KOMPAS.com - Jalan kaki merupakan olahraga paling sederhana yang bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Olahraga minim cedera ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Spesialis kebugaran di Phoenix, Arizona, AS, Dr. Matt Tanneberg mengatakan, jalan kaki tak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik dan juga mental.
"Berjalan kaki bisa menjadi latihan yang sama baiknya, bahkan lebih baik, daripada berlari," kata Tanneberg dilansir dari NBC News.
Menurut Tanneberg, jalan kaki sangat disarankan bagi mereka yang memiliki permasalahan lutut, pergelangan kaki, punggung, dan kelebihan berat badan.
Lantas, bagaimana jika seseorang jarang melakukan jalan kaki?
Akibat terlalu jarang jalan kaki
Rutinitas jalan kaki biasanya mulai terabaikan ketika seseorang lebih memilih menghabiskan waktu duduk di kursi mereka.
Apalagi jika pekerjaan menuntut untuk duduk dalam waktu yang terlalu lama sehingga tidak ada waktu bagi tubuh untuk jalan kaki.
Dilansir dari Live Strong, berikut efek samping akibat terlalu jarang jalan kaki:
1. Pinggul terasa kakiJalan kaki adalah cara yang tepat untuk melemaskan pinggul yang tegang atau kaku.
Saat Anda jarang jalan kaki, pinggul menjadi bagian tubuh yang paling pertama merasakannya.
Menurut Franciscan Health, aktivitas tersebut bahkan bisa meredakan nyeri pinggul akibat kebiasaan duduk dalam jangka waktu yang lama.
Selain jalan kaki, Anda juga bisa melakukan beberapa peregangan fleksor pinggul, yakni meraih mutut atau memutar pinggul untuk mengurangi peregangan.
Baca juga: 5 Manfaat Jalan Kaki di Atas Rumput, Jaga Kesehatan Jantung dan Mata
2. Daya tahan tubuh melemahKetika rutinitas jalan kaki berhenti, Anda akan kehilangan sedikit daya tahan tubuh.
Hal ini karena sistem kardiovaskular tidak mendapatkan rangsangan harian yang sama.
Anda juga mungkin akan mengalami keterbatasan gerak tubuh akibat terlalu jarang jalan kaki.
Untuk menjaga daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan jantung, usahakan untuk melakukan setidaknya 150 menit latihan aerobik intensitas sedang setiap minggu.
3. Nyeri punggungSelain pinggang, punggung juga akan menjadi salah satu bagian tubuh yang paling terdampak ketika Anda berhenti jalan kaki.
Anda mungkin akan merasakan nyeri pada punggung apalagi jika rutinitas menuntut Anda duduk lebih lama.
Hal ini kerana adaya penurunan pelepasan endorfin dan tingkat aktivitas gerak yang rendah sehingga memunculkan rasa sakit.
Baca juga: Ampuh Turunkan Kolesterol, Ini Cara Rutin Jalan Kaki yang Dianjurkan
4. Nyeri pergelangan kakiBerhenti jalan kaki bisa memicu munculnya nyeri di pergelangan kaki ketika Anda memulai rutinitas itu lagi.
"Jika seseorang berhenti berjalan kaki setiap hari, maka jalan atau lari yang lebih panjang ini akan menjadi lebih mengejutkan bagi tubuh dan dapat menyebabkan rasa sakit karena ketidakteraturannya," kata Terapis fisik yang berbasis di New York, Sam Becourtney.
Hal itu justru bisa menyebabkan terjadi cedera pada kaki.
Oleh sebab itu, jalan kaki disarankan dilakukan secara perlahan dan bertahap, setidaknya selama satu bulan.
Anda dapat mengikuti rencana mingguan, dimulai dengan 10 menit berjalan kaki setiap kali, lanjutkan hingga 30 atau 60 menit atau lebih lama
Jangan lupa untuk memberi jeda waktu untuk beristirahat.
Baca juga: Jalan Kaki Vs Lari, Manakah yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?
Jumlah ideal untuk jalan kaki per hari
Meta analisis yang diterbitkan di Journal of American College of Cardiology pada Oktober 2023 membuktikan, jalan kaki 2.600 langkah per hari bisa menyehatkan tubuh, seperti dikutip dari Health.
Studi dilakukan dengan menganalisis hasil dari 12 penelitian sebelumnya terkait jumlah langkah jalan kaki yang sehat per hari.
Hasilnya, manfaat jalan kaki yang sehat bisa diperoleh hanya dengan berjalan kaki sebanyak 2.600 langkah per hari.
Berikut jumlah jalan kaki dan manfaatnya:
- 2.517 langkah per hari: mampu menurunkan 8 persen risiko kematian karena penyakit apa pun.
- 2.735 langkah per hari: dikaitkan dengan penurunan 11 persen risiko penyakit kardiovaskular.
- 8.763 langkah per hari: mampu menurunkan risiko kematian akibat semua penyebab sebesar 60 persen.
- 7.126 langkah per hari: dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 51 persen.
Meta analisis itu menunjukkan bahwa jalan kaki yang sehat tidak harus dilakukan sebanyak 10.000 langkah per hari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.