Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Kaki Vs Lari, Manakah yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash
Jalan kaki vs lari, manakah yang lebih cepat menurunkan berat badan
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Jalan kaki adalah salah satu aktivitas olahraga ringan yang mampu menurunkan berat badan.

Tidak ada jumlah pasti berapa banyak langkah yang harus dilakukan untuk menurunkan berat badan.

Namun, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Obesity menemukan, jalan kaki 10.000 langkah per hari yang dibarengi dengan latihan fisik sedang hingga berat dapat menurunkan berat badan.

Tak hanya jalan kaki, berlari juga dikaitkan dengan penurunan berat badan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, lebih efektif mana dalam hal menurunkan berat badan, jalan kaki atau lari?

Jalan kaki vs lari untuk turunkan berat badan

Penelitian yang dilakukan Studi Kesehatan Pelari dan Pejalan Kaki Nasional pada 2013 mengungkap bahwa lari lebih cepat menurunkan berat badan daripada jalan kaki.

Studi itu dilakukan dengan membandingkan hampir 50.000 orang yang memiliki rutinitas jalan kaki dan lari selama bertahun-tahun.

Hasilnya, jalan kaki membantu menurunkan berat badan pada hampir semua koresponden penelitian, sebagaimana dikutip dari Verywell Fit.

Namun, lari lebih efektif dalam menurunkan berat badan untuk pria secara keseluruhan dan untuk wanita yang mulai kelebihan berat badan.

Pada koresponden pria dan wanita yang mengalami obesitas, jalan kaki bisa menurunkan setengah dari berat badan yang turun akibat lari.

Hal itu menunjukkan bahwa jalan kaki tak kalah efektifnya untuk menurunkan berat badan.

Meskipun begitu, jika target Anda adalah menurunkan berat badan dengan cepat, pilihan paling tepat adalah lari.

Pelari paling berat dalam penelitian ini mengalami penurunan berat badan 90 persen lebih besar per energi yang dikeluarkan saat berlari dibandingkan dengan berjalan.

Baca juga: 5 Manfaat Silent Walking, Jalan Kaki Tanpa Ditemani Musik

Kalori yang terbakar saat jalan kaki dan lari

Jalan kaki dan lari sama-sama membakar kalori. Akan tetapi, jumlah kalori yang terbakar tidaklah sama.

Dilansir dari Kompas.com (22/8/2023), lari mampu membakar kalori lebih banyak daripada jalan kaki.

Berikut data kalori yang terbakar pada orang dengan berat badan 170 kilogram saat jalan kaki dan lari:

Kalori yang terbakar saat jalan kaki:
  • 30 menit jalan kaki dengan kecepatan 2 mph: 77 kalori
  • 30 menit jalan kaki dengan kecepatan 3 mph: 127 kalori
  • 30 menit jalan kaki dengan kecepatan 3,5 mph: 146 kalori
  • 30 menit jalan kaki dengan kecepatan 4 mph: 192 kalori.
Kalori yang terbakar saat lari:
  • 30 menit lari dengan kecepatan 5 mph: 308 kalori
  • 30 menit lari dengan kecepatan 6 mph: 385 kalori
  • 30 menit lari dengan kecepatan 7 mph: 443 kalori
  • 30 menit lari dengan kecepatan 8 mph: 520 kalori
  • 30 menit lari dengan kecepatan 10 mph: 616 kalori.

Baca juga: Bukan 10.000 Langkah, Ini Jumlah Jalan Kaki yang Sehat Setiap Hari

Alasan lari lebih cepat menurunkan berat badan

Selain membakar lebih banyak kalori, berikut alasan lari lebih cepat menurunkan berat badan, seperti dikutip dari Healthline:

1. Kalori tetap terbakar setelah latihan selesai

Lari merupakan salah satu jenis olahraga dengan intensitas tinggi yang manfaatnya dapat dirasakan meskipun sesi latihan telah berakhir.

Saat Anda lari di medan yang menanjak, kalori akan terus terbakar hingga 48 jam setelah Anda berolahraga. Hal tersebut dikenal dengan efek afterburn.

Penelitian menemukan bahwa efek afterburn dapat membantu membakar kalori lebih banyak secara signifikan dari waktu ke waktu.

Baca juga: 7 Manfaat Jalan Kaki Setiap Hari untuk Lansia

2. Mengurangi nafsu makan

Beberapa studi menemukan bahwa lari dengan intensitas tinggi dapat mengurangi nafsu makan setelah berolahraga.

Belum jelas mengapa hal itu bisa terjadi. Namun, olahraga dengan intensitas tinggi mampu menekan kadar hormon lapar (ghrelin) dan lebih banyak memproduksi hormon kenyang (peptida).

Penelitian yang dilakukan pada 11 pria menemukan, lari selama 60 menit menurunkan hormon ghrelin dibanding mereka yang tidak berolahraga.

3. Membakar lemak perut

Lari dengan intensitas sedang dan berat dapat membakar lemak yang tertimbun di bagian perut. Lemak tersebut sangat berbahaya jika dibiarkan begitu saja.

Penelitian menunjukkan hubungan antara lemak perut dan peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan penyakit lainnya.

Studi telah menemukan bahwa olahraga aerobik tingkat sedang hingga berat seperti lari dapat mengurangi lemak perut tanpa perlu mengubah pola makan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi