Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga Perancis di Abad Ke-16, Menggiling Tulang Manusia Jadi Tepung Roti agar Tidak Kelaparan

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/freepik
Ilustrasi roti yang dibuat dari tulang manusia.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kelaparan ekstrem yang melanda Perancis di abad ke-16 membuat warga negara tersebut terpaksa melakukan tindakan yang juga ekstrem.

Warga Perancis terpaksa menggiling tulang manusia untuk dijadikan tepung roti yang bisa mereka makan.

Sayangnya, bukan menjadi kenyang, warga Perancis yang makan roti dari tulang manusia justru bernasib malang.

Baca juga: Kroisan atau Kwasong, Bagaimana Cara Baca Roti Croissant?


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal mula roti dari tulang manusia

Tindakan menggiling tulang manusia menjadi tepung roti berawal dari peristiwa perang agama yang bergejolak di Perancis.

Diberitakan Ancient Origins (24/11/2023), Kota Paris, Perancis dikendalikan oleh Liga Katolik pada 1950-an.

Namun, Henri III yang beragama Protestan dan pasukannya lalu mengepung Perancis untuk mengeklaim tahta di kerajaan tersebut.

Pengepungan dilakukan untuk membuat Perancis dilanda kelaparan sehingga mereka menyerah.

Diketahui, pada abad ke-15, rata-rata orang Perancis makan 6,8 dan 11,3 kg roti per hari.

Orang kaya juga makan daging dan minum anggur setiap hari. Namun, roti menjadi makanan utama masyarakat miskin.

Ketika gandum langka akibat pengepungan wilayah Perancis, masyarakat pun mengalami kelaparan.

Perselisihan berkepanjangan antara Protestan dan Katolik di Perancis berlangsung selama 36 tahun. Kejadian ini bahkan merenggut sekitar tiga juta nyawa masyarakat.

Di masa-masa sulit ini, juru tulis Parlemen Prancis, Pierre de L'Estoile mencatat warga Paris terpaksa mengambil keputusan mengerikan demi bertahan hidup.

Mereka akan menggiling tulang-tulang manusia dari pemakaman menjadi tepung dan digunakan memanggang roti ketika persediaan makanan menipis.

Akibat tak ada solusi lain, tindakan tersebut akhirnya dilakukan oleh banyak orang.

Namun hasilnya tragis. L'Estoile mencatat, mereka yang memakan roti dari tulang manusia kemudian meninggal secara misterius.

Mereka menghindari kelaparan, namun justru menemui ajal dengan lebih cepat.

Baca juga: Kisah Roti Bercincin di Bakery of Modestus Pompeii, Tenggelam dalam Abu, Kembali Bangkit di Peradaban Baru

Meninggal karena makan roti dari tulang manusia

Para sejarawan dan ilmuwan berspekulasi alasan masyarakat Perancis meninggal akibat makan roti yang dibuat dari tulang manusia.

Mereka meyakini terdapat zat beracun seperti arsenik di tepung roti. Ada juga dugaan, para warga mengalami trauma psikologis setelah mengonsumsi sisa-sisa manusia.

Penjelasan lain menyebut kematian mungkin terjadi karena roti dari tulang manusia kekurangan nutrisi dan memiliki sifat anorganik.

Tulang manusia kaya mineral seperti kalsium tetapi kekurangan nutrisi dan kalori penting. Jadi menjadikan tulang sebagai sumber makanan utama memicu masalah pencernaan, termasuk penyumbatan usus.

Namun nyatanya, pada awal abad ke-19, publik mengetahui tulang kaya mineral. Mereka mengumpulkan tulang tentara dan kuda setelah Perang Napoleon. Tulang itu digiling dan digunakan sebagai pupuk.

Baca juga: Sejarah Roti, Kudapan Purba dari Masa 22 Ribu Tahun yang Lalu

Tidak hanya makan roti dari tulang manusia

Warga Paris yang kelaparan tidak hanya berusaha tetap hidup dengan memakan roti dari tulang manusia.

Dikutip dari Atlas Obscura (29/10/2018), penduduk setempat memakan kuda, bagal atau sejenis keledai, serta anjing dan kucing peliharaan. Mereka juga makan rumput dari halaman.

Namun, roti dari tulang manusia tetap menjadi makanan bagi sebagian besar orang miskin. Padahal, roti dari tulang sulit dibuat dan tidak bernutrisi.

Sayangnya, ini tidak menjadi solusi. Kelaparan tetap meluas dan mengakibatkan 40.000 hingga 50.000 orang meninggal dunia.

Akhirnya, Raja Henri III mencabut pengepungan di Perancis dan memerintahkan pasukannya menyediakan makanan bagi warga Paris.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi