Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omnivora Vs Vegan, Mana yang Lebih Sehat?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Nina Firsova
vegan dan pemakan daging, mana yang lebih sehat.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Mayoritas manusia menerapkan pola makan omnivora di mana mereka dapat bebas makan makanan berbahan dasar hewani dan nabati.

Sebaliknya, sebagian orang menerapkan diet vegan dengan hanya memakan sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan makanan yang terbuat dari tumbuhan.

Vegan tidak mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan, termasuk produk susu dan telur.

Karena perbedaan pola makanannya, manfaat dan risiko diet omnivora dan vegan sering menjadi perdebatan mengenai kebiasaan makan mana yang lebih sehat.

Lalu, mana yang lebih sehat antara diet omnivora yang boleh makan daging dengan vegan yang hanya makan tumbuhan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 10 Jenis Makanan untuk Vegan Beserta Alternatif Daging dan Susu Nabati


Omnivora vs vegan

Sebuah penelitian melaporkan, orang-orang yang menjalani diet vegan memiliki kondisi tubuh yang lebih baik daripada mereka yang mengonsumsi daging alias pola makan omnivora.

Dikutip dari Healthline (30/11/2023), peneliti dari Stanford University merekrut 22 pasang anak kembar. Masing-masing ditugaskan untuk makan makanan omnivora dan vegan selama delapan minggu.

Kedua pola makan dirancang menyehatkan. Semua peserta tes disarankan memilih makanan berupa biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran daripada gula dan makanan olahan.

Namun karena vegan lebih banyak makan biji-bijian, buah, dan sayuran, mereka mendapatkan lebih banyak serat, lebih sedikit lemak jenuh, dan lebih banyak fitokimia.

Hasilnya, para peneliti menemukan tingkat kolesterol LDL, insulin, dan berat badan dari orang yang vegan lebih baik daripada omnivora.

Efek ini berpotensi memberikan manfaat kardiovaskular. Hal tersebut karena kolesterol LDL yang tinggi, kontrol gula darah yang buruk, dan obesitas merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Selain itu, vegan menyebabkan peningkatan kadar kolesterol lipoprotein, trigliserida, vitamin B12, glukosa, dan Trimetilamina N-oksida (TMAO).

Baca juga: Bukan Hanya Produk Hewani, Berikut 5 Hal yang Harus Dihindari oleh Seorang Vegan

Diet vegan bagi jantung

Pola makan vegan yang tinggi sayur-sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian mengandung lebih tinggi serat, vitamin, mineral, dan fitonutrien.

Nutrisi tadi butuh waktu lebih lama untuk dicerna dan diserap tubuh dibandingkan makanan yang bersumber dari hewani. Karena itu, makanan ini lebih sehat bagi jantung.

Sementara itu, diberitakan Vegi1 (1/11/2023), kalium pada buah dan sayur membantu mengendurkan pembuluh darah sehingga memudahkan aliran darah.

Pola makan vegan juga bantu mengatur tekanan darah dengan merelaksasi pembuluh darah dan mendukung kesehatan fungsi saraf.

Di sisi lain, diet vegan yang tidak mengonsumsi daging dan produk hewani memiliki kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat yang lebih rendah.

Ini bermanfaat bagi tubuh karena kolesterol LDL dapat menyumbat pembuluh darah arteri dan membahayakan kesehatan jantung.

Baca juga: Kenali Bahaya Diet Vegan untuk Anak

Kontrol diabetes dan berat badan

Penelitian membuktikan, diet vegan dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan pola makan omnivora.

Salah satu alasannya, pola makan vegan seringkali lebih rendah lemak tidak sehat dan kolesterol dari produk hewani.

Sebaliknya, ada lebih banyak nutrisi dari sumber nabati sehingga pola makan vegan cenderung lebih sehat.

Keuntungan lain dari seorang vegan yaitu dapat mengontrol berat badan dengan lebih baik daripada orang yang makan produk hewani.

Penelitian menunjukkan, vegan cenderung memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih rendah dibandingkan mereka yang makan daging.

Hal ini karena pola makan vegan umumnya lebih rendah kalori dan lemak jenuh daripada produk hewani.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Vegan dan Vegetarian

Cegah berbagai penyakit kronis
Lihat Foto
Freepik
ilustrasi pengobatan kanker dengan kemoterapi.

Lebih lanjut, sejumlah penelitian membuktikan orang yang menerapkan pola makan vegan akan lebih berpotensi tidak mengalami penyakit-penyakit kronis.

Mereka berisiko lebih rendah terkena kanker usus besar dan payudara dibandingkan dengan orang yang omnivora

Orang yang hanya makan tumbuhan juga cenderung lebih rendah terkena penyakit kandung empedu atau batu empedu.

Mereka yang banyak makan tumbuhan akan kaya antioksidan dan fitokimia. Ini melindungi sel-sel dari kerusakan, meningkatkan kekebalan tubuh, dan melindungi tubuh dari radikal bebas.

Sementara kandungan air dari tanaman akan membuat tubuh terhidrasi sehingga urine lebih encer dan kecil kemungkinan mengalami batu ginjal.

Penelitian menunjukkan makanan nabati mengandung senyawa alami yang membantu mengatur suasana hati, meningkatkan fungsi kognitif, dan mengurangi gejala depresi.

Akibatnya, orang yang mengikuti pola makan nabati mengalami tingkat stres dan kecemasan yang lebih rendah.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi