Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Suplemen Vitamin Tiap Hari Disebut Tak Baik untuk Ginjal, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/POLINA TANKILEVITCH
Ilustrasi dampak mengonsumsi suplemen vitamin setiap hari pada ginjal.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Konsumsi suplemen dapat menjadi pilihan untuk mencukupi angka kebutuhan vitamin bagi tubuh.

Jenis dan merek suplemen vitamin yang beredar di masyarakat pun beragam dengan kadar yang beragam pula.

Salah satunya, suplemen vitamin C 1000 miligram (mg) yang disebut warganet mampu membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

"Sejak rutin konsumsi ini udah jarang lemah lesu lunglai pas kerja," tulis warganet media sosial X (dulu Twitter) @ohmybeautybank, Minggu (26/11/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanggapi unggahan, beberapa warganet menyarankan untuk tidak mengonsumsi vitamin dalam bentuk suplemen setiap hari.

Sebab, menurut mereka, konsumsi suplemen vitamin setiap hari dapat meningkatkan risiko gangguan pada organ ginjal.

"Jangan tiap hari ya nder, itu 1000mg soalnya, kasian ginjalmu nantiii," tulis warganet @himdeureo_.

"Sekedar mengingatkan jangan keseringan minum vitamin/suplemen dalam bentuk pil gak baik buat ginjal," kata warganet dengan akun @vantaekth__.

"Banyakin minum air putih ya. itu kan kadarnya 1000 mg jangan dikonsumsi setiap hari juga, kasian ginjalnya," komentar warganet @bbangsxter.

Hingga Selasa (28/11/2023), unggahan ini telah dilihat lebih dari 201.000 kali, disukai 2.200 pengguna, dan diunggah ulang oleh lebih dari 310 warganet.

Lantas, benarkah mengonsumsi suplemen vitamin setiap hari dapat mengganggu ginjal?

Baca juga: 10 Makanan Tinggi Vitamin B Kompleks yang Mudah Dijumpai


Konsumsi suplemen vitamin tiap hari berpengaruh pada ginjal

Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia (UI) Ari Fahrial Syam menjelaskan, konsumsi suplemen vitamin prinsipnya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang.

"Misalnya, seseorang diketahui kadar vitamin D-nya rendah, maka dia diminta minum suplemen vitamin D sampai kadarnya naik," kata Ari, saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/11/2023).

Contoh lain, lanjut Ari, seseorang dengan kekurangan zat besi akan diarahkan untuk mengonsumsi suplemen zat besi hingga kadarnya naik.

"Jadi kembali lagi pemberian vitamin itu sesuai dengan indikasi. Kalau tidak ada indikasi tentu akan menimbulkan masalah," ujarnya.

Senada, spesialis penyakit dalam dari Junior Doctors Networks (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir menjelaskan, konsumsi suplemen vitamin setiap hari dapat berpengaruh terhadap kondisi ginjal.

Kendati demikian, gangguan atau risiko pada organ penyaring darah tersebut sangat bergantung pada tiga hal.

"Tergantung tiga poin. (Pertama) bentuk vitaminnya apa. Buah, sayur, telur, dan kawan-kawan yang alami atau vitamin yang suplemen," ujar Andi kepada Kompas.com, Senin.

Faktor kedua, menurut Andi, apakah orang yang mengonsumsi vitamin benar-benar membutuhkan atau tidak.

Sedangkan, faktor terakhir, seberapa besar dosis vitamin yang dikonsumsi oleh orang tersebut.

"Bisa (berisiko pada ginjal), tapi dosisnya, misal vitamin C harus dosis besar dan lama, bulanan, (dosis) lebih dari 2000 mg," kata Andi.

Andi menerangkan, konsumsi makanan dengan kandungan vitamin yang melimpah dalam jumlah banyak juga dapat memicu risiko serupa.

Sebab, semakin banyak asupan vitamin, kinerja ginjal akan semakin berat untuk membuang sisa-sisa metabolisme dan racun dari tubuh.

Oleh karena itu, menurutnya, penting untuk mengonsumsi vitamin sesuai anjuran atau kebutuhan tubuh.

Baca juga: Ramai soal Vitamin C 1000 Mg Bikin Tak Mengantuk Seharian, Benarkah?

Suplemen bersifat tambahan

Terpisah, Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati mengatakan, suplemen pada dasarnya merupakan tambahan, termasuk multivitamin dan mineral.

"Kebutuhan tubuh untuk vitamin dan mineral itu sebenarnya tidak besar, dan itu bisa diperoleh dari makanan sehari-hari, jika komposisi gizinya seimbang," terangnya kepada Kompas.com, Senin.

Zullies mencontohkan, kandungan vitamin C dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayuran yang banyak dijumpai masyarakat.

Kebutuhan tubuh akan vitamin C pun relatif sedikit, hanya berkisar antara 90-100 mg setiap harinya.

Namun, dalam keadaan tubuh kekurangan vitamin atau mineral, seperti saat sakit, sehingga tak nafsu makan dan asupan berkurang, maka perlu tambahan dari luar berupa suplemen.

"Pada dasarnya vitamin dan mineral itu relatif aman, itulah makanya dapat dibeli bebas. Kita kan juga tidak ada batasan mengonsumsi makanan yang notabene mengandung vitamin dan mineral," ungkap Zullies.

Produk-produk vitamin yang beredar saat ini, menurut dia, juga relatif aman jika digunakan sesuai dosisnya.

"Karena mereka kan juga bakalan tereliminasi dari tubuh, bisa melalui urine atau feses," lanjutnya.

Vitamin C misalnya, meski dikonsumsi hingga 1000 mg, Zullies mengatakan, nanti turut akan terbuang melalui urine.

Kendati demikian, sangat disayangkan karena tubuh manusia tidak membutuhkan dosis sebesar itu setiap harinya.

"Bisa diselang-seling minumnya, apalagi jika memang asupan makannya tidak banyak mengandung sayur dan buah," kata dia.

Baca juga: Waktu Terbaik untuk Minum Vitamin A, B, C, D, dan E

Suplemen relatif aman jika sesuai dosis

Dia mengatakan, ginjal memang merupakan salah satu organ eliminasi dalam tubuh yang bekerja membuang limbah berbagai zat, termasuk bahan kimia.

Selama digunakan sesuai dosis, menurutnya, kerja ginjal masih tidak terpengaruhi oleh asupan suplemen.

"Kecuali memang menggunakan obat-obat yang sifatnya merusak ginjal atau nefrotoksik. Jadi, sejauh tidak melebihi dosis maksimalnya, aman-aman saja," ungkapnya.

Zullies melanjutkan, jika ada orang yang merasa jauh lebih segar dengan minum vitamin merek tertentu, mungkin memang benar atau dapat juga hanya bersifat sugesti.

"Jangan sampai makan suplemen doang, tapi makanan lain yang penting seperti karbohidrat, lemak, dan proteinnya kurang," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi