Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Malawi Larang Dirinya Sendiri Pergi ke Luar Negeri, Ini Alasannya

Baca di App
Lihat Foto
AFP/AMOS GUMULIRA
Presiden Malawi Lazarus Chakwera saat membuka pertemuan Southern African Development Community (SADC) Heads of State Extraordinary di Bingu International Convention Centre, Lilongwe, Malawi, 12 Januari 2022.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Presiden Malawi, Lazarus Chakwera melarang dirinya sendiri untuk berpergian ke luar negeri hingga Maret 2024.

Tak hanya itu, Chakwera juga melarang seluruh kabinetnya untuk bepergian ke luar negeri.

“Saya memberlakukan pembekuan semua perjalanan luar negeri yang didanai negara untuk semua pejabat di semua tingkatan hingga akhir tahun fiskal pada bulan Maret 2024,” ucap Chakwera dikutip dari Africa News.

Keputusan tersebut diumumkan setelah Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui pinjaman sebesar 175 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,7 triliun kepada negara kecil di Afrika bagian selatan itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehingga, Chakwera tidak akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Iklim COP28 yang dijadwalkan akan dimulai pada akhir November 2023 di Uni Emirat Arab.

Ia juga meminta semua anggota pemerintahannya yang sedang melakukan perjalanan dinas ke luar negeri untuk mempercepat kepulangan mereka.

Selain itu, Chakwera juga memerintahkan untuk mengurangi separuh anggaran bahan bakar untuk pejabat senior pemerintah.

Baca juga: Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO, Dipakai 27 Penutur dan Warga di 52 Negara

Alasan Chakwera serta kabinetnya dilarang pergi ke luar negeri

Dilansir dari BBC, langkah yang diambil Chakwera itu dalam upaya menghemat pengeluaran negara.

Negara tersebut saat ini sedang mengalami devaluasi mata uang besar-besaran karena pinjaman dari IMF.

Malawi meminjam pendanaan dari IMF untuk bantu perekonomian negara yang sedang lesu.

Para analis memperkirakan devaluasi mungkin merupakan syarat untuk mendapatkan fasilitas pinjaman IMF tersebut.

Perekonomian Malawi sedang mengalami masa-masa penuh gejolak yang ditandai dengan kekurangan bensin dan solar, serta inflasi yang tinggi.

Dia juga telah memerintahkan penurunan pajak penghasilan individu pada anggaran mendatang, untuk membantu pekerja yang pendapatannya kehilangan nilai.

Chakwera juga meminta Menteri Keuangan untuk membuat ketentuan mengenai kenaikan gaji yang wajar bagi seluruh pegawai negeri sipil pada tinjuan anggaran berikutnya.

Para pejabat negara tersebut menyalahkan faktor eksternal yang menyebabkan kemerosotan ekonomi di negara tersebut, seperti topan dahsyat awal tahun ini, wabah kolera, dan perang di Ukraina.

Baca juga: Resesi Ekonomi, Mengenal Apa Itu IMF, dan Perannya dalam Perekonomian Global...

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi