Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biru Jadi Warna Paling Disukai di Dunia, Ini Alasannya

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Jacob Weinzettel
Ilustrasi warna paling populer di dunia.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Warna merupakan kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya.

Dikutip dari laman Encyclopedia Britannica, warna adalah aspek obyek apa pun yang dapat dijelaskan dalam bentuk hue (rona), lightness (kecerahan), dan saturasi.

Dalam fisika, warna dikaitkan secara khusus dengan radiasi elektromagnetik pada rentang panjang gelombang tertentu yang terlihat oleh mata manusia.

Radiasi dengan panjang gelombang tersebut merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik yang dikenal sebagai spektrum tampak, yaitu cahaya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 5 Hantu Paling Populer di Dunia


Warna akan dapat terlihat dengan jelas jika ada lebih banyak cahaya. Suatu benda tampak berwarna karena cara ia berinteraksi dengan cahaya.

Fisiologi warna melibatkan respons mata dan otak terhadap cahaya dan data sensorik yang dihasilkannya.

Secara umum ada 12 warna dalam color wheel (roda warna), yakni diagram untuk merepresentasikan warna dari spektrum yang terlihat dan hubungannya satu sama lain.

Warna-warna tersebut disusun secara sistematis menjadi sebuah lingkaran, yang terbagi ke dalam tiga kategori: primer, sekunder, dan tersier.

Baca juga: Mengenal Route 66 dan Alasan Mengapa Jalan Raya Ini Sangat Populer

Ada tiga warna primer yakni merah, kuning, dan biru. Tiga warna sekunder (oranye, hijau, ungu), yang masing-masing hadir dari campuran dua warna primer.

Kemudian enam warna tersier yakni vermilion (merah-oranye), amber (kuning-oranye), chartreuse (kuning-hijau), teal (biru-hijau), nila (biru-ungu), dan magenta (merah-ungu).

Warna tersier terbentuk dengan mencampurkan warna primer dengan warna sekunder yang berdekatan, sehingga menghasilkan warna perantara.

Baca juga: Mengenal 5 Gerakan Seni Modern Paling Populer

Warna paling populer di dunia

Warna favorit bagi setiap orang adalah relatif, tergantung pada preferensi mereka terhadap apa yang terkait dengan warna kesukaan mereka.

Selain itu, warna favorit umat manusia juga tidaklah konstan. Jawabannya bisa berbeda-beda tergantung tahun, metode survei, dan populasi sampel.

Dilansir dari laman Live Science, survei YouGov pada tahun 2015 menemukan bahwa biru adalah warna paling populer di seluruh dunia.

Sementara itu pada 2017, survei terhadap 30.000 orang di 100 negara menemukan bahwa warna teal (hijau kebiruan) adalah warna yang paling populer.

Baca juga: Identik dengan Pria Dewasa, Mengapa Dulu Nama Bambang Begitu Populer?

Preferensi warna juga sangat dipengaruhi oleh budaya. Bahkan dalam budaya yang sama, pengalaman hidup dan sosialisasi dapat membentuk preferensi warna.

Misalnya, dalam budaya Barat modern, biru secara tradisional dikaitkan dengan anak laki-laki, sedangkan merah muda dianggap sebagai “warna perempuan”.

Sebuah studi tahun 2013 di jurnal Archives of Sexual Behavior yang menyurvei 749 orang tua di Amerika menemukan bahwa pria cenderung memilih warna biru sedangkan wanita cenderung memilih warna merah, ungu, dan merah muda.

Baca juga: Tak Hanya Beethoven dan Mozart, Berikut 7 Komposer Musik Klasik Paling Populer

Sejalan dengan itu, dilansir dari laman Artsy.net, biru menjadi warna yang populer atau paling disukai di dunia.

Menurut penelitian psikolog Stephen E. Palmer dan Karen Schloss yang dipublikasikan pada 2010, preferensi seseorang terhadap warna dapat ditentukan dengan menghitung rata-rata orang tersebut menyukai semua obyek yang diasosiasikan dengan warna yang disukai.

Ternyata, jika Anda melihat semua hal yang dikaitkan dengan warna biru, sebagian besar positif, dan cukup sulit memikirkan hal-hal negatif berwarna biru.

Selain itu, manusia cenderung mengasosiasikan biru dengan langit dan air yang meningkatkan rata-rata preferensi terhadap warna ini lebih tinggi dibandingkan warna lain.

Baca juga: Mengenal Dadaisme, Sebuah Gerakan Seni Modern yang Anti-Seni

Teori ini juga menyoroti pola lain yang muncul dari studi preferensi warna. Jika biru selalu menempati posisi teratas dalam survei, warna kuning tua hampir selalu berada di posisi terbawah.

Meski memiliki beberapa hal yang diasosiasikan secara positif, warna kuning tua juga memiliki banyak asosiasi negatif.

Teori Schloss dan Palmer juga menjelaskan bahwa tidak ada satu hal pun yang memprediksi preferensi warna.

Meskipun sebagian besar orang lebih menyukai warna biru, ada juga sebagian besar masyarakat yang paling menyukai warna merah atau hijau.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi