Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Tewasnya Harun Al Rasyid yang Disebut Anies dalam Debat Capres

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Keluarga korban meninggal dunia yang terjadi saat aksi unjuk rasa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 menemui Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2019). Saat pertemuan, ayah dari almarhum Harun Al Rasyid (15), Didin wahyudin, berharap pemerintah dapat memberikan keadilan dengan mengusut tuntas kasus anaknya itu.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Calon presiden (capres) Anies Baswedan menyebut nama Harun Al Rasyid, pendukung Prabowo Subianto yang tewas pada 2019. Hingga saat ini pembunuh Harun belum terungkap. 

Anies menyebut nama Harun Al Rasyid saat menyampaikan visi misi capres-cawapres pada segmen pembukaan debat perdana yang dilaksanakan pada Selasa (12/12/2023) malam.

Dalam acara debat tersebut, Anies menghadirkan ayah Harun Al Rasyid.

“Tidak kalah penting, hadir bersama saya di sini ayahnya Harun Al Rasyid. Harun Al Rasyid adalah anak yang meninggal, pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019 yang menuntut keadilan pada saat itu,” ujar Anies saat debat melalui tayangan KompasTV, Selasa.

Menurut Anies, kasus tewasnya Harun Al Rasyid belum mencapai titik terang hingga saat ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Dia tewas sampai dengan hari ini tidak ada kejelasan. Apakah ini akan dibiarkan? Tidak, ini harus diubah,” kata dia.

Lantas, bagaimana kasus Harun Al Rasyid pada saat itu?

Baca juga: Jadwal dan Tema Debat Capres-Cawapres 2024

Kasus tewasnya Harun Al Rasyid

Harun Al Rasyid termasuk satu dari sembilan korban tewas dalam kerusuhan yang terjadi pada 21-22 Mei 2019 di sekitar Sarinah, Jakarta Pusat.

Kejadian ini adalah implikasi dari kalangan yang kecewa terhadap hasil Pemilu 2019 yang memenangkan pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

Melansir Harian Kompas, 15 Juni 2019, kerusuhan terjadi selama dua hari yaitu 21-22 Mei.

Kerusuhan itu terjadi di sekitar Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) hingga ke Markas Brimob Petamburan dan kawasan Slipi, Jakarta.

Unjuk rasa penolakan hasil Pemilu 2019 yang berlangsung damai menjadi rusuh setelah sebagian besar pengunjuk rasa pulang dan datang kelompok warga lain. Sebanyak 9 orang tewas karena karena kerusuhan itu. Dari sembilan korban tewas itu, sebagian di antaranya ditembak.

Dikutip dari Kompas.com (6/7/2019), Harun Al Rasyid yang saat itu berusia 15 tahun tewas dalam kerusuhan di kawasan Slipi, Jakarta Barat pada 22 Mei 2019.

Berdasarkan hasil investigasi kepolisian, Harun ditembak oleh penembak misterius dari jarak sekitar 11 meter.

"Jaraknya cukup dekat antara pelaku yang melakukan penembakan dengan tangan kiri dan korban yang ditemukan di TKP,” ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri saat itu, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo.

“Jaraknya kurang lebih dari hasil analisis dan rekonstruksi, 11 meter," lanjutnya.

Kemudian, berdasarkan hasil uji balistik dikombinasikan dengan keterangan saksi mata, penembak misterius tersebut diduga memegang senjata api (senpi) menggunakan tangan kiri di bawah dada mengarah ke samping saat melepaskan tembakan sehingga mengenai Harun.

"Arah (peluru) lurus mendatar. Karena posisinya (Harun) di trotoar, agak tinggi. Jadi, diduga pelaku ini agak tinggi karena pelaku (pegang senjata api) di sini (di bawah dada menembaknya)," ungkap Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Suyudi Ario Seto.

Menurut keterangan saksi, kata Suyudi, penembak misterius itu memiliki ciri-ciri tinggi badan 175 sentimeter dengan tubuh kururs dan berambut gondrong.

Diperkirakan, pelaku melepaskan tembakan diduga dari arah ruko dekat fly over Slipi.

Peluru yang ditembakkan oleh penembak misterius ini pun mengenai lengan kiri Harun hingga tembus ke rongga dadanya.

Baca juga: Golongan Masyarakat yang Dilarang Ikut Kampanye Pemilu 2024, Siapa Saja?

Diduga menggunakan pistol Glock 42

Meski begitu, belum diketahui apakah pelaku menembak asal-asalan atau sengaja mengarahkan laras senpinya ke remaja tersebut.

Kepolisian menduga, senpi yang digunakan oleh penembak misterius yang menewaskan Harun adalah pistol berjenis Glock 42.

"Diduga dari hasil labfor itu pelakunya menggunakan Glock 42," ujar Dedi dilansir dari Kompas.com (8/7/2019).

Selain itu, menurut saksi kunci, pelaku menyimpan senpi tersebut di balik pakaiannya.

Baca juga: Daftar Polisi dalam Kasus Sambo yang Kembali Dapat Jabatan Usai Dibuang ke Yanma Polri

Total ada 9 orang tewas saat kejadian

Lebih lanjut, berdasarkan perkembangan terbaru, polisi mengatakan ada sembilan orang tewas di tiga lokasi berbeda dalam insiden kerusuhan pada 21-22 Mei 2019, termasuk Harun Al Rasyid.

Lima korban tewas ditemukan di Petamburan, Jakarta Barat, yakni Bachtiar Alamsyah, Abdul Azis, M Rehan Fajari, Widianto Rizki Ramadhan, dan Farhan Syafero.

Korban lain meliputi Adam Noorian dan Sandro yang tewas di Jatibaru, Jakarta Pusat, dan Harun Al Rasyid yang ditemukan di daerah Slipi, Jakarta Barat.

Sementara itu, untuk korban Muhammad Reza, polisi belum mengetahui lokasi tewasnya.

Baca juga: Visi Misi Lengkap Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024

(Sumber: Kompas.com/Ardito Ramadhan, Devina Halim | Editor: Fabian Januarius Kuwado, Diamanty Meiliana)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi