Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mahmoud Darwish, Penyair Palestina yang Jatuh Cinta pada Perempuan Yahudi

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Al Sabah Kantor Berita Suriah (SANA)
Potret (kiri ke kanan) Yasser Arafat , Mahmoud Darwish, dan George Habash diambil di Suriah.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Mahmoud Darwish merupakan seorang penyair terkenal di era 1960-an asal Palestina. 

Semasa hidupnya, Mahmoud Darwish membuat berbagai karya sastra berupa puisi yang kental dengan isu politik.

Namun, puisi cinta buatannya berjudul "Rita And The Rifle" dikenal luas karena menggambarkan kisah cinta Mahmoud Darwish, seorang laki-laki Palestina dengan sosok Rita, perempuan Yahudi.

Kisah cinta Mahmoud Darwish dengan perempuan Yahudi tersebut lantas ditayangkan dalam film dokumenter “Write Down, I Am an Arab".

Baca juga: Kisah di Balik Foto Ikonik Pemuda Bawa Bendera Palestina dan Katapel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca juga: 3 Alasan Mengapa Konflik Israel-Palestina Sulit Didamaikan

Siapa itu Mahmoud Darwish?

Mahmoud Darwish lahir pada 13 Maret 1941 di Desa Al Birwa di Galilea, Palestina.

Dikutip dari Poetry Foundation, Mahmoud Darwish dan keluarganya dianggap sebagai "pengungsi dalam negeri".

Ini karena desa kelahirannya menolak ikut sensus dari Israel sehingga dihancurkan para tentara.

Pada 1960-an, Mahmoud sempat dipenjara karena membacakan puisi dan bepergian antardesa tanpa izin. Dia dianggap sebagai penyair yang sering melakukan perlawanan lewat karyanya.

Puisinya berjudul “Identity Card” dijadikan lirik lagu protes sehingga Mahmoud ditempatkan sebagai tahanan rumah.

Baca juga: Aksi Bela Palestina di Monas Disorot Media Asing, Apa Kata Mereka?

Selain menjadi sastrawan, dia juga aktif bekerja di surat kabar dan mengedit jurnal-jurnal sepanjang 1970-an.

Karya Mahmoud Darwish pada periode 1960 dan 1970-an menggambarkan ketidakbahagiaannya dengan pendudukan Israel di tanah kelahirannya Palestina.

Perlawanannya membuat Mahmoud sempat tinggal selama bertahun-tahun di pengasingan di Beirut, Lebanon dan Paris, Perancis.

Pada 1996, dia diizinkan kembali dari pengasingan untuk mengunjungi keluarganya di wilayah Israel dan Palestina.

Sepanjang aktif sebagai penyair, Mahmoud menciptakan lebih dari 30 buku puisi dan delapan buku prosa. Dia memperoleh beragam penghargaan dari berbagai negara.

Mahmoud Darwish meninggal pada 9 Agustus 2008 di Houston, Texas, AS.

Baca juga: Mengenang dr Mueen, Alumni UGM dan UNS yang Jadi Korban Serangan Israel di Gaza

Cinta Mahmoud Darwish dengan Rita perempuan Yahudi

Semasa masih aktif sebagai penyair, Mahmoud Darwish membuat sebuah puisi berjudul "Rita And The Rifle" yang menggambarkan kisah cinta dengan sosok wanita Yahudi bernama Rita.

Hal tersebut membuat seorang pembuat film keturunan Israel-Arab bernama Ibtisam Mara'ana Menuhin tertarik memfilmkan kehidupannya.

Diberitakan Haaretz, Ibtisam membuat film dokumenter tentang Mahmoud Darwish berjudul “Write Down, I Am an Arab" pada 2014.

Film ini menampilkan surat cinta dari Mahmoud kepada sosok Rita dari puisi tersebut.

Perempuan itu bernama asli Tamar Ben Ami seorang wanita muda Yahudi yang disukai Mahmoud Darwish ketika berusia 22 tahun.

Baca juga: Mengenal Kamp Jabalia, Rumah Ratusan Ribu Pengungsi Palestina yang Jadi Sasaran Israel

Tamar Ben Ami saat ini diketahui tinggal di Berlin, Jerman. Dia menjalin cinta dengan Mahmoud Darwish sekitar 40 tahun lalu.

Dilansir dari Indiana Express, Mahmoud mengenang kehadiran sosok yang dijuluki Rita  melalui puisi berjudul Rita and the Rifle, Rita’s Winter, dan The Sleeping Garden.

Sayangnya, Mahmoud mengisahkan dalam puisinya bahwa sosok Rita memutuskan hubungan mereka dan bergabung dengan militer Israel.

Namun, tidak ada penjelasan lebih lanjut terkait kebenaran Rita atau Tamar Ben Ami bergabung ke militer Israel.

Baca juga: 13 Kutipan Terkenal Yasser Arafat, Pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina

Puisi Rita And The Riffle

Dilansir dari situs Best Poems Encyclopedia, berikut lirik puisi "Rita And The Riffle".

There is a rifle
And whoever knows Rita
Kneels and plays
To the divinity in those honey-colored eyes
And I kissed Rita
When she was young
And I remember how she approached
And how my arm covered the loveliest of braids
And I remember Rita
The way a sparrow remembers its stream
Ah, Rita
Between us there are a million sparrows and images
And many a rendezvous
Fired at by a rifle
Rita's name was a feast in my mouth
Rita's body was a wedding in my blood
And I was lost in Rita for two years
And for two years she slept on my arm
And we made promises
Over the most beautiful of cups
And we burned in the wine of our lips
And we were born again
Ah, Rita!
What before this rifle could have turned my eyes from yours
Except a nap or two or honey-colored clouds?
Once upon a time
Oh, the silence of dusk
In the morning my moon migrated to a far place
Towards those honey-colored eyes
And the city swept away all the singers
And Rita
Between Rita and my eyes—
A rifle

Baca juga: Kenapa Semangka Jadi Simbol Dukungan kepada Palestina?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi