat membantu mencegah gangguan penglihatan dan menjaga kesehatan mata.

Baca juga: 5 Manfaat Daun Ciplukan untuk Kesehatan, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi