Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembakar Kyoto Animation yang Tewaskan 36 Orang Dituntut Hukuman Mati

Baca di App
Lihat Foto
AFP PHOTO / JIJI PRESS
Kondisi terakhir gedung studio animasi, Kyoto Animation, yang terbakar dan menewaskan 34 orang pada 18 Juli 2019.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Shinji Aoba (45), pelaku pembakaran studio Kyoto Animation pada 2019, dituntut hukuman mati pada Kamis (7/12/2023).

Jaksa di Pengadilan Distrik Kyoto menyatakan, Shinji Aoba pantas dhukum mati karena dinilai telah merencanakan tindakannya.

"Tindakannya direncanakan, sangat berbahaya, benar-benar kejam, dan mempunyai dampak yang signifikan terhadap masyarakat," kata jaksa tersebut dikutip dari Japan Times.

Jaksa mengakui bahwa Aoba sebelumnya memiliki delusi yang membuatnya percaya bahwa Kyoto Animation mencuri ide dalam novelnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, jaksa menganggap delusi bukan merupakan suatu keadaan untuk menghindari hukuman maksimal karena pengaruhnya terhadap kejahatan terbatas.

Fokus persidangan salah satu kasus pembunuhan massal terburuk di Jepang ini adalah apakah Aoba kompeten secara hukum. Vonis diperkirakan akan dijatuhkan pada 25 Januari 2024.

Baca juga: Pembakaran Studio Animasi di Jepang, Bos Kyoto Animation: Saya Tak Bisa Berkata-kata

Pembelaan Aoba

Sementara itu, tim pembela Aoba menilai, kliennya harus dibebaskan atau setidaknya mendapat pengurangan hukuman.

Pasalnya, Aoba saat kejadian sedang berada dalam kondisi delusi. Namun, jaksa tak sepakat dengan ucapan tim pembela.

Menurutnya, para korban tidak memiliki kesalahan, tetapi harus menghadapi situasi yang mengerikan saat kebakaran terjadi.

Menurutnya, Aoba telah mengalihkan kesalahan atas kegagalan hidupnya ke Kyoto Animation.

"Dengan motif yang tidak masuk akal dan sangat egois, Aoba melakukan kejahatan tersebut setelah dengan cermat merencanakan cara, metode, dan lokasi," ujar Jaksa, dikutip dari Asahi.

Dalam sidang itu, Aoba pun telah menyatakan permintaan maaf kepada para keluargan.

"Yang bisa saya katakan hanyalah saya minta maaf," ujarnya,

Baca juga: Setelah Sadar, Pria Ini Didakwa dalam Kasus Pembakaran Studio Kyoto Animation Jepang pada 2019

Pembakaran studio Kyoto Animation

Sebagai informasi, Aoba membakar studio Kyoto Animation pada 18 Juli 2019 sekitar pukul 10.30 pagi.

Saat itu, ia menyiramkan bensin untuk menyalakan api di studio ini.

Total, ada 70 karyawan di dalam gedung tersebut ketika peristiwa terjadi. Akibatnya, 36 orang dilaporkan tewas, sedangkan 32 orang lainnya mengalami luka serius.

Aoba disebut membakar studio itu sebagai tindakan balas dendam. Sebab, studio tersebut telah menolak kiriman novelnya, tetapi kemudian menjiplak karyanya.

Menurutnya, ada adegan dalam salah satu animasi karya Kyoto Animation yang dianggap mirip dengan karyanya yang pernah ditolak.

Dikutip dari CBR, eksekusi mati di Jepang terakhir dilaksanakan pada 2022 terhadap pelaku pembantaian Akihabara yang menewaskan tujuh orang.

Baca juga: Cari Motif Pembakaran Kyoto Animation, Polisi Geledah Apartemen Tersangka

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi