Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Aroma Durian Menyengat? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Baca di App
Lihat Foto
naito8
Ilustrasi durian. Mengapa durian memiliki aroma khas yang menyengat?
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Durian merupakan salah satu buah tropis yang tumbuh subur di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Buah dengan kulit berduri tajam ini menjadi salah satu buah favorit dan kerap dijuluki sebagai "King of Fruit" atau raja dari segala buah.

Meski memiliki daging buah yang enak dan tebal, durian juga mengeluarkan aroma cukup menyengat.

Aroma ini membuat sebagian orang tidak menyukai dan bahkan menghindari durian.

Lantas, mengapa durian memiliki aroma menyengat?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 5 Efek Samping Durian

Penyebab aroma durian menyengat

Dikutip dari Reuters, para ilmuwan di Singapura mengidentifikasi gen yang bertanggung jawab atas senyawa aroma dari durian.

Senyawa aroma yang disebut sebagai senyawa sulfur atau belerang itu mudah menguap, dan menjadi sangat aktif saat buah matang.

Kondisi itu menimbulkan aroma menyengat yang tidak biasa di durian.

"Aroma duriannya digambarkan sebagai perpaduan antara aroma belerang seperti bawang dengan aroma buah yang manis dan bumbu kuah yang gurih,” kata wakil direktur National Cancer Singapura yang juga menjadi salah satu pemimpin penelitian, Bin Tean Teh.

“Komponen kunci dari bau durian adalah senyawa sulfur yang mudah menguap atau VSC yang telah dicirikan sebagai pembusukan, seperti bawang, telur busuk, belerang, dan bawang merah goreng," tambahnya.

Tidak seperti jenis tanaman pada umumnya yang memiliki satu atau dua salinan gen, durian memiliki empat salinan yang menunjukkan bahwa produksi VSC meningkat dalam buah ini.

Baca juga: Kandungan Gizi Buah Durian dan Manfaatnya untuk Kesehatan 

Berguna untuk menarik hewan

Mereka menjelaskan, aroma tersebut mungkin penting bagi durian di alam liar, yang membantunya menarik hewan untuk memakannya dan menyebarkan bijinya.

Para ilmuwan mengurutkan salah satu genom varietas buah ini, yakni Musang King. Hasilnya, ada sekitar 46.000 gen atau hampir dua kali lipat jumlah genom manusia.

Mereka mampu menelusuri evolusi buah ini sejak 65 juta tahun yang lalu dan menemukan hubungan purba dengan pohon kakao.

"Sebagian besar dari kita di Singapura tumbuh besar dengan durian, dan kita sangat akrab dengannya," tutur profesor genetika Duke-NUS Medical School di Singapura.

"Namun, bahkan dalam satu keluarga yang sama, ada beberapa orang yang menyukai rasanya, sementara yang lain telah belajar untuk menoleransinya, terutama saat musim durian. Bagi mereka yang belum pernah merasakan durian sebelumnya, durian memang dapat menimbulkan emosi yang berlawanan, yaitu rasa suka dan jijik,” lanjutnya.

Baca juga: Cerita Kondektur Bus di Thailand yang Pingsan karena Mencium Bau Durian

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi