Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, PVMBG Sebut Alat Pemantau Gunung Marapi Pernah Dicuri Dua Kali

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023). Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl itu mengalami beberapa kali erupsi dan embusan sejak Minggu (3/12/2023) dengan status berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni waspada level II.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Koordinator Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ahmad Basuki mengatakan, alat pemantau gunung Marapi, Sumatera Barat beberapa kali pernah dicuri.

Salah satu peralatan yang pernah dicuri adalah aki yang terpasang di Stasiun Pemantauan Gunung Api Marapi (GGSL).

"Jadi aki ini berfungsi untuk suplai listrik ke peralatan kami. Kalau listriknya enggak ada, otomatis peralatan tidak berjalan," kata Basuki saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/12/2023).

Selama 2023, ia menyebutkan adanya dua kali pencurian alat pemantau gunung Marapi di stasiun tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Update Terkini Letusan Gunung Marapi: Jumlah Korban dan Upaya Penanganan

Pencurian terjadi dua kali sepanjang 2023

Menurutnya, pencurian pertama terjadi pada30 Maret 2023. Ini diketahui setelah rekaman seismik dari stasiun GGSL terputus.

"Tanggal 31 Maret 2023, dilakukan pengecekan lapangan, kondisi stastiun sudah dibongkar," jelas dia.

Petugas kemudian melaporkan adanya pencurian tersebut ke Polres Tanah Datar, Sumatera Barat pada 3 April 2023.

Proses perbaikan pun dilakukan pada 17 Mei 2023 dengan mengganti baterai aki yang baru.

Sementara itu, pencurian kedua terjadi pada 25 September 2023.

Basuki menuturkan, rekaman seismik dari stasiun GGSL saat itu kembali terputus akibat salah satu alat pemantau dicuri.

Baca juga: Letusan Gunung Marapi Disebut Bisa Picu Aktivitas Gunung Fuji di Jepang, Ini Kata PVMBG

Alat pemantau dalam kondisi aman saat letusan

Namun, ia memastikan bahwa alat pemantau gunung Marapi saat erupsi 3 Desember 2023, dalam kondisi aktif dan aman.

"(Saat erupsi 3 Desember 2023) semua alat aman," ujarnya.

Seperti diketahui, gunung Marapi yang terletak di Sumatera Barat meletus secara tiba-tiba pada Minggu (3/12/2023).

Pasalnya, erupsi gunung Marapi ini tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan.

Bahkan, gempa vulkanik dalam hanya terekam tiga kali pada periode 16 November 2023 hingga 2 Desember 2023.

Peralatan deformasi yang berada di stasiun puncak juga menunjukkan pola mendatar pada sumbu radial dan sedikit inflasi pada sumbu tangensial.

Tercatat, ada 75 pendaki terjebak di atas gunung Marapi saat erupsi terjadi, 15 di antaranya kini dilaporkan meninggal dunia.

Baca juga: Berkaca dari Gunung Marapi, Bolehkah Gunung Berstatus Waspada Didaki?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi