Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FDA Usulkan Larangan Produk Pelurus Rambut Berbahan Formaldehida, Ini Alasannya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi perempuan dengan rambut panjang dan sehat.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) akan melarang penggunaan produk pelurus rambut yang mengandung formaldehida.

Padahal, para ahli industri kosmetik telah menyatakan kandungan itu tidak aman selama lebih dari satu dekade yang lalu.

Larangan tersebut ditargetkan akan berlaku pada April 2024.

Formaldehida adalah gas tidak berwarna dan mudah terbakar pada suhu kamar, serta memiliki bau yang menyengat, dikutip dari laman Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandungan ini juga banyak ditemukan dalam pembuatan produk kayu komposit, bahan bangunan, dan produk rumah tangga.

Diketahui, paparan formaldehida dapat menyebabkan efek buruk bagi kesehatan.

Baca juga: Tidur dengan Rambut Basah Disebut Bisa Sebabkan Pusing dan Masuk Angin, Benarkah?

Alasan FDA larang pelurus rambut berbahan formaldehida

Dikutip dari New York Times, penggunaan pelurus rambut berbahan formaldehida telah dikaitkan dengan kemungkinan peningkatan risiko kanker rahim atau kanker endometrium pada wanita.

Wanita yang menggunakan produk tersebut seringkali menghadapi risiko kanker dua kali lipat dibandingkan mereka yang tidak menggunakan produk tersebut.

Larangan FDA juga didasarkan penelitian lain yang mengaitkan pelurus dan pewarna rambut dengan formaldehida, berisiko menimbulkan kanker payudara atau ovarium.

Para ilmuwan di FDA sendiri sebenarnya telah menganggap formaldehida berbahaya bagi manusia sejak 7 tahun lalu.

Mereka menilai, pekerja salon yang kerap bersentuhan dengan produk pelurus berbahan formaldehida lebih berpotensi memiliki leukimia myeloid dan kanker langka.

FDA memperingatkan, reaksi langsung dapat berupa iritasi pada mata dan tenggorokan, batuk, mengi, atau nyeri dada

Sementara masalah kronis yang bisa berlangsung dalam waktu lama adalah sakit kepala, asma, iritasi kulit, dan alergi.

Baca juga: Benarkah Stres Bisa Menyebabkan Rambut Rontok? Ini Penjelasan Dokter

Larangan untuk zat kimia penghasil formaldehida

Tak hanya melarang produk dengan formaldehida, larangan ini juga berlaku untuk produk yang melalui reaksi kimia bisa menghasilkan formaldehida.

Salah satu contoh zat lain yang dapat menghasilkan formaldehida melalui reaksi kimia adalah metilen glikol.

Metilen glikol dapat berubah menjadi gas formaldehida setelah bersentuhan dengan udara.

Diketahui, produk pelurus dan penghalus rambut semacam ini banyak dipasarkan di Amerika Serikat.

Selama ini, beberapa perawatan rambut termasuk produk keratin kerap mengklaim bebas formaldehida. Namun, produk-produk itu ternyata mengandung metilen glikol.

Para peneliti menilai, produk metilen glikol merupakan formaldehida dalam larutan.

Baca juga: Keramas Tanpa Sampo Disebut Bisa Membuat Rambut Lebih Sehat, Benarkah?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi