Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Samarkand, Kota Tua yang Merangkum Kekejaman dan Seni Menjadi Satu

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia/Ekrem Canli
Registan Square, sebuah alun-alun yang memuat kompleks pendidikan di Samarkand, Uzbekistan. Kompleks ini dibangun pada Abad Pertengahan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Samarkand, sebuah kota di Uzbekistan, adalah salah satu kota tertua di dunia yang masih terus dihuni dari generasi ke generasi.

Didirikan sekitar 700 SM, kota ini menjadi pusat pertemuan budaya serta pembelajaran dan perdagangan pada masa kejayaan Jalur Sutra.

Jalur Sutra adalah sebuah jalur perdagangan melalui Asia yang menghubungkan antara belahan dunia Timur dan Barat.

Dimulai dari China hingga Mediterania, jalur perdagangan pada masa kuno ini turut melintasi wilayah Samarkand.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari CNN, Kamis (16/11/2023), kota ini disebut sebagai permata yang terletak di tenggara Uzbekistan.

Keindahannya telah menyihir para penyair, termasuk novelis dan penyair Inggris James Elroy Flecker (1884-1915) yang mengabadikan Samarkand dalam salah satu puisinya:

"For lust of knowing what should not be known, we take the Golden Road to Samarkand."

Secara harfiah, karya James Elroy memiliki arti, "Demi nafsu mengetahui apa yang tidak boleh diketahui, kami mengambil Jalan Emas menuju Samarkand."

Baca juga: Catalhoyuk, Bangunan Permukiman Kuno Tertua yang Masih Berdiri Kokoh

 

Peninggalan penguasa kejam yang cinta seni

Pada periode awal Islam dari abad ke-7, Samarkand berkembang pesat sampai terjadi perusakan oleh Genghis Khan, pendiri Kekaisaran Mongol, pada 1220.

Hingga abad ke-14, Timur Lenk menjadikan Samarkand sebagai ibu kota kerajaan yang besar.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (20/2/2019), Timur Lenk adalah sosok pendiri Dinasti Timuriyah di Persia serta Asia Tengah.

Dia dikenal karena kekejamannya ketika menaklukkan India dan Rusia hingga Laut Mediterania, serta cita rasanya akan seni.

Sepanjang langkahnya membangun kekaisaran yang melintasi Asia dan Eropa di akhir abad ke-14, menurut catatan para sejarawan, Timur Lenk telah membunuh sekitar 5 persen penduduk Bumi.

Namun, dilansir dari laman BBC, Kamis (7/1/2016), sosoknya juga mewariskan sejumlah peninggalan berbentuk keindahan bangunan.

Samarkand, kota gurun yang dulu merupakan ibu kota kekaisaran global Timur Lenk, sangatlah eksotis dan megah, penuh dengan masjid, madrasah, serta mausoleum.

Dengan menara masjid yang menjulang dan kubah raksasa, semua bangunan terbuat dari ubin biru bercorak yang berasal dari ratusan tahun silam.

Kini, kota ini didapuk sebagai permata dalam triptych (gambar dalam tiga bagian) kota-kota bersejarah Uzbekistan, bersama dengan Khiva dan Bukhara.

Baca juga: Deretan Bahasa Paling Tua di Dunia yang Masih Digunakan, Ada Sansekerta dan Arab

Banyak masjid, madrasah, dan makam megah

Saat menginjakkan kaki di Samarkand, pengunjung akan menemui Registan Square, sebuah alun-alun dan kompleks pendidikan yang dibangun pada Abad Pertengahan.

Kompleks tersebut terdiri dari satu buah masjid dan tiga gedung madrasah besar, yakni Madrasah Ulugh Beg, Madrasah Sher-Dor, dan Madrasah Tilla-Kari.

Sekolah-sekolah Islam yang dibangun antara abad ke-15 dan ke-17 ini dengan sempurna merangkum Jalur Sutra pada masa lampau lantaran menjadi pusat pembelajaran dan perdagangan.

Kota ini juga dilengkapi kompleks pemakaman megah dengan interior luar biasa yang berasal dari abad ke-14.

Di antara banyaknya makam, salah satu yang paling populer adalah tempat peristirahatan terakhir bernama Gur-e-Amir Samarkand, sebuah mausoleum Amir Timur alias Timur Lenk.

Mausoleum atau bangunan makam mewah ini dibangun setelah kematian sosok pendiri Dinasti Timuriyah pada 1405.

Tak hanya itu, Registan Square di dalam Samarkand juga dilengkapi sebuah masjid bersejarah, Bibi Khanum, yang menjulang tinggi menghiasi kota.

Masjid Bibi Khanum dibangun Timur Lenk setelah melancarkan serangan ke India pada akhir abad ke-14.

Bangunan aslinya memiliki 450 pilar marmer dan dibangun dengan mengerahkan hampir 100 ekor gajah.

Adapun menurut legenda, Masjid Bibi Khanum dibangun oleh istri kesayangan Timur untuk menghormati kepulangannya setelah perjalanan panjang penuh penjarahan.

Hingga saat ini, masjid tersebut tetap menjadi salah satu masjid terbesar di Asia Tengah yang dapat menampung sekitar 10.000 jemaah sekaligus.

Baca juga: Apa Itu Sumbu Filosofi Yogyakarta yang Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO?

Warisan dunia UNESCO

Di sisi lain, kota ini juga mewarisi peninggalan cucu Timur Lenk, Ulugh Beg, seorang ilmuwan yang berminat di bidang matematika dan astronomi.

Berbagai karyanya dikenang dalam Observatorium Ulugh Beg, sebuah bangunan yang berdiri sejak 1420-an di sebuah bukit menghadap Samarkand.

Bangunan ini menampilkan pengukuran historis jalur Matahari selama setahun, hanya selisih satu menit dari pengukuran yang digunakan ilmuwan saat ini.

Dengan sejarah lebih dari 2.500 tahun, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pun menambahkan Samarkand ke dalam daftar warisan dunia pada 2001.

Kaya akan peninggalan budaya dan situs bersejarah, kota ini masih menjadi salah satu pusat transportasi dan pusat budaya di Uzbekistan.

Kota Samarkand juga masih dilingkupi banyak universitas dan lembaga penelitian ilmiah untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan di masa kini.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi