Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Menambah Klinik Kesehatan untuk Menghadapi Pneumonia Misterius yang Menyerang Anak-anak

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/JCOMP
Ilustrasi anak menerapkan protokol kesehatan di rumah.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - China saat ini tengah menghadapi lonjakan kasus pneumonia yang menyerang anak-anak.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta China memberikan lebih banyak data terkait adanya penyakit yang menyerang pernapasan di negara itu.

"WHO telah mengajukan permintaan resmi ke China untuk mendapatkan informasi rinci mengenai peningkatan kasus penyakit pernapasan dan pneumonia pada anak-anak," kata WHO dalam penyataannya, Rabu (22/11/2023), dikutip dari NDTV.

Laporan ini memicu kekhawatiran banyak pihak akan munculnya wabah baru layaknya Covid-19.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Wabah Pneumonia Misterius Menyerang Anak-anak di China, Ini Gejalanya

Sikap China terhadap lonjakan kasus pneumonia

Pemerintah China menyerukan agar jumlah klinik di negaranya ditingkatkan guna menghadapi lonjakan kasus penyakit pernapasan ini.

Selain meminta jumlah klinik ditambah, pejabat juga meminta agar jam layanan ditambah.

“Upaya harus dilakukan untuk meningkatkan jumlah klinik dan area perawatan yang relevan, memperpanjang jam layanan secara tepat, dan memperkuat jaminan pasokan obat-obatan,” kata Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional Mi Feng, Minggu (26/11/2023), dikutip dari DW.

Mi Feng menyebut, peningkatan penyakit pernapasan di China karena menyebarnya beberapa patogen dalam waktu yang sama, terutama patogen influenza.

Adapun Dewan Negara, mengeluarkan peringatan pada hari Jumat (24/11/2023) mengenai risiko kembalinya Covid-19 bersamaan dengan adanya infeksi influenza dan penumonia mikoplasma.

Dewan Negara meminta setiap daerah untuk memperketat pemantauannya dan melaporkan adanya kasus.

“Semua daerah harus memperkuat pelaporan informasi mengenai penyakit menular untuk memastikan informasi dilaporkan secara tepat waktu dan akurat,” kata Dewan Negara.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Kasus Pneumonia Misterius di China

Penyebab pneumonia misterus

Pihak berwenang China telah menyampaikan, kasus pneumonia yang merebak di China bukan karena jenis patogen baru.

Beberapa pihak menyebut, cuaca di China yang saat ini memasuki musim dingin dinilai sebagai salah satu faktor mengapa kasus pernapasan terutama pneumonia merebak.

Selain itu, berakhirnya pembatasan Covid-19 dan kurangnya kekebalan pada anak-anak mungkin menjadi penyebab melonjaknya infeksi.

Pada Jumat lalu, Badan Kesehatan yang berbasis di Jenewa juga menggatakan, pihaknya tak menemukan patogen baru pada penyakit yang belakangan mewabah di China.

Baca juga: WHO Minta China Sampaikan Data soal Penumonia Misterius pada Anak-anak

Gejala pneumonia di China

Sejumlah gejala yang muncul pada pneumonia misterius ini di antaranya yakni:

  • Demam
  • Radang paru-paru tanpa batuk
  • Nodul paru atau benjolan di paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi di masa lalu.

Penyakit pneumonia misterius ini awalnya menyebar di sebelah utara China, namun kini telah menyebar ke seluruh negeri.

Cara pencegahan pneumonia

WHO telah meminta masyarakat China mengambil sejumlah sikap guna membatasi penyebaran infeksi.

Adapun beberapa saran yang disampaikan di antaranya adalah melakukan vaksinasi sesuai rekomendasi dan menjaga jarak dari orang sakit atau saat berada di rumah sakit.

Selain itu masyarakat diimbau untuk mengenakan masker dan memastikan ventilasi di rumah terjaga dengan baik.

Masyarakat juga diimbau untuk mencuci tangan secara teratur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi