Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Gunung Marapi Disebut Bisa Picu Aktivitas Gunung Fuji di Jepang, Ini Kata PVMBG

Baca di App
Lihat Foto
Antara/HO- BPBD Agam
Kondisi Gunung Marapi saat meletus, Minggu (3/12/2023).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Media sosial TikTok ramai membahas soal letusan Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat yang disebut bisa memicu aktivitas Gunung Fuji yang berlokasi di Jepang.

"Gunung Marapi di Sumatera Barat erupsi besar-besaran, Fuji San Jepang jangan sampai tahu," tulis video berdurasi 47 detik itu.

Warganet menyebut, Gunung Marapi dan Gunung Fuji termasuk dalam ring of fire atau cincin api Pasifik yang menyebabkan wilayah Indonesia rawan dilanda bencana gempa bumi dan gunung meletus.

"Karena mereka ini (Gunung Marapi dan Gunung Fuji) sebenarnya ada jalurnya sendiri atau bisa disebut ring of fire. Jadi ketika Marapi melutus otomatis semuanya bangun," tulis seorang warganet dalam komentar unggahan tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau, Tiga Kali dalam 24 Jam Terakhir

Sebagai informasi, ring of fire merupakan rangkaian gunung berapi sepanjang 40.000 km dan situs aktif seismik yang membentang di Samudra Pasifik.

Sabuk ring of fire ini mengikuti rantai busur pulau seperti Tonga dan News Hebrides, Indonesia, Filipina, Jepang, Kepulauan Kuril, dan Aleutians, serta busur lainnya.

Adapun Gunung Fuji merupakan gunung api tertinggi di Jepang yang masih aktif. Gunung tersebut terakhir kali meletus pada 1707-1708.

Lantas, benarkah letusan Gunung Marapi memicu aktivitas Gunung Fuji?

Baca juga: Siapa Pemilik Puncak Gunung Fuji? Ternyata Bukan Tempat Wisata Milik Publik

Baca juga: Mengenal Fujisan Hongu Sengen Taisha Sang Pemilik Puncak Gunung Fuji Jepang

Penjelasan PVMBG

Koordinator Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ahmad Basuki membenarkan bahwa Gunung Marapi dan Gunung Fuji berada dalam satu ring of fire.

"Memang keduanya berada dalam satu ring of fire," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (5/12/2023).

Namun, Ahmad memastikan bahwa letusan Gunung Marapi tidak memengaruhi aktivitas Gunung Fuji, Jepang.

"(Aktivitas vulkanik keduanya) tidak saling memengaruhi karena masing-masing memiliki sifat magma dan kedalaman kantung magma yang berbeda," terangnya.

Terpisah, Kepala Tim Kerja Gerakan Tanah di PVMBG, Oktory Prambada menyampaikan bahwa ring of fire merupakan jalur subduksi yang berkaitan dengan pembentukan gunung api di dunia.

"Ring of fire itu jalur subduksi yang berasosiasi dengan pembentukan gunung api. Gunung api ini mempunyai dapur magmanya sendiri dan tidak saling berhubungan," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (5/12/2023).

Dampak letusan Gunung Marapi

Baca juga: 7 Tsunami Mematikan di Indonesia pada Rentang 1990-2000, Ada di Mana Saja?

Sebelumnya, Pemerintah Jepang melalui Badan Meteorologi Jepang ikut menyelidiki dampak letusan Gunung Marapi terhadap negaranya.

Namun, dampak itu tidak berkaitan dengan aktivitas Gunung Fuji, melainkan dengan potensi gelombang tsunami.

Dikutip dari NHK World Japan, Badan Meteorologi Jepang mengatakan, letusan Gunung Marapi yang menghasilkan asap vulkanik dengan ketinggian sekitar 15.000 meter itu dapat memicu tekanan air laut sehingga menimbulkan tsunami.

Hasil penyelidikan menunjukkan, letusan Gunung Marapi tidak berdampak pada gelombang tsunami di Jepang.

Baca juga: Kata Media Asing soal Letusan Gunung Marapi: Waspada Tsunami di Jepang dan Bahaya Pendakian

Update aktivitas Gunung Marapi

Diberitakan sebelumnya, Gunung Marapi dilaporkan meletus pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB tanpa didahului oleh aktivitas vulkanik.

Hingga Selasa (5/12/2023) pagi, gunung setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu masih mengalami letusan.

"Laporan 05/12/2023 sampai pukul 06.49 WIB, ada 5 letusan 63 embusan," tulis PVMBG sebagaimana keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Penyebab Gunung Marapi Meletus Tiba-tiba Tanpa Didahului Aktivitas Vulkanik, Ini Penjelasan PVMBG

Sehari sebelumnya, Gunung Marapi terpantau mengeluarkan asap kawah bertekanan sedang dan berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal dan tinggi 400-800 meter di atas puncak kawah.

Letusan teramati terjadi sebanyak 10 kali dengan tinggi 400-800 meter selama 28-72 detik.

Adapun status Gunung Marapi berada di Level II (Waspada).

Masyarakat disekitar Gunung Api Marapi dan pengunjung atau wisatawan dilarang mendaki Gunung Marapi pada radius 3 kilometer (km) dari kawah/puncak.

Baca juga: Update Letusan Gunung Marapi di Sumbar: Status Waspada, Warga Dilarang Mendekati Puncak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi