Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan Tiba, Waspadai 6 Penyakit Ini

Baca di App
Lihat Foto
Sonic Speedy
Ilustrasi musim hujan datang. Musim hujan bisa sebabkan munculnya sejumlah penyakit.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Indonesia sudah memasuki musim penghujan.

Sejumlah daerah bahkan mengalami cuaca ekstrem, seperti hujan deras, angin kencang, hujan es, bahkan banjir.

Datangnya musim penghujan menjadi kewaspadaan bersama, tidak hanya dari sisi bencana tetapi juga sejumlah penyakit yang muncul.

Baca juga: Sejumlah Wilayah di Jabodetabek yang Berpotensi Banjir pada 21-30 November 2023

Berikut sejumlah penyakit yang sering muncul saat musim penghujan:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: BMKG Ungkap Potensi Banjir Rob 23 November-2 Desember 2023, Ini Daftar Wilayahnya

Penyakit yang muncul saat musim hujan

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), berikut enam penyakit yang timbul saat musim hujan jika tidak menjaga kesehatan:

1. Diare

Diare merupakan penyakit yang akan meningkatkan frekuensi buang air besar lebih banyak dari normalnya.

Penyebab umum diare adalah mengonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi oleh bakteri.

Bakteri utama penyebab penyakit ini adalah E coli yang kemudian mengganggu sistem pencernaan.

2. Demam berdarah

Penyakit demam berdarah (DBD) disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk demam berdarah atau Aedes aegypti.

Saat musim hujan, akan banyak genangan air dan sampah yang memicu nyamuk tersebut berkembang biak.

Setelah itu, nyamuk akan mencari makanan mereka dari manusia yaitu darah. Saat itulah, virus penyebab demam berdarah akan masuk ke dalam tubuh.

Efek paling parah bila terkena penyakit ini adalah kematian.

Baca juga: Perkiraan Musim Hujan, Mungkinkah Hawa Panas Hilang Saat Hujan?

3. Leptospirosis

Sesuai dengan namanya, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang ditularkan melalui air kencing tikus.

Air kencing tikus tersebut terbawa oleh air hujan atau banjir saat musim hujan. Penyakit ini akan menyebabkan kulit menjadi kekuningan dan mengering.

Seseorang yang ada luka, kemudian bermain/terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran atau kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut potensi terinfeksi dan akan jatuh sakit.

4. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus, atau mikroba yang kemudian menyerang saluran pernapasan.

Penyakit ISPA tersebut disebarkan melalui batuk atau ludah dengan sembarangan. Mikroba itu kemudian masuk ke tubuh melalui pernapasan.

Gejala utama penyakit ini adalah batuk, demam, sesak napas, dan nyeri dada.

Baca juga: BMKG Ungkap Tanda-tanda Musim Hujan di Indonesia

5. Penyakit kulit

Penyakit ini umumnya disebabkan oleh bakteri-bakteri yang dibawa oleh air hujan atau banjir.

Selain itu, penyakit ini juga disebabkan oleh jamur bila kulit tidak bersih, sehingga biasanya jamur ini berada pada lipatan-lipatan kulit.

Bila terkena penyakit ini, kulit akan terasa gatal yang kemudian muncul lesi atau ruam.

6. Penyakit saluran cerna atau tipes

Demam tifoid atau dikenal dengan tipes menyerang saluran pencernaan manusia.

Tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang masuk ke saluran pencernaan melalui mulut, esofagus, lambung, usus kecil, dan usus besar.

Tipes akan menyebabkan peradangan pada saluran cerna bahkan demam yang tinggi.

Baca juga: Puncak Musim Hujan 2023 di Indonesia Menurut BMKG, Kapan Waktunya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi