Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Penemuan Kerangka Perempuan Muda di Blitar, Dibunuh pada 2021

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ ASIP HASANI
Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo PS memberikan keterangan terkait temuan tengkorak dan tulang belulang terkubur di lantai rumah di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok,
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Polres Blitar Kota menangkap Suprio Handono alias SH, (30), suami yang diduga membunuh istrinya, Fitriani (21), pada Oktober 2021.

SH ditangkap setelah Sugeng Riyadi (46) selaku kakak ipar pelaku melaporkan peristiwa penemuan kerangka manusia yang ditemukan dicor di dalam kamar rumah.

Lokasi penemuan kerangka berada di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Rumah tersebut baru dibeli oleh Sugeng selama dua bulan dan dalam proses renovasi. Kerangka korban ditemukan oleh pekerja yang melakukan renovasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo mengatakan SH membunuh istrinya pada Oktober 2021 lalu menggali lubang dan mengecor jasad korban di dalam kamar.

"Pelaku memukul kepala korban menggunakan kayu. Setelah korban meninggal, pelaku menguburnya di kamar rumah," jelas Danang dikutip dari Kompas.com, Jumat (24/11/2023).

Baca juga: Beredar Informasi DPO Polresta Bogor, Ini Identitas Pelaku yang Diduga Terlibat Kasus Pembunuhan

5 fakta penemuan kerangka perempuan muda di Blitar

Berikut ini sejumlah fakta penemuan kerangka perempuan muda di Blitar yang diduga dibunuh pada Oktober 2021. 

1. SH sempat serahkan istri ke laki-laki lain

Sebelum Fitriani dibunuh, SH sempat menyerahkan istrinya ke laki-laki lain yang disebut punya hubungan asmara dengan korban.

Laki-laki tersebut berasal dari Desa Bedali, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Pada saat SH menyerahkan istrinya ke laki-laki itu, kakak korban ikut menjadi saksi.

Namun, seminggu setelah diserahkan ke laki-lain, korban kembali pulang ke rumah SH. Pada saat itu, korban dengan SH terlibat cekcok.

SH kemudian memukul korban dengan kayu yang membuat istrinya jatuh di lantai.

SH mengangkat tubuh korban ke kamar supaya tidak diketahui oleh anaknya, menggali lubang, dan mengecor bagian atas galian satu tahun setelah pembunuhan.

"Korban dimasukkan ke lubang dengan posisi duduk, lalu diuruk dan pintu dikunci," kata Danang.

Baca juga: Terdakwa Kasus Pembunuhan Anak Minta Dihukum Mati, Bisakah Dikabulkan Hakim?

2. Korban dinikahi SH saat berusia 14 tahun

Dari fakta yang ditemukan polisi, Fitriani berusia 14 tahun saat dinikahi pelaku. Pernikahan keduanya dilangsungkan secara siri.

Pernikahan SH dan korban dikaruniai dua orang anak yang saat ini usianya baru tujuh tahun dan empat tahun.

Semasa hidupnya, korban bertempat tinggal di rumah SH yang merupakan warisan orangtua. Namun, warga tidak melihat keberadaan korban selama dua tahun terakhir.

Dua anak yang dilahirkan Fitriani juga dirawat oleh kakak SH. Lokasi rumah kakak SH bersebelahan dengan tempat tinggal korban.

Baca juga: 5 Fakta Pembunuhan Wanita di Depan Mal Central Park Tanjung Duren

3. SH sebut istrinya pulang ke Konawe

Sementara itu, pengakuan Sunaryo selaku Ketua RT di lingkungan rumah SH mengatakan bahwa korban bersama suaminya sempat membuka kafe.

Keduanya menyewa sebuah tempat di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

Kendati demikian, hubungan rumah tangga SH dengan korban dikabarkan kurang harmonis. Korban juga disebut jarang terlihat di rumah.

Sunaryo menyampaikan, warga sekitar sudah menduga bahwa kerangka manusia yang ditemukan di rumah Sugeng adalah Fitriani.

"Saya terakhir melihat istri SH sekitar dua tahun lalu, setelah itu jarang terlihat. Setelah buka kafe, hubungan mereka kurang harmonis. Kadang-kadang, istrinya masih ketemu anaknya tapi sembunyi-sembunyi," kata Sunaryo," ujarnya.

Baca juga: 5 Fakta Pembunuhan Wanita di Depan Mal Central Park Tanjung Duren

4. SH larang kamar dibuka

Sugeng yang membeli rumah dari SH mengatakan bahwa pelaku sempat menggembok salah satu kamar.

Kamar tersebut akhirnya menjadi lokasi penemuan kerangka korban yang dibunuh oleh SH pada 2021.

Subagyo selaku kakak ipar SH lainnya menyampaikan, SH meminta Sugeng selaku pembeli rumah agar tidak membuka kamar karena berisi simpanan pusaka.

Ia menuturkan, dirinya tidak menaruh curiga dengan pengakuan SH karena adik iparnya memang suka barang antik.

Namun, pekerja yang melakukan renovasi usai rumah dijual kepada Sugeng merasa penasaran dan membongkar cor-coran di mana kerangka korban ditemukan.

"Waktu pekerja menggali cor di kamar, saya sempat melihat. Saya juga membantu menaikkan cor," ujar Subagyo dikutip dari Kompas.com, Jumat (24/11/2023).

Baca juga: Penjelasan Polisi Usai Disebut Cueki Laporan KDRT Korban Pembunuhan Suami di Bekasi

5. Kerangka dalam posisi jongkok

Subagyo mengungkapkan, lubang yang menjadi lokasi penguburan kerangka korban punya kedalaman sekitar satu meter dan diameter sekitar 64 centimeter.

Kerangka korban ditemukan seperti orang jongkok. Ditemukan pula beberapa benda, seperti anting-anting dan kaus putih.

"Waktu saya angkat di bagian dada masih ada kulit kering, tapi belakang sudah tidak ada. Kuku masih ada," terang Subagyo.

(Sumber: Kompas.com/Asip Agus Hasani | Editor: Andi Hartik, Pythag Kurniati, Maya Citra Rosa, Rachmawati).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi