Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Minum Kopi Bisa Menyebabkan Kolesterol Tinggi?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Yulia Furman
Tiga tipe orang yang sebaiknya menghindari minum kopi.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Kolesterol adalah lemak yang diproduksi secara alami oleh organ hati dan memainkan banyak peran penting dalam tubuh.

Selain itu, kolesterol juga dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan yang berasal dari hewan, seperti daging dan susu.

Di dalam tubuh, kolesterol dibutuhkan untuk membentuk sel-sel sehat, memproduksi sejumlah hormon, dan menghasilkan vitamin D.

Namun, kadar kolesterol Low Density Lipoprotein atau LDL (kolesterol jahat) terlalu tinggi dapat membuat plak menumpuk di arteri, dikutip dari Medical News Today.

Kemudian, bila plak menumpuk cukup banyak, hal itu bisa menghambat aliran darah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada akhirnya, kondisi ini menjadi berbahaya karena dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.

Namun demikian, peningkatan kadar kolesterol dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya seberapa banyak kopi yang diminum seseorang dan seberapa sensitif mereka terhadap kafein.

Lantas, benarkah minum kopi dapat menyebabkan kolesterol tinggi?

Baca juga: Campuran Bahan Terbaik untuk Ditambahkan ke Kopi Menurut Ahli Diet

Kopi menyebabkan kolesterol tinggi 

Sebuah studi pada 2016 menunjukkan, konsumsi kopi dikaitkan dengan kadar kolesterol yang lebih tinggi, meskipun dampaknya bervariasi tergantung pada jenis kopi dan jenis kelamin individu.

Namun, menurut penelitian terdahulu pada 1997, bukan jumlah kafein dalam kopi yang dapat memengaruhi kadar kolesterol, melainkan minyak yang secara alami terdapat dalam biji kopi.

Minyak alami tersebut juga dikenal sebagai diterpen, yakni berupa cafestol dan kahweol.

Institute for Scientific Information on Coffee (ISIC) sepakat, kedua minyak tersebut, cafestol dan kahweol dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL, meskipun jumlah diterpen dalam kopi bervariasi menurut metode penyeduhan.

Misalnya, jika seseorang membuat kopi menggunakan kertas saring, sebagian besar diterpen tertinggal di dalam saringan.

Namun, pada kopi tanpa filter, lebih banyak diterpen yang masuk ke dalam kopi.

Baca juga: 9 Penyebab Mengapa Seduhan Kopi Terasa Tidak Enak

Kopi yang difilter adalah pilihan terbaik

Sementara itu, sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2018 melacak berapa banyak kopi yang diminum orang berusia 18 hingga 24 tahun dalam seminggu.

Peneliti kemudian membandingkannya dengan kadar kolesterol mereka, dilansir dari Web MD.

Para peneliti menemukan, semakin banyak minuman berbasis espresso yang diminum para partisipan, semakin tinggi pula kolesterol mereka.

Hal tersebut lantaran espresso diseduh dengan menuangkan air panas langsung ke dalam bubuk kopi halus, bukan menetes perlahan melalui filter seperti yang dilakukan kebanyakan pembuat kopi rumahan.

Hasilnya adalah kopi yang memiliki kadar dua senyawa peningkat kolesterol yang lebih tinggi.

Selain itu, menurut sebuah penelitian tahun 2011, kopi Skandinavia, kopi Turki, dan kopi French press juga dapat meningkatkan kolesterol.

Kopi Skandinavia dan Turki tidak disaring, sedangkan kopi yang dibuat dengan mesin press Perancis melewati filter logam yang memungkinkan lebih banyak diterpen masuk ke dalam minuman daripada filter kertas.

Baca juga: 10 Cara Mengusir Nyamuk secara Alami, Ada Serai, Kopi, dan Bawang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi