Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Kelas Bisnis Kereta Cepat Whoosh Disebutkan Hangus Gara-gara KA Lokal Berhenti Lama, Ini Kata KCIC

Baca di App
Lihat Foto
X
Tangkapan layar cuitan pengunggah soal tiket kelas bisnis Kereta Cepat Whoosh hangus karena KA lokal tidak tiba tepat waktu.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Seorang penumpang Kereta Cepat Whoosh mengeluh tiket kelas bisnisnya hangus karena KA lokal yang ia naiki menuju stasiun keberangkatan berhenti lama.

Hal tersebut diutarakan oleh pengunggah melalui akun X @finallyvalen pada Senin (27/11/2023).

Dalam cuitan, pengunggah menunjukkan bukti pemesanan tiket kelas bisnis. Ia membeli tiket untuk Kereta Cepat Whoosh dengan rute Padalarang-Halim seharga Rp 450.000.

"Gara-gara kereta lokal Garut-Padalarang lamaaa banget berhenti di Cimahi, jadi hangus tiket Whoosh BUSINESS CLASS gue! Tanggungjawab @KAI121," tulis pengunggah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 3 Cara Pembelian Tiket Kereta Cepat Whoosh, Bisa Dilakukan 7 Hari Sebelum Keberangkatan

Baca juga: Jawaban KCIC soal Dugaan Aliran Transaksi Kereta Cepat Dikuasai Bank China

KA lokal berhenti lama di Cimahi

Dalam cuitannya, pengunggah dijadwalkan berangkat menaiki kereta cepat Whoosh pada Senin (27/11/2023) pukul 10.01 WIB dari Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan jadwal keberangkatan, pengunggah direncanakan tiba di Stasiun Halim, Jakarta Timur pukul 10.31 WIB.

Pengunggah mengatakan, ia berangkat menuju Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Padalarang menggunakan KA lokal relasi Garut-Padalarang.

KA tersebut dijadwalkan tiba di Padalarang pukul 09.42 WIB. Namun, jadwal kedatangan molor karena KA lokal berhenti sangat lama di Cimahi.

Baca juga: Mengenal Kursi PRM di Kereta Cepat Whoosh, Berguna untuk Penumpang Berkebutuhan Khusus

KA lokal yang dinaiki pengunggah baru tiba di Padalarang pukul 10.07 WIB. Ia kemudian meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk bertanggung jawab karena tiket kelas bisnisnya hangus.

"Padahal poinnya kalo kereta lokal ini tepat waktu, gak bakal ada kejadian begini. Itu aja," cuit pengunggah.

Hingga Selasa (28/11/2023) sore, unggahan di atas telah ditayangkan sebanyak 21, juta kali.

Kompas.com sudah berusaha menghubungi pengunggah soal peristiwa itu namun hingga Selasa (28/11/2023) malam belum juga mendapatkan respons.

Baca juga: UPDATE Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung Mulai 1 Desember 2023

Lantas, bagaimana tanggapan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) soal cuitan tersebut?

Penjelasan KCIC

Terkait kasus di atas, Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya akan memberikan pertimbangan khusus dan kebijakan bagi penumpang apabila mereka menuju stasiun keberangkatan menggunakan KA Feeder, bukan KA lokal.

"KA lokal atau KA Feeder. Karena beda," ujar Eva kepada Kompas.com, Selasa (28/11/2023).

Ia menyampaikan, jika penumpang menaiki KA Feeder, perjalanan kereta ini memang sudah dijadikan moda lanjutan secara khusus untuk Kereta Cepat Whoosh.

Karena alasan itulah jam keberangkatan KA Feeder sudah disesuaikan dengan Kereta Cepat Whoosh.

"Jika terjadi hal yang menimbulkan risiko ketinggalan Kereta Cepat akan ada pertimbangan khusus untuk kebijakannya," tutur Eva.

Kendati demikian, ketika ditanya soal kebijakan bagi penumpang yang terlambat ketika menaiki KA lokal, Eva tidak memberi tanggapan.

Baca juga: Sudah Dibuka, Ini Cara Pesan Tiket Promo Kereta Cepat Jakarta-Bandung Desember 2023

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi