Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Terlalu Sering Makan Roti Saat Sarapan, Sehatkah?

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/MOHAMED HASSOUNA
Ilustrasi roti, beragam jenis roti.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Roti merupakan salah satu jenis makanan yang sering dimakan ketika sarapan.

Selain mengenyangkan, roti memiliki aneka rasa dan isi sehingga tidak membosankan untuk dimakan setiap hari.

Setiap potong roti mengandung karbohidrat sebagai nutrisi utamanya. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber tenaga dari tubuh.

Sementara buah-buahan kacang-kacangan, atau biji-bijian yang menjadi isian roti akan menjadi sumber vitamin, mineral, serat, dan antioksidan.

Namun, terlalu sering makan roti saat sarapan ternyata menimbulkan efek serius pada tubuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, apa yang akan terjadi jika terlalu sering makan roti terutama saat sarapan?

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Makan Cokelat Setiap Hari?


Baca juga: Manakah yang Lebih Sehat untuk Olesan Roti, Keju atau Mentega?

Efek makan roti setiap hari saat sarapan

Dikutip dari berbagai sumber, berikut efek yang akan terjadi jika seseorang terlalu sering makan roti untuk sarapan.

1. Terkena diabetes

Diberitakan Medical News Today, roti merupakan sumber karbohidrat sederhana yang kaya akan gula.

Orang yang mengonsumsi roti akan menyebabkan gula darahnya cepat melonjak setelah makan. Lonjakan gula darah dapat berkontribusi pada diabetes tipe 2.

Semakin sedikit kandungan serat yang dimiliki dalam roti, semakin cepat kadar gula darah meningkat di rubuh.

Untuk membuatnya lebih sehat, direkomendasikan menambah sumber lemak atau protein saat memakan roti. Cara ini bisa memperlambat proses pencernaan dan menstabilkan kadar gula darah tubuh.

Baca juga: Sejarah Roti, Kudapan Purba dari Masa 22 Ribu Tahun yang Lalu

2. Memengaruhi berat badan

Karbohidrat olahan seperti roti tidak mengandung banyak serat. Akibatnya, mengonsumsi roti tidak akan membuat perut cepat kenyang.

Orang butuh makan lebih banyak roti agar merasa kenyang dan jadi ingin makan lebih banyak roti saat kadar gula darahnya turun.

Kekurangan serat pada roti juga mengakibatkan orang kekurangan nutrisi. Padahal, serat memengaruhi kesehatan pencernaan dan kardiovaskular.

Sebaliknya, kandungan karbohidrat sederhana yang tinggi pada roti justru dapat menyebabkan berat badan bertambah serta meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan diabetes.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Minum Susu Oat Setiap Hari?

3. Tubuh merasa lesu

Dikutip dari Eating Well, kandungan karbohidrat di roti menjadi sumber energi. Namun, tanpa tambahan asupan lemak sehat, protein, atau serat, tubuh akan cepat lapar dan energi tidak bertahan lama.

Kebanyakan makan roti hanya akan memberikan sumber energi sebentar. Lama-kelamaan, tubuh justru merasa lesu saat energinya sudah habis.

Oleh karena itu, dianjurkan makan roti yang tinggi serat dan padukan dengan makanan sumber lemak sehat, protein, atau serat. Contohnya, selai kacang, telur, atau buah-buahan.

Tambahan tadi akan memperlambat pencernaan sehingga memengaruhi kadar gula darah. Selain itu, bisa menjadi sumber protein dan lemak sehat.

4. Memicu masalah pada usus

Dilansir dari Eat This Not That, roti tawar yang rendah serat dapat menimbulkan masalah pada usus jika sering dikonsumsi.

Mengonsumsi roti rendah serat secara konsisten dapat menimbulkan masalah bagi mikrobioma atau koloni bakteri di usus.

Ketidakseimbangan bakteri usus menyebabkan sindrom iritasi usus besar dan penyakit radang usus.

Baca juga: Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh jika Minum Susu Almond Setiap Hari

5. Memengaruhi kesehatan mental

Jika roti rendah serat mengganggu bakteri usus, roti gandum yang kaya serat justru memiliki efek positif pada mikrobioma.

Bakteri usus tersebut akan berkembang berkat serat dari roti gandum. Perkembangan mikrobioma memengaruhi kesehatan mental menjadi lebih baik dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Karena itu, lebih baik ganti roti tawar dengan mengonsumsi roti gandum yang kaya serat.

6. Menambah vitamin dan mineral lewat isian roti

Roti yang dimakan tanpa isian memang hanya akan menambah asupan karbohidrat di tubuh. Namun, isian roti dapat menjadi sumber vitamin dan mineral.

Roti yang dipadukan dengan biji-bijian, sayuran, jeruk, alpukat, pepaya, atau akan menambah kandungan asam folat di tubuh. Sementara isian daging atau coklat di roti merupakan sumber zat besi.

Asam folat penting bagi ibu hamil karena mengurangi risiko cacat pada saraf bayi. Zat besi akan memengaruhi pasokan oksigen ke jaringan tubuh dan melindungi dari anemia.

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Makan Ikan Setiap Hari?

7. Sumber energi bagi tubuh dan otak

Kandungan karbohidrat di roti akan menjadi sumber energi terbaik bagi tubuh.

Mengonsumsi sepotong roti secara teratur dapat menunjang aktivitas sehari-hari.

Di sisi lain, kandungan glukosa atau karbohidrat sederhana di roti juga memengaruhi cara kerja otak.

Meskipun tidak memiliki nutrisi sebanyak roti gandung, roti tawar tetap termasuk pola makan sehat selama dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan.

Baca juga: 4 Jenis Roti yang Sehat, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi