Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartu dan Gerbang Tol Seluruh Indonesia Disebut Akan Dihapus Mulai 2024, Ini Kata Kementerian PUPR

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Kementerian PUPR
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau simulasi penerapan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) di Jalan Tol Bali-Mandara, Rabu (22/11/2023).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Lini masa media sosial ramai memperbincangkan kartu dan gerbang tol di seluruh Indonesia akan dihapus mulai 2024.

Topik tersebut salah satunya dibuat oleh akun Instagram @infipop.id, Rabu (29/11/2023).

Menurut pengunggah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menghapus transaksi layanan jalan tol dengan kartu.

Nantinya, pembayaran akan berganti dengan sistem non-tunai tanpa perlu berhenti atau disebut multi lane free flow (MLFF).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kartu dan gerbang tol bakal dihapus semua mulai 2024," tulis pengunggah.

Hingga Jumat (1/12/2023), unggahan tersebut telah mendapat lebih dari 50.100 suka dan 2.600 komentar dari warganet Instagram.

Lantas, benarkah pembayaran dengan kartu dan gerbang tol akan dihapus mulai tahun depan?

Baca juga: Beda Cara Penggunaan MLFF dan E-Toll sebagai Alat Pembayaran di Jalan Tol


Masih uji coba penghapusan gerbang tol

Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan, pihaknya saat ini masih menguji coba penerapan sistem single lane free flow atau SLFL di ruas tol Bali.

Uji coba sistem baru ini merupakan bagian dari proses penghapusan gerbang dan layanan pembayaran tol dengan tap kartu uang elektronik.

"Kita masih pada tahap uji coba single lane di ruas tol Bali," ujar Endra kepada Kompas.com, Jumat (1/12/2023).

Sebagai informasi, SLFF adalah sistem pembayaran jalan tol non-tunai nirsentuh atau bayar tol tanpa henti dalam setiap lajur transaksi.

Sistem SLFF merupakan tahapan menuju multi lane free flow alias MLFF yang nantinya akan diterapkan di semua jalan tol.

Dilansir dari laman Kementerian PUPR, ruas tol dengan MLFF akan sepenuhnya menjadi jalan bebas hambatan dan tidak memiliki pembatas berupa gerbang tol.

Lalu lintas di jalan tol sendiri akan diawasi dengan dukungan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) yang terpasang di gantry.

Gantry  bekerja dengan cara mengidentifikasikan seluruh kendaraan yang lewat, kemudian mengirimkan datanya ke pusat.

Secara otomatis, gantry akan memeriksa apakah kendaraan terdaftar, sudah membayar, dan memverifikasi apakah kendaraan melakukan pelanggaran atau tidak.

Terkait rencana penghapusan gerbang tol dan penerapan MLFF mulai 2024, Endra menyebut masih akan melihat hasil uji coba di lapangan.

"Kita melihat hasil uji cobanya dulu dengan sistem transisi menggunakan gantry, lalu kita lakukan evaluasi perbaikan pada sistem operasional," terang Endra.

"Kalau semua siap, kita akan terapkan di 2024 secara bertahap," sambungnya.

Baca juga: Jika MLFF Resmi Diterapkan, Gerbang Tol Akan Dihilangkan?

Uji coba MLFF di Tol Bali-Mandara

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, uji coba sistem MLFF di Jalan Tol Bali-Mandara adalah transisi, layaknya dulu beralih dari transaksi tunai menjadi non-tunai dengan tapping e-money.

"Teknologinya pasti sudah siap, tantangannya bagaimana implementasinya kepada masyarakat," ujar Basuki, dikutip dari laman Kementerian PUPR, Kamis (23/11/2023).

Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Triono Junoasmono menyampaikan, uji coba transisi berlaku sejak minggu kedua November 2023.

Uji coba transisi MLFF pada tahap awal tersebut hanya akan diterapkan di lajur 4 Gerbang Tol Ngurah Rai.

Selanjutnya, pada Maret 2024, baru akan mulai diterapkan pada seluruh lajur Gerbang Tol Bali-Mandara.

"Direncanakan mulai 12 Desember 2023 hingga Januari 2024 untuk peluncuran uji coba terbatas khususnya bagi kendaraan pegawai pemerintah," ungkap Triono.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi