Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Tanda Pembengkakan Kelenjar Getah Bening di Leher

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Tharakorn
Ilustrasi gejala pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Kelenjar getah bening adalah organ kecil yang menyaring getah bening, yakni cairan bening yang bersirkulasi melalui sistem limfatik.

Menurut American Cancer Society, kelenjar getah bening adalah struktur kecil yang berfungsi sebagai penyaring zat asing, seperti sel kanker dan infeksi.

Mereka mengandung sel kekebalan yang dapat membantu melawan infeksi dengan menyerang dan menghancurkan kuman yang dibawa melalui cairan getah bening.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelenjar getah bening terletak di banyak bagian tubuh, antara lain leher, ketiak, dada, perut, dan selangkangan.

Kelenjar getah bening biasanya membesar ketika lebih banyak sel darah datang untuk melawan infeksi. Kelenjar tersebut kemudian menumpuk sehingga menyebabkan tekanan dan pembengkakan.

Ketika kelenjar getah bening menjadi lebih besar dari biasanya, Anda mengalami apa yang disebut sebagai limfadenopati.

Limfadenopati mengacu pada pembengkakan kelenjar getah bening yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau penyakit autoimun.

Baca juga: 5 Gejala Pembengkakan Kelenjar Getah Bening yang Jarang Disadari


Tanda pembengkakan kelenjar getah bening di leher

Pembengkakan kelenjar getah bening di leher dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa pada segala usia.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, pembengkakan kelenjar getah bening pada leher ditandai dengan benjolan yang terlihat atau terasa saat Anda menyentuh area tertentu di leher.

Benjolan tersebut mungkin terasa lunak atau perih saat Anda menekannya, meski hanya dengan tekanan yang lembut.

Kondisi pembengkakan kelenjar getah bening di leher dikenal dengan istilah medis limfadenopati serviks. Kata "serviks" mengacu pada leher Anda.

Baca juga: Pembengkakan Kelenjar Getah Bening, Penyebab dan Gejalanya

Umumnya pembengkakan bersifat sementara dan tidak berbahaya. Itu menandakan bahwa tubuh sedang melawan infeksi ringan, seperti pilek atau radang tenggorokan.

Namun terkadang, pembengkakan kelenjar getah bening bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius, seperti kondisi kanker.

Penting untuk diketahui bahwa beberapa benjolan di leher tidak selalu berasal dari limfatik. Ada banyak kemungkinan penyebab benjolan di leher lainnya, seperti nodul tiroid, kista kulit, abses, dan gangguan parotis.

Oleh karena itu, ketika Anda mendapati gejala yang menandakan pembengkakan kelenjar getah bening di atas, silakan berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisinya.

Baca juga: Kenali, 6 Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening Beserta Penyebabnya

Penyebab pembengkakan kelenjar getah bening

Sering kali, kelenjar getah bening akan membengkak di dekat tempat terjadinya infeksi. Ketika menderita radang tenggorokan, kemungkinan akan mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

Salah satu contoh, penyebab paling umum pembengkakan kelenjar getah bening di leher Anda adalah infeksi saluran pernapasan atas.

Dilansir dari laman Healthline, pembengkakan kelenjar getah bening dapat disebabkan oleh infeksi seperti:

  • Infeksi telinga
  • Infeksi sinus
  • Pilek dan flu
  • Radang tenggorokan
  • Mononukleosis (mono), yakni infeksi menular yang disebabkan oleh virus herpes
  • Infeksi gigi, termasuk gigi abses
  • Infeksi kulit
  • Human immunodeficiency virus (HIV)
  • Infeksi menular seksual seperti sifilis atau gonore yang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di daerah selangkangan.

Baca juga: 9 Penyebab Pembengkakan Kelenjar Getah Bening yang Perlu Diwaspadai

Faktor lain yang juga menyebabkan risiko terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening adalah cat scratch fever atau cat scratch disease, yang ditularkan dari kucing yang terinfeksi bakteri Bartonella henselae.

Selain itu, beberapa penyakit yang juga berpotensi menjadi penyebab adalah tonsilitis, toksoplasmosis, tuberkulosis, hingga herpes zoster.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi