Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Ada Laki-laki 21 Tahun Belum Pernah Mimpi Basah, Kok Bisa?

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi mimpi basah.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang mengaku seorang laki-laki berusia 21 tahun dan belum pernah mimpi basah, ramai setelah diunggah akun X (dulu Twitter) @18fesss, Senin (27/11/2023).

Lewat unggahannya, dia mengaku belum pernah mengalami mimpi basah secara normal.

"Aku cowo dan udah umur 21 belum mimpi basah normal kah? soalnya kepikiran terus sampe sekarang kok belum pernah mimpi," tulisnya.

Unggahan tersebut lantas mendapatkan sejumlah komentar dari warganet lainnya.

Akun @KokoDadxxx mengaku juga tidak pernah mimpi basah, namun kondisinya tetap normal dan bisa punya anak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna akun @Chwoxxx menyatakan wajar jarang mimpi basah di usia dewasa dibandingkan saat masa pubertas.

Sementara akun @AndreMokha2147 menyebut makan tauge bisa untuk mengatasi hal tersebut.

Lalu, benarkah ada laki-laki berusia 21 tahun yang belum mengalami mimpi basah, apa penyebabnya?

Baca juga: Benarkah Wanita Juga Alami Mimpi Basah?


Penjelasan dokter

Dokter spesialis andrologi di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Agustinus mengatakan seorang laki-laki bisa saja belum pernah mimpi basah meskipun dia sudah dewasa.

Dia menyebutkan, ada beberapa penyebab seseorang belum pernah mengalami mimpi basah, salah satunya karena tidak mengalami pubertas. 

Kondisi seseorang yang tidak mengalami pubertas dikenal dengan constitutional delayed of puberty.

Disebutkan, Constitutional delayed of puberty adalah kondisi yang terjadi ketika seorang anak mengalami penundaan pubertas dibandingkan anak seusianya.

Penundaan ini mungkin disebabkan oleh keadaan genetik, kekurangan gizi, atau penyakit kronis.

Penyebab lain laki-laki tidak mimpi basah, lanjut Agustinus, bisa terjadi karena adanya gangguan di otak.

"Contohnya gangguan hipotalamus yang menyebabkan organ ini tidak memproduksi hormon pelepas gonadotropin," ujar Agustinus kepada Kompas.com, Selasa (28/11/2023).

Gonadotropin merupakan hormon yang membantu produksi testosteron dan sperma. Ada juga gangguan lain di otak seperti penyakit hipofisis atau kekurangan hormon yang diproduksi kelenjar pituitari.

Kondisi ini juga membuat produksi hormon gonadotropin terganggu.

"(Penyebab lainnya berupa) gangguan pada testis sehingga produksi testosteron tidak memadai," imbuh Agustinus.

Contoh gangguan pada testis tersebut yakni sindrom klinefelter. Sindrom ini membuat seorang laki-laki tidak dapat menghasilkan testosteron pada kadar normal sehingga memengaruhi proses pubertasnya.

Baca juga: Terlalu Sering Masturbasi Bisa Memengaruhi Kualitas Sperma, Benarkah?

Akibat belum pernah mimpi basah

Lebih lanjut, Agustinus menyatakan kondisi belum pernah mimpi basah bisa menunjukkan gejala hormon testosteron yang rendah.

"Testosteron yang rendah akan menyebabkan banyak masalah kesehatan," tambah dia.

Menurut Agustinus, laki-laki yang hormon testosteronnya rendah dapat mengalami gangguan kepadatan tulang yang rendah.

Selain itu, dia bisa mengalami fungsi seksual yang buruk serta gangguan pada mood.

Meski begitu, Agustinus memastikan kondisi laki-laki yang tidak pernah mimpi basah bisa diobati.

"Bisa diobati dengan terapi hormonal," tuturnya. 

Terapi hormon pada laki-laki dapat dilakukan dengan cara injeksi hormon pelepas gonadotropin atau Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), gonadotropin, atau testosteron.

Hormon tersebut disuntikkan dalam interval waktu tertentu. Pilihan hormon yang diinjeksikan tergantung dengan kondisi klinis pasien.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi