Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 6 Kasus Pneumonia Mycoplasma di Indonesia, Bagaimana Gejala dan Pencegahannya?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Kateryna Kon
Ilustrasi Mycoplasma pneumoniae, bakteri penyebab pneumonia pada manusia.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, terdapat enam kasus  pneumonia mycoplasma di Indonesia.

Kasus infeksi Mycoplasma pneumoniae sendiri sedang mengalami kenaikan di China, Belanda, serta Denmark.

Lebih lanjut, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, keenam kasus terinfeksi Mycoplasma pneumoniae itu dirawat di dua rumah sakit Jakarta.

“Saat ini ada enam kasus mycoplasma yang pernah dirawat di beberapa rumah sakit. Yang 5 (pasien) di Medistra dan satu di Rumah Sakit JWCC,” ujar Maxi dalam konferensi pers, Rabu (6/12/2023).

Meski begitu, kini keenam pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Kami dapat laporan dari RS yang menangani mereka, semua (pasien) sudah sembuh,” ungkapnya.

Maxi melanjutkan, pneumonia mycoplasma di Indonesia menginfeksi anak-anak dengan rentang usia 3-12 tahun.

Baca juga: Mengenal Mycoplasma, Bakteri yang Disebut Jadi Penyebab Kasus Pneumonia Misterius di China

Lantas, apa saja gejala dan cara pencegahan infeksi Mycoplasma pneumoniae?

Gejala pneumonia mycoplasma

Dokter spesialis anak RS Cipto Mangunkusumo, Nastiti Kaswandani mengatakan, Mycoplasma pneumoniae bukan suatu bakteri baru.

“Di buku-buku pedoman tentang pneumonia, bakteri dan virus penyebab pneumonia, mycoplasma sudah sangat lama disebut sebagai salah satu bakteri penyebab pneumonia pada anak,” kata dia.

Selain karena Mycoplasma pneumoniae, pneumonia juga bisa disebabkan oleh respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus, dan influenza virus.

Nastiti menerangkan, gejala pneumonia yang disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada umumnya.

“Yaitu biasanya diawali dengan demam, kemudian batuk,” ucap dia.

Menurutnya, gejala batuk tersebut dapat mengganggu bagi penderita karena bisa dialami dalam waktu cukup lama.

“Bisa sampai 2-3 pekan menetapnya, cukup lama,” ungkapnya.

Selain itu, terdapat gejala lain yang dirasakan oleh penderita pneumonia oleh bakteri mycoplasma tersebut.

“Kemudian gejala-gejala lainnya, nyeri tenggorokan. Kalau anak besar suka sampai terkadang nyeri dada, kemudian ada gejala fatigue atau lemas,” ujar Nastiti.

“Itu yang menonjol pada pneumonia mycoplasma,” tambahnya.

Baca juga: Sejumlah Negara Laporkan Peningkatan Kasus Pneumonia, Mana Saja?

Cara mencegah pneumonia mycoplasma

Nastiti mengingatkan, masyarakat jangan panik terkait penyebaran Mycoplasma pneumoniae tersebut.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Mencuci tangan, kemudian jika sakit atau ada yang sakit menggunakan masker, etika batuk (dengan menutup mulut menggunakan lengan bagian dalam saat batuk) jangan lupa jangan ditinggalkan,” tuturnya.

Khusus untuk anak, Nastiti meminta agar kebutuhan ASI eksklusif dan nutrisi seimbang terpenuhi.

“Kemudian lengkapi imunisasi yang juga sudah diselenggarakan oleh Program Imunisasi Nasional," ucap dia.

“Banyak imunisasi yang terkait dengan pneumonia yang sudah kita adopt di program nasional, DPT, HIB, kemudian campak, kemudian PCV itu sudah disediakan oleh pemerintah,” lanjutnya.

Baca juga: Mycoplasma Pneumonia Merebak di China-Eropa, Adakah Larangan dan Karantina untuk Turis?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi