Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Erosi, Jenis, dan Dampaknya Terhadap Lingkungan

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Freethedust
Ilustrasi pengertian erosi dan dampaknya.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Erosi adalah proses geologis di mana material tanah terkikis dan terbawa oleh kekuatan alam seperti hujan, angin, es, atau air.

Itu juga termasuk faktor alam atau antropogenik lainnya yang mengikis, melepaskan dan menghilangkan tanah dari satu titik di permukaan bumi kemudian memindahkan ke tempat lain.

Dikutip dari laman Britannica, erosi merupakan proses penghilangan material permukaan dari kerak bumi dan pengangkutan material yang terkikis oleh alam dari titik pembuangannya.

Penerapan istilah erosi secara luas mencakup pengikisan dan pembentukan secara umum seluruh bentang alam di permukaan bumi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pengertian Negara Maju dan Negara Berkembang, Apa Bedanya?


Ini termasuk pelapukan batuan pada posisi aslinya, pengangkutan material yang lapuk, dan erosi yang disebabkan oleh aksi angin dan fluvial, laut, dan proses glasial.

Kebanyakan proses erosi dilakukan oleh air, angin, atau es (biasanya dalam bentuk gletser). Jika angin berdebu, atau air maupun es glasial berlumpur, maka erosi akan terjadi.

Air adalah penyebab utama erosi di Bumi, seperti hujan, sungai, banjir, danau, dan lautan. Mereka membawa serpihan tanah dan pasir serta perlahan-lahan menghanyutkan sedimen.

Lautan merupakan sumber erosi paling besar, yang dapat mengikis bebatuan, tanah, atau pasir di pantai. Akibatnya, berdampak pada perubahan bentuk keseluruhan garis pantai.

Baca juga: Pengertian Mutasi Genetik, Jenis-jenis, dan Contohnya

Jenis-jenis erosi

Dilansir dari laman National Geographic, berikut adalah jenis-jenis proses terjadinya erosi:

1. Erosi Fisik

Erosi fisik menggambarkan proses perubahan sifat fisik batuan tanpa mengubah komposisi kimia dasarnya.

Erosi fisik sering kali menyebabkan batuan menjadi lebih kecil atau halus. Batuan yang terkikis melalui erosi fisik cenderung membentuk sedimen klastik.

Contohnya adalah, tanah longsor, pertumbuhan tanaman yang memecah material tanah saat berakar, dan akibat es dan air yang pergerakannya menyebabkan batuan saling bertabrakan atau pecah.

Baca juga: Proses Terjadinya Aurora, Fenomena Cahaya di Langit Kutub Bumi

2. Erosi oleh Air

Sebagaimana telah dijelaskan, air merupakan penyebab utama erosi di Bumi. Curah hujan misalnya, dapat menghasilkan empat jenis erosi tanah.

Yang memberikan pengaruh paling besar adalah air laut, yang mengikis batuan, tanah, atau pasir di pantai, sehingga mengubah garis pantai.

Selama proses erosi pantai, gelombang menghantam bebatuan menjadi kerikil, dan kerikil menjadi pasir. Gelombang dan arus terkadang membawa pasir menjauh dari pantai, sehingga mendorong garis pantai semakin jauh ke daratan.

Baca juga: Apa yang Dimaksud Lempeng Tektonik? Berikut Pengertian dan Jumlahnya

3. Erosi oleh Angin

Angin termasuk agen erosi yang kuat. Proses aeolian (didorong oleh angin) secara konstan mengangkut debu, pasir, dan abu dari satu tempat ke tempat lain.

Angin terkadang dapat meniupkan pasir hingga membentuk bukit pasir. Di daerah kering, pasir yang tertiup angin dapat menghantam batu dan perlahan-lahan mengikisnya.

Contohnya adalah formasi kapur yang sangat besar di Gurun Putih Mesir ventifak yang diukir oleh angin selama ribuan tahun.

Baca juga: Pengertian Tumbuhan Monokotil dan Dikotil, Berikut Ciri, Perbedaan, dan Contohnya

4. Erosi oleh Es

Es, yang biasanya dalam bentuk gletser, dapat mengikis bumi dan menciptakan bentang alam yang dramatis.

Di daerah yang sangat dingin dan di beberapa puncak gunung, gletser bergerak perlahan menuruni bukit dan melintasi daratan.

Saat bergerak, mereka mengangkut segala sesuatu yang dilewatinya, mulai dari butiran pasir kecil hingga batu besar. Gletser menghancurkan bebatuan dan mengikis tanah.

Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Tsunami? Berikut Penjelasannya

Dampak erosi terhadap lingkungan

Dilansir dari laman Plant and Soil Sciences eLibrary, berikut adalah beberapa dampak erosi terhadap lingkungan:

1. Dampak erosi terhadap kualitas tanah

Bahan organik merupakan bagian kecil dari tanah yang sebagian besar terdapat di permukaan tanah.

Bahan organik berkontribusi terhadap produktivitas melalui pengaruhnya terhadap sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

Erosi secara bertahap menghabiskan bahan organik dan menurunkan produktivitas tanah. Ketika bahan organik hilang, tanah cenderung kehilangan struktur fisiknya.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Populasi? Simak Penjelasannya Berikut Ini

2. Dampak erosi terhadap kualitas udara

Partikel tanah yang tertiup angin ke udara mempunyai dampak besar terhadap kesehatan manusia dan hewan.

Partikel yang tersuspensi di udara oleh angin mudah terhirup dan terakumulasi di jaringan paru-paru sehingga menyebabkan masalah pernapasan yang besar.

Tingkat konsentrasi partikel yang tertiup angin juga dapat mengurangi jarak pandang dan meningkatkan risiko kecelakaan mobil.

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Terjadinya Pasang Surut Air Laut? Berikut Penjelasannya

3. Dampak erosi terhadap kualitas air

Endapan sedimen di danau dan sungai meningkatkan kekeruhan air sehingga menyulitkan cahaya untuk menembus air.

Hal ini menimbulkan permasalahan bagi tanaman air yang membutuhkan sinar matahari untuk fotosintesis.

Sedimen juga kaya akan nutrisi seperti fosfor dan nitrogen. Nutrisi ini mendorong pertumbuhan alga yang berlebihan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi