KOMPAS.com - Rematik (rheumatoid arthritis) adalah gangguan peradangan kronis yang ditandai dengan nyeri dan peradangan pada sendi.
Dikutip dari laman Pusat Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), rematik adalah penyakit autoimun dan peradangan.
Ini adalah kondisi di mana sistem kekebalan secara tidak sengaja menyerang sel-sel sehat di tubuh, dan menyebabkan peradangan di bagian tubuh yang terkena.
Biasanya, sistem kekebalan membantu melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Saat mengalami rematik, sistem kekebalan justru menyerang jaringan sehat di persendian.
Rematik umumnya menyerang persendian pada tangan, pergelangan tangan, dan lutut. Ini membuat lapisan sendi menjadi bengkak sehingga menyebabkan kerusakan pada jaringan sendi.
Baca juga: 5 Faktor yang Meningkatkan Risiko Penyakit Rematik
Gejala rematik pada tangan
Umumnya gejala rematik pada tangan terjadi di jari tangan dan pergelangan tangan, disertai nyeri pada persendian lain serta demam, kelelahan, dan perasaan tidak enak badan secara umum.
Dilansir dari laman Arthritis Health, berikut adalah beberapa gejala rematik pada tangan:
- Pembengkakan pada sendi jari dan pergelangan tangan.
- Peradangan simetris, yang terjadi di pergelangan tangan kanan dan kiri secara bersamaan.
- Sulit mengepalkan tangan.
- Rasa sakit dan kaku di pergelangan tangan dan buku-buku jari.
- Nyeri dan kekakuan sering kali memburuk di pagi hari atau setelah tidak melakukan aktivitas selama beberapa waktu.
- Kulit di sekitar pergelangan tangan dan buku jari mungkin menjadi merah dan hangat saat disentuh.
- Berisiko mengalami kesemutan dan mati rasa di tangan dan jari mereka.
- Adanya nodul reumatoid, benjolan keras dan bulat yang terbuat dari jaringan inflamasi dapat muncul di bawah kulit dekat sendi tangan yang terkena.
- Ketidakselarasan satu atau lebih sendi pada jari.
Jika Anda mengalami satu atau beberapa kondisi di atas, segera lakukan pemeriksaan. Dokter biasanya akan memeriksa tangan, kaki, dan sendi lainnya, yang menurut Anda terasa nyeri.
Baca juga: Benarkah Mandi Malam Hari Menyebabkan Rematik? Begini Penjelasan Dokter
Faktor risiko penyebab rematik
Dilansir dari laman Mayo Clinic, berikut adalah sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit rematik:
- Jenis kelamin. Wanita diketahui lebih mungkin terkena rematik dibandingkan pria.
- Usia. Rematik dapat terjadi pada semua usia, namun paling sering dimulai pada usia paruh baya.
- Riwayat keluarga. Jika salah satu anggota keluarga Anda menderita rematik, Anda mungkin memiliki peningkatan risiko.
- Merokok. Terutama jika Anda memiliki kecenderungan genetik untuk terkena penyakit ini.
- Kelebihan berat badan. Orang dengan kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit rematik.
Baca juga: Jangan Salah, Ini Perbedaan Nyeri karena Rematik dan Asam Urat
Gejala dan tingkat keparahan rematik dapat bervariasi dan bisa datang dan pergi. Seiring waktu, ia dapat menyebabkan persendian berubah bentuk dan bergeser dari tempatnya.
Mengenali tanda dan gejala rematik dapat membantu Anda mengambil tindakan pencegahan atau pengobatan dengan lebih cepat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.