Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Lalapan Penurun Berat Badan, Ini 4 Efek Samping Daun Selada

Baca di App
Lihat Foto
Pexels/Ron Lach
Ilustrasi efek samping daun selada.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Selada adalah salah satu sayuran daun yang rendah kalori dan banyak mengandung serat.

Sayuran ini sering dijadikan lalapan dan disantap bersama nasi, sambal, serta lauk-pauk khas Indonesia.

Daun selada juga menjadi bagian dari beberapa makanan di negara lain, seperti salad sayur dan burger.

Kombinasi rendah kalori dan tinggi serat membuat selada cocok dikonsumsi sebagai makanan penurun berat badan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari laman Stylecraze, serat dalam sayuran ini membantu tubuh mempertahankan rasa kenyang, sehingga mencegah perilaku makan berlebihan.

Selada juga merupakan sumber vitamin K yang berfungsi memperkuat tulang dan mengurangi risiko patah tulang.

Vitamin A yang berperan penting dalam mendukung kesehatan mata pun terkandung dalam sayuran ini.

Oleh karenanya, menurut WebMD, makan selada dapat menurunkan risiko terkena katarak serta mencegah degenerasi makula atau penurunan kemampuan penglihatan.

Tidak hanya itu, daun selada mentah mengandung lebih 95 persen air. Tak heran, konsumsi lalapan selada dapat sedikit membantu menghidrasi tubuh.

Lantas, bagaimana efek samping daun selada?


Efek samping daun selada

Selada atau Lactuca sativa terdiri dari beberapa jenis, antara lain selada kepala (capitata), selada keriting (crispa), selada romaine (longifolia), dan selada celtuce (augustana).

Masyarakat Indonesia lebih sering mengonsumsi selada keriting dengan ciri khas bentuk helaian daun berombak atau bergerigi.

Meski menyehatkan, mengonsumsi daun selada apa pun dapat memicu efek samping jika berlebihan.

Berikut efek samping yang mungkin terjadi saat terlalu banyak makan selada:

Baca juga: Cegah Penyakit Jantung dan Diabates, Ketahui 3 Efek Samping Sawi Putih

1. Kulit jadi kejinggaan

Dilansir dari laman Livestrong, selada mengandung vitamin A dan beta karoten, senyawa yang akan diubah menjadi vitamin A oleh tubuh.

Kandungan beta karoten berperan penting dalam proses pertumbuhan dan peningkatan kesehatan mata.

Pigmen berwarna dominan merah kejinggaan ini juga dapat meningkatkan sistem kekebalan, sehingga tubuh tidak mudah jatuh sakit.

Namun, kandungan yang sama juga dapat menyebabkan karotenodermia jika dikonsumsi terlalu banyak.

Karotenodermia adalah kondisi saat kulit mengalami perubahan menjadi kuning kejinggaan akibat kelebihan karoten.

Untungnya, kondisi ini relatif tidak berbahaya dan dapat menghilang seiring dengan menurunnya jumlah beta karoten yang masuk dalam tubuh.

Baca juga: 4 Efek Samping Terong yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

2. Risiko infeksi kuman

Selada adalah salah satu sayuran yang mudah tercemar kuman penyebab keracunan, seperti Escherichia coli atau E coli, Norovirus, dan Salmonella.

Padahal, daun selada lebih sering dikonsumsi dalam kondisi mentah sebagai lalapan atau salad.

Biasanya, perlu waktu sekitar dua hingga enam jam setelah mengonsumsi selada terkontaminasi hingga gejala keracunan muncul.

Masih dari Livestrong, tanaman selada dapat terkontaminasi kuman melalui pasokan air saat masih di perkebunan.

Kontaminasi juga dapat terjadi selama pengemasan, perjalanan ke toko dan restoran, atau saat disimpan di lemari es.

Guna menghindari risiko ini, penting untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyiapkan selada atau lalapan lain.

Mencuci selada hingga bersih dengan air mengalir juga perlu dilakukan, termasuk membuang bagian daun yang sobek atau berlubang.

Baca juga: 6 Efek Samping Kubis, Tetap Mengintai Kesehatan meski Tanpa Digoreng

3. Masalah pencernaan

Selain risiko kontaminasi kuman, mengonsumsi daun selada terlalu banyak dapat berdampak buruk pada sistem pencernaan.

Dikutip dari laman Bobo, semua jenis selada mengandung banyak serat yang baik untuk saluran pencernaan.

Kendati demikian, terlalu banyak serat yang masuk dapat memicu efek samping, seperti perut kembung dan diare.

4. Kelebihan vitamin K

Efek samping daun selada selanjutnya, yakni potensi kelebihan vitamin K jika dimakan dalam jumlah banyak.

Fungsi utama vitamin K adalah membantu mengubah protrombin menjadi trombin, protein penting dalam proses pembekuan darah.

Kekurangan vitamin ini akan membuat darah sukar membeku, sehingga cenderung mudah mengalami perdarahan dan luka yang sulit sembuh.

Sayangnya, jika berlebihan, vitamin K pada sayuran ini dapat berbalik menjadi racun bagi tubuh.

Bahkan, kelebihan dosis vitamin K dapat memicu beberapa gejala, seperti sesak napas, sakit kepala, keringat berlebih, serta kaku otot.

Baca juga: Sering Diolah Jadi Bahan Jamu, Kenali 5 Efek Samping Kunyit bagi Tubuh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi