Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijuluki Planet Merah, Ilmuwan Temukan Langit Malam Mars Berwarna Hijau

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/VADIM SADOVSKI
Ilustrasi planet mars. Dijuluki Planet Merah, langit malam di Mars justru berwarna hijau.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Mars adalah planet keempat terdekat dari Matahari yang mendapat julukan Planet Merah karena permukaannya berwarna kemerahan.

Namun, tak selamanya seluruh permukaan planet tetangga Bumi ini tampak kemerahan. Saat malam, tepat saat Matahari terbenam, cahaya hijau menghiasi langit dan atmosfer Mars.

Langit Mars berwarna hijau tersebut ditemukan oleh ExoMars Trace Gas Orbiter (TGO) milik Badan Antariksa Eropa (ESA) saat menjalankan misinya mengorbit planet ini.

Dilansir dari Science Alert, Kamis (16/11/2023), fenomena cahaya ini disebut airglow atau nightglow karena terjadi pada malam hari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebenarnya, nightglow adalah fenomena yang relatif umum terjadi di atmosfer planet-planet Tata Surya.

Beberapa faktor dapat menyebabkan atmosfer planet memancarkan cahayanya sendiri saat malam hari.

Salah satunya, pada siang hari, sinar Matahari akan memecah senyawa kimia atau molekul yang disebut sebagai proses fotodisosiasi.

Namun, saat malam, jauh dari paparan radiasi Matahari, atom-atom dapat bersatu kembali menjadi molekul dan melepaskan kelebihan energi dalam bentuk foton atau partikel cahaya.


Warna langit Mars hijau saat malam

Di Bumi, cahaya malam yang terlihat dari luar angkasa berwarna hijau, keemasan, atau kemerahan.

Sedangkan di planet lain, keadaannya tampak kurang spektakuler saat dilihat oleh mata manusia.

Kendati demikian, cahaya malam inframerah dan ultraviolet yang terlihat di langit Mars mengundang rasa penasaran ilmuwan untuk mempelajari data dari Trace Gas Orbiter.

Baca juga: Angin Dingin Gunung Washington Cetak Rekor Suhu Terendah, Disebut Lebih Dingin dari Mars

Ilmuwan planet dari Universitas Liege, Belgia, Jean-Claude Gerard mengatakan, tim mengarahkan instrumen ke tepi atmosfer Mars untuk mencari tanda-tanda cahaya malam pada gelombang ultraviolet.

Mereka pun menemukannya, sebuah nightglow berwarna hijau pada ketinggian sekitar 40-60 kilometer.

"Pengamatan ini tidak terduga dan menarik untuk perjalanan ke Planet Merah di masa depan," ujar Gerard.

Gerard dan rekan-rekan ilmuwan juga menuangkan temuan tersebut dalam jurnal Nature Astronomy yang terbit pada 9 November 2023 lalu.

Baca juga: Uji Coba Kirim Manusia ke Mars, Roket Starship Milik Elon Musk Meledak Usai Diluncurkan

Mirip aurora, tetapi sumber dan penyebab berbeda

Dikutip dari Live Science, Jumat (17/11/2023), meski tampak mirip dengan aurora yang menghiasi bagian kutub Bumi, fenomena ini memiliki sumber dan penyebab berbeda.

Fenomena aurora terjadi saat partikel bermuatan, baik proton (positif) atau elektron (negatif) dari angin Matahari menabrak partikel-partikel di atmosfer Bumi.

Sedangkan, nightglow terjadi saat dua atom oksigen (O) bergabung membentuk molekul oksigen atau O2.

Proses tersebut memancarkan cahaya kehijauan yang cukup terang untuk dilihat dari permukaan tanah Mars.

Baca juga: Sampel Batuan Menguak Indikasi Adanya Kehidupan Purba di Mars

Menurut peneliti, Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis. Mencari tahu apa yang ada di dalamnya dapat membantu manusia mengetahui ke mana perginya sisa atmosfer di planet ini.

Kondisi tersebut pun dapat membantu manusia mencari tahu alasan beberapa dunia tampak indah dan layak huni seperti Bumi, atau sebaliknya.

Pada akhirnya, temuan akan menarik bagi para ilmuwan yang mencari dunia layak huni di tempat lain di galaksi ini.

"Cahaya malam O2 ini seharusnya bisa diamati dari pengorbit Mars serta dari permukaan Mars dengan mata telanjang dalam kondisi langit cerah," tulis para peneliti.

"Pengamatan ini membuka jalan bagi pengamatan global masa depan terhadap sirkulasi atmosfer Mars dengan instrumentasi yang lebih sederhana dan berbiaya rendah," sambungnya.

Baca juga: Empat Tahun Jelajahi Mars, InSight Undur Diri dengan Kirimkan Selfie Terakhir

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi