Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajanan Es Batu Panggang Viral di China, Diolah Mirip Barbeque

Baca di App
Lihat Foto
TikTok/@creepypill
Tangkap layar video masakan es batu panggang yang viral di China [TikTok/@creepypill].
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Es batu identik digunakan untuk membuat minuman dingin. Namun di China, es batu dipanggang sebagai jajanan yang dijual di pinggir jalan.

Para penjual memasak es batu di atas panggangan sehingga tampak seperti daging barbeque.

Masakan es batu panggang ini lalu menjadi makanan yang viral di media sosial.

Menurut para penjual, pembeli dianjurkan untuk memakan es batu panggang ini saat masih "panas".

Baca juga: Apa yang Terjadi Ketika Anda Menggoreng Es Batu?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Es batu panggang asal China

Tren makanan es batu panggang berawal dari video viral yang beredar di media sosial China.

Dalam video tersebut, tampak seorang penjual jajajan pinggir jalan di Kota Changsha, Provinsi Hunan, China memasak es batu di bakaran barbeque.

Diberitakan Says (8/12/2023), satu porsi es batu panggang dijual seharga 15 yuan China atau sekitar Rp 32.732.

Penjual tersebut mengeklaim es berbumbu tersebut merupakan produk khas dari China bagian timur laut.

Namun, pakar dari Standar Manajemen Identifikasi Merek Makanan di Provinsi Heilongjiang Zhao membantah klaim tersebut.

"Di wilayah timur laut tidak ada yang namanya jajanan es batu bakar. Ini rekayasa pedagang kaki lima," ujarnya.

Makanan tersebut pertama kali didokumentasikan muncul pada awal Maret 2021 di Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang, China.

Meski begitu, sebagian warga China yang meyakini makanan ini berasal dari Kota Changsha, Provinsi Hunan yang terletak di China bagian selatan.

Baca juga: Kebiasaan Mengunyah Es Batu Disebut Bisa Sebabkan Anemia Defisiensi Besi, Benarkah?

Resep es batu panggang di China

Makanan es batu panggang asal China dimasak dengan cara memanggang es batu berukuran sedang dengan saus pedas.

Diberitakan New York Post (5/12/2023), seorang penjual akan meletakkan beberapa bongkah es batu berbentuk balok, kerucut, atau bentuk lainnya di atas alat bakaran panas.

Dia lalu menuangkan saus cabai, biji wijen, jinten, daun bawang, ketumbar, dan pelengkap lainnya ke atas es batu tersebut.

Setelah bumbu dan es batu tercampur merata, penjual menuangkan es batu panggang ke mangkuk kertas untuk pembelinya.

Meski terlihat aneh, makanan ini membutuhkan kemampuan memasak yang khusus karena menggabungkan es batu dingin dengan alat bakaran yang panas.

Triknya adalah, penjual harus mengatur api yang digunakan agar tidak terlalu besar dan membakar seluruh es.

Selain itu, es juga tidak mudah meleleh karena ukurannya cukup besar.

Pembeli dianjurkan memakan es batu panggang setelah matang saat masih panas. Makanan ini akan terasa sangat pedas.

Media lokal China menyebut makanan ini cocok bagi perempuan yang lebih suka membuat makanan sederhana dari sisa masakan dan makanan siap saji daripada memasak dari bahan-bahan mentah.

Baca juga: Mengintip Suodiu, Hidangan Paling Keras di Dunia dari Batu

Mirip makanan tradisional China

Sebelum es batu panggang menjadi makanan viral di China, warga Negeri Tirai Bambu lebih dulu mengenal masakan batu tumis.

Batuan sungai ditumis dengan minyak cabai, saus bawang, bawang putih, dan campuran rempah-rempah.

Masakan ini dimakan dengan cara dihisap untuk mendapatkan rasanya dan memuntahkan kembali batu tadi.

Kedua makanan ini tampak mirip dengan makanan kuno China bernama suodiu yang berarti "hisap dan buang".

Dilansir dari Dailymail (8/12/2023), suodiu diduga berasal dari Provinsi Hubei di China tengah selama berabad-abad yang lalu.

Di provinsi tersebut, para nelayan setempat mengumpulkan batu untuk dimakan ketika mereka kehabisan makanan.

Batu dipanaskan dalam wajan dan dilumuri bumbu, termasuk bawang putih dan cabai.

Suodiu disajikan dengan campuran sayuran yang empuk. Masakan ini memiliki rasa amis alami sehingga meningkatkan rasa pada sayuran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi