Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kelahiran Menurun, Kota di Korea Selatan Gelar Perjodohan Massal

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Pixabay/huong nguyen
Ilustrasi Korea Selatan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pemerintah Kota Seongnam, Korea Selatan mengadakan acara perjodohan massal sebagai upaya meningkatkan angka kelahiran di kota itu.

Dikutip dari Reuters, Senin (27/11/2023) sekitar 100 pria dan wanita berusia sekitar 20-30 tahun mengikuti acara yang diadakan di sebuah hotel dekat Seoul tersebut.

Mereka yang mengikuti kencan buta ini diminta untuk duduk bersebelahan dengan peserta lawan jenis. Acara kemudian dimulai dengan acara permainan gunting-batu-kertas.

Dengan dibimbing seorang pelatih hubungan, acara pun berlangsung dengan seru penuh dengan obrolan dan tawa.

Peserta ini kemudian disiapkan berbagai permainan, disajikan anggur merah, dan coklat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta juga disiapkan layanan rias secara gratis, hingga pemeriksaaan latar belakang bagi para lajang yang berpartisipasi.

Baca juga: Jepang dan Korsel Alami Resesi Seks, Apa Penyebabnya?

Diklaim diminati banyak pelamar

Korea Selatan menghadapi penurunanan angka kelahiran akibat kurang populernya pernikahan dan menurunnya antusiasme untuk menjadi orang tua.

Namun di sisi lain, ternyata peminat acara perjodohan massal tersebut diklaim mencapai ribuan peserta.

Lee Yu-mi (36) seorang pegawai pemerintahan menyebutkan, ia harus mendaftar hingga tiga kali sampai akhirnya bekesempatan mengikuti acara ini.

"Saya tidak menyangka kompetisi ini akan sekompetitif ini," katanya.

Seorang warga lain, Hwang Da-bin yang mengikuti acara ini pada bulan September menyebutkan, acara ini membuatnya berhemat karena tak perlu mengikuti acara sosial lainnya maupun mendaftar ke agen kencan profesional.

“Kita sedang menghadapi krisis demografi yang nyata dan pemerintah perlu melakukan apa pun yang bisa dilakukan,” kata Hwang.

Tahun ini, ada lima putaran acara perjodohan yang diadakan. Dari total 460 orang peserta 198 orang berakhir sebagai pasangan yang setuju untuk berkenalan lebih lanjut dengan saling bertukar kontak.

Diketahui, tingkat kesuburan di Korea Selatan turun ke level terendah di level 0,78 pada tahun 2022. Angka ini dinilai yang tersuram bagi Korea Selatan.

Angka ini bahkan berada di bawah Amerika Serikat yang berada di angka 1,66, dan Jepang 1,3.

Baca juga: Resesi Seks, Ini Alasan Wanita Enggan Menikah dan Punya Anak

Dikritik

Upaya perjodohan yang dilakukan pemerintah ini menerima beragam pro dan kontra.

Seorang profesor di Departemen Kesejahteraan Sosial di Universitas Wanita Seoul menyebutkan upaya ini tidak akan berdampak pada angka kelahiran yang lebih tinggi.

“Anda perlu mengeluarkan lebih banyak uang secara langsung untuk mendukung kehamilan, persalinan dan mengasuh anak untuk menyebut membuat kebijakan untuk meningkatkan angka kelahiran,” kata Jung.

Namun, Wali kota Seongnam Shin Sang-jin membela acara ini dan mengatakan perlunya menyebarkan pandangan positif mengenai pernikahan agar orang-orang tertarik.

Pandangan yang positif soal menikah menurutnya akan membantu meningkatkan angka kelahiran.

Ia juga menekankan, kencan buta hanya salah satu dari banyak kebijakan yang diluncurkan kotanya sebagai upaya mengatasi krisis demografi.

“Angka kelahiran yang rendah tidak dapat diselesaikan dengan satu kebijakan saja. Ini juga merupakan tugas pemerintah kota untuk menciptakan lingkungan bagi orang-orang yang ingin menikah menemukan pasangannya,” kata Shin.

Ibu Kota Korea Selatan, Seoul sebenarnya juga telah mempertimbangkan akan meniru dan mengadakan acara serupa.

Akan tetapi, rencana itu akhirnya ditunda karena banyaknya kritikan. Para pengkritik menilai acara ini hanya membuang-buang uang pajak yang dibayarkan masyarakat.

Tak sedikit yang menilai upaya ini hanya sia-sia karena gagal mengatasi penyebab paling dasar mengapa seseorang memutuskan untuk tidak menikah dan memiliki anak, di antaranya soal tingginya biaya beli rumah dan pendidikan.

Baca juga: Pertama Kali, Transplantasi Rahim Berhasil Dilakukan di Korea Selatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi