Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pulau Galang yang Diusulkan Jadi Tempat Penampungan Pengungsi Rohingya

Baca di App
Lihat Foto
RODERICK ADRIAN MOZES
Suasana di Pagoda Quan Am Tu yang dibangun di kamp pengungsi di Pulau Galang, Kepulauan Riau, Minggu (8/2/2015). Di pulau inilah pengungsi dari Vietnam, Kamboja dan Thailand pernah ditampung oleh Pemerintah Indonesia. Sekarang kamp ini menjadi salah satu objek wisata sejarah di Batam.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka kemungkinan Pulau Galang di Batam menjadi tempat penampungan para pengungsi Rohingnya.

Menurutnya, masalah Rohingya perlu diatasi bersama karena hal itu merupakan masalah kemanusiaan.

"Penempatannya di mana, kan dulu pernah kita menjadikan Pulau Galang untuk pengungsi Vietnam. Nanti akan kita bicarakan lagi apa akan seperti itu," ujarnya, dikutip dari KompasTV, Jumat (8/12/2023).

Baca juga: Mengenal Etnis Rohingya dan Sejarah Pengungsiannya dari Myanmar

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad pun mengaku siap jika nantinya Pulau Galang benar-benar menjadi tempat penampungan pengungsi Rohingya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Kalau negara sudah memiliki kebijakan seperti itu, kami pemerintah daerah siap melaksanakannya," ujarnya, diberitakan Kompas.com, Kamis (7/12/2023).

"Kami yakin pemerintah pusat pasti sudah memikirkannya secara matang dan siap akan konsekuensi yang akan terjadinya kedepan jika benar Pulau Galang dijadikan lokasi penampungan,” lanjutnya.

Menurut Amsakar, Batam memiliki pengalaman menjadi kamp pengungsi bagi warga Vietnam. Karena itu, wajar jika Pulau Galang menjadi opsi tempat menampung pengungsi Rohingya.

Baca juga: Polemik Penampungan Pengungsi Rohingya di Indonesia, Ditolak Warga tapi Dipuji UNHCR

Berikut profil Pulau Galang:


Baca juga: 184 Pengungsi Rohingya Kembali Terdampar di Aceh, Siapa Mereka?

Mengenal Pulau Galang

Pulau Galang berada di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Dikutip dari laman Balai Pelestarian Budaya Kepulauan Riau Kemendikbudristek, kata "Galang" memiliki makna "landasan".

Sejarah nama tersebut berasal dari masa Kesultanan Malaka pada abad ke-16.

Saat itu, pulau ini menjadi tempat pembangunan bahtera raja karena memiliki kayu seraya yang melimpah.

Di tengah pembuatan kapal untuk Sultan Malaka, dikisahkan datang seorang penduduk setempat bernama Canang. Namun, para pembuat kapal mengusir Canang yang mengganggu.

Baca juga: Mengenal Pulau Galang, Kamp Pengungsian yang Akan Jadi Lokasi Observasi Penyakit Infeksi Menular

Canang lalu marah dan bersumpah kapal sultan itu tidak bisa turun ke laut. Untuk mengatasinya, tujuh wanita yang hamil anak pertama dijadikan landasan kapal turun ke laut.

Tempat itu lalu disebut sebagai Galangan yang menunjukkan saat para wanita itu menjadi "landasan kapal". Lambat-laun, namanya berubah menjadi Pulau Galang.

Saat ini, Pulau Galang merupakan salah satu pulau yang berada di Kecamatan Galang.

Baca juga: 5 Provinsi Paling Miskin di Pulau Jawa, Mana Saja?

Pulau ini memiliki wilayah seluas 80 km2 yang terletak 350 meter di sebelah tenggara Pulau Rempang.

Pada 1992, Pulau Batam, Rempang, Galang dan pulau-pulau sekitarnya bergabung menjadi kesatuan wilayah pengembangan yang populer dengan sebutan “Barelang”.

Pulau Galang dilengkapi berbagai fasilitas pendukung bagi warganya. Fasilitas ini berupa jalan raya sepanjang enam kilometer, air minum dengan kapasitas 5 liter/detik, pembangkit listrik berkekuatan 500 KVA, dua sekolah dasar, Puskesmas, satu gereja, dan satu candi.

Pulau ini juga memiliki beberapa kuil peninggalan para pengungsi Vietnam yang pernah ditampung di sana selama 17 tahun pada 1979-1996.

Baca juga: Mengenal Etnis Rohingya dan Sejarah Pengungsiannya dari Myanmar

Pengungsian warga Vietnam di Pulau Galang

Sebelum direncakan menjadi tempat penampungan pengungsi Rohingya, Pulau Galang lebih dulu menjadi tempat tinggal sementara bagi pengungsi asal Vietnam.

Pada 1979, ratusan ribu warga Vietnam terdampar di Kepulauan Riau usai menyelamatkan diri dari perang saudara di negara mereka.

Dilansir dari situs Direktorat Pelindungan Kebudayaan Kemendikbud, Komisi Tinggi Urusan Pengungsi (UNHCR) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memerintahkan beberapa negera, termasuk Indonesia, Malaysia dan Filipina untuk memberikan tempat bagi pengungsi Vietnam.

Karena sebagian besar pengungsi sudah terdampar di Pulau Galang, pulau ini dipilih sebagai tempat pengungsian mereka.

Pemerintah Indonesia lalu membangun barak-barak, rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, dan pos keamanan untuk para pengungsi Vietnam di pulau tersebut.

Baca juga: Ketika Virus Corona Mulai Menginfeksi Kamp Pengungsian Rohingya di Bangladesh...

Diberitakan Kompas.com (23/3/2020), sekitar 250.000 pengungsi Vietnam tinggal di Pulau Galang selama 1979-1996.

Mereka tinggal di enam zona barak. Masing-masing zona dapat dihuni sebanyak 2.000-3.000 orang.

Pemerintah juga membangun tempat ibadah di pulau ini, yakni Vihara Quan Am Tu, Gereja Katolik Nha Tho Duc Me Vo Nhiem, gereja protestan, dan mushala.

Di Pulau Galang juga dibangun pemakaman bernama Ngha Trang Grave. Setidaknya 503 pengungsi Vietnam dimakamkan di sini.

Baca juga: Gempa Majene, 10 Titik Pengungsian, dan Potensi Tsunami...

Program kamp pengungsian Vietnam berakhir pada 3 September 1996.

Dilansir dari situs Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), pemerintah Batam saat ini menjadikan lokasi bekas pengungsian warga Vietnam sebagai tempat wisata.

Tempat wisata bernama Wisata Camp Vietnam ini berada di Desa Sijantung, Pulau Galang, Kota Batam.

Pada 2020, pemerintah membagun Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 di Pulau Galang. Rumah sakit ini ditutup pada akhir Desember 2022.

 Baca juga: Potret al-Hol, Kamp Pengungsian ISIS di Suriah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi