Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko dan Efek Samping Sedot Lemak Setelah Melahirkan

Baca di App
Lihat Foto
Medium
Risiko dan efek samping sedot lemak setelah melahirkan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sedot lemak adalah salah satu metode untuk menghilangkan lemak di area tubuh tertentu dengan cepat.

Metode ini kerap dilakukan karena memberikan hasil yang cepat dalam waktu singkat. Sedot lemak juga menjadi alternatif bagi mereka yang mengalami kegemukan setelah melahirkan.

Namun, sedot lemak setelah melahirkan tidak bisa dilakukan sembarangan, sebab dapat menimbulkan efek kesehatan. 

Lantas, seberapa aman melakukan sedot lemak setelah melahirkan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedot lemak setelah melahirkan

Spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) dari Brawijaya Hospital Antasari Jakarta Selatan, Dinda Derdameisya mengatakan, sedot lemak setelah melahirkan bisa dilakukan.

Namun, operasi itu sebaiknya dilakukan 3-4 bulan setelah persalinan.

"Bahkan sampai di atas 6 bulan ya kalau dari literatur," ungkap dia, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/11/2023).

Dinda menjelaskan, waktu 3-4 bulan setelah melahirkan seorang ibu masih membutuhkan waktu untuk proses pemulihan pascapersalinan, terutama pada organ-organ tubuhnya hingga lemaknya.

"Organ tubuh ibu hamil, lemaknya, dan pembuluh darahnya besar-besar karena hormon, dia membutuhkan waktu untuk recovery atau pemulihan," jelasnya.

Baca juga: Risiko dan Efek Samping Operasi Sedot Lemak

Efek samping sedot lemak setelah melahirkan

Terpisah, dokter spesialis obstetri dan ginekologi di RSIA Anugerah Semarang, Indra Adi Susianto mengatakan, operasi sedot lemak setelah melahirkan caesar sebaiknya dilakukan dengan jarak lebih lama dari pada umumnya.

Indra menyebutkan, operasi sedok lemak tersebut sebaiknya menunggu hingga 6 bulan pasca melahirkan. 

"Hal ini memungkinkan sayatan operasi sembuh dan rahim serta perut kembali," kata Indra, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/11/2023).

Dia mengatakan, sedot lemak yang berlebihan memiliki risiko atau efek samping yang membahayakan. Bahkan bisa berdampak pada kematian.

"Sedot lemak yang berlebihan (excessive liposuction) tampaknya dikaitkan dengan peningkatan risiko DVT (deep vein trombosis) dan emboli paru yang fatal," kata Indra.

Baca juga: Mengenal soal Sedot Lemak, Manfaat, Risiko, dan Biayanya

Berikut efek samping sedot lemak setelah melahirkan:

1. Risiko emboli

Emboli yang sampai ke paru-paru adalah sumbatan, seperti trombus atau embolus lemak. Hal itu bisa terjadi melalui aliran darah dari tempat yang jauh ke paru-paru.

2. Hemodilusi

Efek samping sedot lemak setelah melahirkan juga bisa berupa hemodilusi yang dapat menyebabkan hiperkoagulabilitas.

Hemodilusi atau pengenceran darah selama kehamilan akan mencapai maksimal 5-8 bulan.

"Faktor hemodilusi ini dapat menyebabkan kadar hemoglobin darah ibu menurun hingga mencapai 10 gr/dl," kata Indra.

Hemodilusi dapat menghasilkan hemostasis abnormal sebelum terjadi gangguan pada pengiriman oksigen jaringan.

Baca juga: Jalan Kaki Bisa Turunkan Massa Lemak Tubuh hingga 10 Persen, Begini Caranya

3. Hipotermia

Hipotermia merupakan predisposisi keadaan hiperkoagulasi.

Reaksi biokimia halus yang mempertahankan homeostasis prokoagulan dan antikoagulan akan diubah sehingga membuat reaksi ke arah proses pro-koagulan.

4. Termal Injury

Termal Injury adalah insiden terbesar yang menyebabkan Deep Vein Trombosis dan Pulmonary Emboly.

Hal ini disebabkan trauma langsung pada vena, paparan luas pada endotel kapiler dengan aktivasi lokal kaskade koagulasi, dan cedera termal akibat panas polimerisasi akrilik dapat memicu trombosis vena proksimal.

"Emboli, hemodilusi, hipotermia, dan termal injury bisa menyebabkan kematian," kata Indra.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi