Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Menstruasi Disebut Bisa Menyebabkan Sariawan, Ini Penjelasan Dokter

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/LEUNGCHOPAN
Menstruasi bisa menyebabkan sariawan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Unggahan perihal menstruasi yang tak teratur dapat menyebabkan sariawan, ramai di media sosial.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh beberapa warganet di media sosial X (Twitter).

"Ka aku termasuk orng yg sering bgt sariawan dan lamaa bgt, penyebabnya tp masih gatau, kdng krna ga haid” (siklusku berantakan) bisa sariawan banyak, ganti odol yg floride tinggi sariawan, pokoknya sering sariawan sampe migrain dan sakit gigi sebelah muka gitu baiknya cek apa ya?" ujar akun @myne124.

"Aku selalu sariawan sebelum mens, jadi harus rajin cek tanggalan dan minum vitamin seminggu sebelum mens," tulis akun @CorryLauraS.

Lantas, benarkah menstruasi bisa menyebabkan sariawan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 10 Penyebab Sariawan dan Cara Mencegahnya


Penjelasan dokter

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Uhamka, Wawang Sukarya membenarkan bahwa siklus menstruasi yang tak teratur dapat menyebabkan sariawan.

"Seorang perempuan akan menstruasi bila terjadi ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (11/12/2023).

"Dampaknya bisa ke seluruh tubuh, termasuk sariawan mulut," imbuhnya.

Akan tetapi, Wawang mengungkapkan bahwa angka kejadian atau kasus tersebut tidak banyak dan sifatnya sangat individual sekali.

"Dan biasanya tidak akan parah. Yang harus dijaga adalah kebersihan mulut dan gigi," ucap Wawang.

Baca juga: Benarkah Menstruasi Akan Makin Deras jika Pernah Berhubungan Seksual? Ini Kata Dokter Boyke

Kebersihan mulut dan perubahan situasi hormonal

Hal serupa juga diungkapkan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) di RSIA Anugerah Semarang, Indra Adi Susanto.

"Sariawan disebabkan oleh beberapa hal, jadi sangat penting untuk mengetahui penyebabnya agar kita dapat menemukan pengobatan yang sesuai," ujarnya terpisah.

Indra menuturkan, ada beberapa penyebab kembalinya sariawan di mulut, antara lain:

1. Genetika

Jika orang tua atau saudara menderita sariawan yang berulang, mungkin sang anak juga lebih rentan mengalaminya.

2. Makanan tertentu

Beberapa makanan seperti cokelat, makanan pedas, kopi, kacang tanah, almond, stroberi, keju, tomat, dan tepung terigu juga bisa menyebabkan sariawan datang kembali.

3. Kekurangan gizi

Kurangnya nutrisi tertentu, seperti zat besi, asam folat, atau vitamin B12, bisa membuat seseorang lebih rentan terkena sariawan.

4. Perubahan hormonal

Indra menyampaikan, wanita mungkin aka lebih rentan mengalami sariawan selama siklus menstruasi atau kehamilan. Hal tersebut lantaran dipengaruhi oleh perubahan hormonal.

5. Stres

Terakhir, Indra menyebutkan bahwa sariawan juga dapat disebabkan karena kondisi stres.

"Stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mempersulit tubuh melawan infeksi, termasuk sariawan," ujarnya.

Baca juga: Perempuan Disebut Sering Sakit karena Siklus Menstruasi, Benarkah? Ini Kata Dokter Boyke

Hubungan hormon dengan kesehatan mulut wanita

Lebih lanjut Indra mengatakan bahwa wanita mempunyai kepekaan yang meningkat terhadap masalah kesehatan mulut karena perubahan hormonal unik yang mereka alami.

Perubahan hormonal tersebut tidak hanya memengaruhi suplai darah ke jaringan gusi, tetapi juga respon tubuh terhadap infeksi yang diakibatkan oleh penumpukan plak.

"Akibat perubahan ini, wanita lebih rentan terhadap perkembangan penyakit periodontal pada tahap tertentu dalam kehidupan mereka, serta masalah kesehatan mulut lainnya," terang Indra.

Indra melanjutkan, ada lima tahapan dalam kehidupan wanita, di mana perubahan kadar hormon membuat mereka lebih rentan terhadap masalah kesehatan mulut.

Beberapa tahapan tersebut yaitu:

1. Pubertas

Indra menjelaskan, lonjakan produksi hormon wanita estrogen dan progesteron yang terjadi selama masa pubertas dapat meningkatkan aliran darah ke gusi dan mengubah cara jaringan gusi bereaksi terhadap plak bakteri.

"Hal ini menyebabkan jaringan gusi menjadi merah, lunak, dan bengkak, serta lebih mungkin berdarah saat menyikat gigi dan menggunakan benang gigi," ujarnya.

Baca juga: Tak Semua Nyeri Menstruasi Pertanda Ada Kista di Dalam Tubuh, Ketahui Bedanya

2. Siklus menstruasi bulanan

Lantaran perubahan hormonal, terutama peningkatan progesteron yang terjadi selama siklus menstruasi, beberapa wanita turut mengalami perubahan kondisi mulut.

Perubahan tersebut dapat mencakup gusi bengkak berwarna merah cerah, pembengkakan kelenjar ludah, berkembangnya sariawan, atau gusi berdarah. 

3. Penggunaan kontrasepsi oral (pil KB)

Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral tertentu yang mengandung progesteron, mungkin mengalami peradangan jaringan gusi karena reaksi tubuh yang berlebihan terhadap racun yang dihasilkan dari plak.

Perubahan paling besar pada gusi terlihat pada beberapa bulan pertama setelah mulai menggunakan pil KB.

Namun, pil KB yang lebih baru memiliki konsentrasi hormon yang lebih rendah, sehingga mengurangi respons peradangan gusi terhadap plak gigi.

Indra menyarankan agar memberi tahu dokter gigi jika Anda sedang menggunakan kontrasepsi oral.

Hal ini dilakukan lantaran obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, yang mungkin diresepkan oleh dokter gigi dapat menurunkan efektivitas kontrasepsi oral.

Terdapat penelitian bahwa penggunaan estrogen sintetis (pil KB) dapat menyebabkan penurunan kadar estrogen alami.

Penurunan kadar estrogen alami berhubungan dengan kelainan mulut lainnya, salah satunya memengaruhi sendi temporomandibular (TMJ) yang menghubungkan rahang ke sisi kepala.

Gangguan temporomandibular diakibatkan oleh masalah pada rahang, sendi rahang, dan otot sekitar yang mengontrol pengunyahan dan pergerakan rahang.

"Karena lebih banyak wanita dibandingkan pria yang mengalami gangguan temporomandibular, maka pil KB saat ini menggunakan bahan yang sangat mirip strukturnya dengan hormon pada manusia," ujar Indra.

Baca juga: 4 Efek Samping Minum Kopi Saat Menstruasi, Apa Saja?

4. Kehamilan

Indra menyampaikan bahwa kadar hormon berubah drastis selama kehamilan.

Peningkatan kadar progesteron dapat meningkatkan kerentanan terhadap plak bakteri yang menyebabkan radang gusi yang paling terlihat pada bulan kedua hingga kedelapan kehamilan.

Menurutnya, kondisi ini disebut gingivitis kehamilan di mana gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah.

5. Menopause

Banyak perubahan mulut dapat terjadi akibat usia lanjut, seperti perubahan rasa, sensasi terbakar di mulut, dan kepekaan yang lebih besar terhadap makanan dan minuman, serta penurunan aliran air liur yang dapat menyebabkan mulut kering.

Mulut kering, pada gilirannya, dapat menyebabkan berkembangnya penyakit periodontal karena tidak tersedianya air liur untuk melembapkan dan membersihkan mulut dengan menetralkan asam yang dihasilkan oleh plak.

Mulut kering juga bisa disebabkan oleh beberapa obat-obatan yang biasanya diresepkan untuk orang lanjut usia.

Penurunan estrogen yang terjadi saat menopause juga membuat wanita berisiko lebih besar mengalami pengeroposan tulang atau osteoporosis dan peradangan pada jaringan di sekitar gigi (disebut periodontitis).

Hilangnya tulang, khususnya pada rahang, dapat menyebabkan hilangnya gigi.

Gusi yang surut bisa menjadi tanda pengeroposan tulang pada tulang rahang dan juga membuat permukaan gigi lebih rentan terhadap potensi kerusakan gigi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi