Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Nasionalisme Suara Ayam Jago Berkokok

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi ayam jantan.
Editor: Sandro Gatra

SECARA berkala, perusahaan Jamu Jago yang didirikan pada 1918, berarti kini sedang merayakan tahun kelahiran ke 105, menyelenggarakan sayembara onomatopoeiatika manusia menirukan suara ayam jago berkokok.

Menarik bahwa para peserta yang berwarga negara Indonesia menirukan suara ayam jago berkokok bukan "kokokokok", tetapi "kukuruyuk".

Tampaknya berdasar bahasa Indonesia yang disepakati oleh bangsa Indonesia, suara ayam jago berkokok memang dianggap berbunyi "kukuruyuk".

Ketika berkunjung ke mancanegara, saya coba mempelajari nasionalisme suara ayam jago berkokok.

Tafsir onomatopoeiatikal setiap bangsa terhadap suara yang sebenarnya saling sama ternyata saling beda satu dengan lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan bahasa Sunda beda dari bahasa Jawa Tengah dan Timur dalam menafsirkan suara ayam jago berkokok sebagai "kongkorongkong" di kawasan urban serta "u-u-ru-uk" di kawasan rural.

Ketika belajar dan mengajar di Jerman ternyata suara ayam jago berkokok di kota maupun desa Jerman bukan "kukuruyuk" yang penuh lafal u, tetapi kikeriki sama sekali tanpa lafal u.

Ketika berkunjung ke Perancis, ternyata suara ayam kokok di Paris maupun Aix en Provence berbunyi cocorico mirip dengan Portugis yang juga cocorico maupun Bulgaria: kokorigu.

Namun beda dari Spanyol: quiquiriqui yang lebih mirip chichirechi-nya Italia sebagai sesama rumpun bahasa kekaisaran Romawi.

Di usia lanjut, Leo Tolstoi sempat punya peternakan di mana setiap pagi hari sebelum matahari terbit, ayam jago Rusia berkokok dalam bahasa Rusia, yakni kukaregoo.

Lain hanya dengan kokok ayam jago Inggris yang ternyata berbunyi cock-a-doodle-doo yang di Amerika Serikat juga sama bergaya cowboy begitu itu.

Beda banget dengan ayam jago Arab yang akibat sulit melafal "o", maka berkokok siyaah atau China yang egosentrik maka wo-wo-wo dan Korea yang relatif pendiam maka singkat berkokok kokiyo, sementara di Jepang: kokekok-koh.

Dari fakta mengenai tafsir mancanegara terhadap suara ayam jago berkokok dapat disimpulkan kearifan nasionalisme bahwa pada hakikatnya setiap bangsa memiliki kedaulatan bahasa nasional masing-masing yang setara tanpa ada yang lebih superior maupun lebih inferior satu dengan lain-lainnya.

Maka sebenarnya wajar-wajar saja bahwa menurut keyakinan subyektif saya berdasar kedaulatan bahasa Indonesia, di mana pun ayam jago berkokok maka semuanya bagi saya sebagai warga Indonesia berbunyi sama dan sebangun dalam persatuan dan kesatuan, yaitu "kukuruyuk". MERDEKA !

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi