Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Seseorang Mengalami Halusinasi, Berikut Faktor-faktor Penyebabnya

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Gremlin
Ilustrasi penyebab seseorang mengalami halusinasi.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Halusinasi melibatkan persepsi rangsangan sensorik yang sebenarnya tidak ada. Misalnya, Anda mendengar suara atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

Mengalami halusinasi bisa jadi menakutkan atau membingungkan, baik bagi Anda yang mengalaminya maupun bagi orang yang yang ada di sekitar.

Dilansir dari laman Britannica, halusinasi adalah pengalaman seseorang mempersepsikan obyek atau peristiwa yang tidak mempunyai sumber eksternal.

Halusinasi berbeda dari ilusi, yang cenderung merupakan salah tafsir terhadap stimulus yang sebenarnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halusinasi adalah pengalaman indrawi yang melibatkan penglihatan, pendengaran, merasakan, atau mencium sesuatu yang tidak ada.

Baca juga: Menonton TikTok dan Reels Berlebihan Sebabkan Halusinasi, Kok Bisa?


Mengapa seseorang berhalusinasi?

Teori umum mengenai mengapa seseorang mengalami halusinasi bertumpu pada dua asumsi mendasar.

1. Pengaruh pengalam hidup

Asumsi pertama menyatakan bahwa pengalaman hidup memengaruhi otak sedemikian rupa sehingga meninggalkan perubahan fisik (dalam otak) yang bertahan lama.

Hal ini disebut dengan jejak saraf, templat, atau engram. Ide dan gambaran dianggap berasal dari penggabungan dan aktivasi engram ini dalam sirkuit kompleks yang melibatkan sel saraf.

Sirkuit seperti itu di korteks (lapisan luar) otak tampaknya melayani neurofisiologi memori, pikiran, imajinasi, dan fantasi.

Sedangkan emosi yang terkait dengan fungsi intelektual dan persepsi dimediasi melalui koneksi korteks dengan bagian otak yang lebih dalam.

Sehingga memungkinkan interaksi dinamis antara persepsi dan emosi melalui transaksi yang muncul, sebagian besar terjadi pada tingkat bawah sadar.

Baca juga: Kecubung Picu Halusinasi, Kenapa Tidak Masuk Golongan Narkotika?

2. Pengaruh kepribadian manusia

Asumsi kedua menyatakan bahwa kepribadian manusia secara keseluruhan paling baik dipahami dalam kaitannya dengan interaksi kekuatan dari dalam dan dari luar individu.

Transaksi antara lingkungan dan individu dikatakan memberi pengaruh yang mengintegrasikan dan mengatur jejak memori yang disimpan dalam sistem saraf.

Juga memengaruhi pola-pola di mana engram sensorik diaktifkan untuk menghasilkan pengalaman fantasi, mimpi, atau halusinasi, serta emosi yang terkait dengan pola tersebut.

Jika keseimbangan yang terus berubah antara kekuatan lingkungan internal dan eksternal, pertimbangan fisiologis (misalnya fungsi otak) serta faktor budaya dan pengalaman muncul sebagai penentu utama isi dan makna halusinasi.

Baca juga: Apa Arti Mimpi Bertemu dengan Seseorang? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Faktor penyebab halusinasi

Apa banyak kemungkinan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami halusinasi. Mulai dari penyebab sementara hingga karena kondisi kesehatan.

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut beberapa faktor penyebab yang membuat seseorang mengalami halusinasi:

1. Penyebab halusinasi untuk sementara

Beberapa penyebab yang membuat seseorang mengalami halusinasi semnetara antara lain, saat tertidur atau bangun, pengaruh alkohol, demam tinggi, dehidrasi parah, kurang tidur, hingga trauma.

Ketika Anda mengalami kondisi halusinasi karena penyebab-penyebab tersebut, biasanya tidak perlu dikhawatirkan karena hanya bersifat sementara.

Baca juga: Apa Itu Halusinasi? Berikut Pengertian, Gejala, dan Jenisnya

2. Kondisi kesehatan mental

Skizofrenia adalah kondisi kesehatan mental utama yang menyebabkan halusinasi, di mana seseorang mengalami suatu bentuk “keterputusan” dari kenyataan (psikosis), yang dapat mencakup halusinasi.

Mendengar suara-suara adalah jenis halusinasi yang paling umum terjadi pada orang dengan kondisi kesehatan mental ini.

Selain itu, kondisi kesehatan mental lain yang dapat menyebabkan halusinasi adalah gangguan bipolar dan depresi berat.

Baca juga: Mengapa Seseorang Mengalami Mimpi Buruk? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

3. Kondisi medis

Kondisi neurologis tertentu juga dapat menyebabkan halusinasi, seperti penyakit parkinson, alzheimer, demensia Lewy body, epilepsi dan Narkolepsi

Sindrom Charles Bonnet dapat menyebabkan seseorang yang penglihatannya mulai memburuk mengalami halusinasi. Kondisi ini hanya menimbulkan halusinasi visual.

Penyakit mematikan, termasuk gagal hati, gagal ginjal, HIV/AIDS stadium 3, dan kanker otak juga dapat menyebabkan halusinasi.

Baca juga: Pengertian Dejavu dan Bagaimana Sensasi Aneh Ini Bisa Terjadi?

4. Pengaruh obat-obatan

Banyak obat resep terkadang dapat menyebabkan atau memperburuk halusinasi sebagai efek sampingnya.

Orang lanjut usia mungkin berisiko lebih besar karena meningkatnya sensitivitas mereka terhadap obat-obatan.

Halusinasi yang disebabkan oleh obat-obatan mungkin berhubungan dengan dosis dan biasanya hilang ketika Anda berhenti mengonsumsinya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi