Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Mula 75 Orang Mendaki Gunung Marapi Sebelum Meletus, Naik Melalui 2 Jalur Ini

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Tim SAR melakukan evakuasi terhadap korban erupsi Gunung Marapi yang mengalami luka bakar di jalur pendakian proklamator, Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023) dini hari. Hingga pukul 04.30 WIB, Tim SAR Gabungan sudah mengevakuasi tujuh orang pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi yang meletus pada Minggu (3/12/20230), sisanya 28 orang lagi akan dievakuasi secara estafet.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebanyak 75 pendaki dilaporkan tengah mendaki Gunung Marapi sebelum letusan terjadi.

Diketahui, gunung berapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat itu meletus pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.

Berdasarkan catatan Kompas.com, Senin (4/12/2023), sebanyak 52 pendaki sudah dievakuasi dalam keadaan selamat.

Sementara 12 pendaki masih dalam pencarian dan 11 pendaki lainnya dilaporkan meninggal dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Penyebab Gunung Marapi Meletus Tiba-tiba Tanpa Didahului Aktivitas Vulkanik, Ini Penjelasan PVMBG

Masuk melalui dua pintu

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari membenarkan bahwa 75 orang mendaki Gunung Marapi sebelum letusan terjadi. Mereka masuk melalui dua pintu.

Ia menjelaskan, sebanyak 54 orang mendaki Gunung Marapi melalui pintu masuk Batu Palano di Kabupaten Agam.

Sementara 21 pendaki lainnya mendaki Gunung Marapi melalui pintu masuk Koto Baru, Kabupaten Tanah Datar.

"Terkait dengan aktivitas vulkanik, PVMBG masih menetapkan Gunung Marapi pada status level II atau 'Waspada'," ujar Abdul dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin.

Baca juga: Warganet Sebut Gunung Marapi Tiba-tiba Meletus Minggu Sore, Ini Penjelasan PVMBG

Korban meninggal masih diidentifikasi

Lebih lanjut, Abdul menyampaikan bahwa sebelas pendaki yang meninggal dunia masih dilakukan identifikasi.

Ia menjelaskan bahwa 28 pendaki yang dievakuasi berdasarkan data BNPB Senin pukul 10.30 WIB, 19 di antaranya sudah ditemukan dan dipulangkan oleh tim gabungan.

Sembilan pendaki lainnya juga sudah dievakuasi. Mereka kemudian dibawa ke fasilitas medis untuk perawatan lebih lanjut.

Tim gabungan membawa pendaki ke dua RS yang berbeda, yakni RSUD Dr Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi dan RSUD Padang Panjang karena mengalami luka-luka.

Abdul menerangkan, sebelumnya BNPB masih menerima informasi 26 pendaki yang belum berhasil dievakuasi.

Nama pendaki telah teridentifikasi, dengan rincian sebanyak 20 di antaranya teridentifikasi melalui pendaftaran yang terlacak dari jejak digital.

Sedangkan sisanya, mereka terdaftar saat di lokasi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi.

Baca juga: Update Letusan Gunung Marapi di Sumbar: Status Waspada, Warga Dilarang Mendekati Puncak

Daftar pendaki Gunung Marapi yang sudah dievakuasi

Terpisah, Kepala Basarnas Kota Padang, Sumbar, Abdul Malik, mengonfirmasi bahwa 11 pendaki dinyatakan meninggal dunia dan 12 pendaki lainnya masih dalam pencarian.

Berdasarkan data Senin pagi, sebanyak 49 pendaki yang dievakuasi telah teridentifikasi.

Dilansir dari Antara, berikut daftar selengkapnya:

  1. Iqbal
  2. Jeni
  3. Toni Alifian
  4. Al Fajri
  5. Selastri Anggini
  6. Nur Rizki
  7. Muhammad Suyudi
  8. Shadam Romeigo
  9. Adipatiawarman
  10. Muhammad Alif
  11. Lingga Duta Andrefa
  12. Muhammad Faith Ewaldo
  13. Elika Maharani
  14. Dewi Anggraini
  15. Naomi Johana Simanjuntak
  16. Sri Wahyuni
  17. Banget Hasiholan Mare-Mare
  18. Nolianus Hogejau
  19. Lolita Veronica
  20. Nabila Habibba Rabbi
  21. Diyah Surya Purnama Sari
  22. Noor Annisa Alsyarrina Putri Lubis
  23. Didik Salahudin
  24. Happy Nurafni
  25. Irwan
  26. Syaiful Anwar
  27. Lili
  28. Ahmad Albar
  29. Edho Rustamsyah
  30. Deswita
  31. Kasih
  32. Brima Danu
  33. Ikhwanudin
  34. Firnando Situmorang
  35. Widya Azhamul Fadilah Zain
  36. Rexy Wendesta
  37. Irvanda Mulya
  38. Bima Pratama Nasra
  39. Tita Cahyani
  40. Zulfadil Alzukri
  41. Michael Ahmad Zofthi
  42. Hendra
  43. Rofid Alhakim
  44. Rahmat Agus
  45. Chandra Sahiloho
  46. Lidia Fatmasari
  47. Zhafirah Zahrim Febrina
  48. Aditya Sukirno Putra
  49. Muhammad Fadli.

Baca juga: Saat Ilmuwan Temukan Gunung Laut Setinggi Dua Kali Burj Khalifa...

Kenapa tidak ada larangan pendakian?

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG Ahmad Basuki mengatakan, letusan Gunung Marapi pada Minggu sore tidak menimbulkan gempa vulkanik.

Ia menjelaskan, letusan adalah pelepasan tekanan secara tiba-tiba. Ketika proses peningkatan ini, gunung api umumnya menimbulkan gempa vulkanik.

"Namun, Gunung Marapi saat ini tidak terjadi hal tersebut, jadi ini merupakan karakter dari Gunung Marapi yang perlu diwaspadai," ujar Basuki kepada Kompas.com, Senin.

Ia juga menambahkan, alat yang dipasang PVMBG untuk mendeteksi aktivitas Gunung Marapi harus berada sangat dekat dengan kawah. Namun, peralatan ini sudah hancur.

"Sayangnya, saat ini alat kami yang dekat dengan kawah sudah hancur karena letusan," pungkasnya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi