KOMPAS.com - Seorang pria mengalami robek di bagian tenggorokannya usai dirinya menahan bersin.
Menurut ahli medis, kejadian yang dilaporkan dalam jurnal BMJ Case Reports tersebut merupakan yang pertama kalinya dan kejadian langka.
“Setiap orang harus disarankan untuk tidak menahan bersin dengan cara mencubit hidung sambil menutup mulut karena dapat mengakibatkan perforasi trakea (batang tenggorokan),” tulis Rasads Misirovs salah satu penulis jurnal tersebut.
Baca juga: Kasus Pertama di Dunia, Tenggorokan Seorang Pria Robek akibat Menahan Bersin
Terjadi saat mengemudi
Dalam jurnal dijelaskan, peristiwa itu terjadi saat pria tersebut tiba-tiba mengalami demam saat sedang mengemudi mobilnya.
Namun, alih-alih meletakkan jarinya di bawah hidung atau membiarkan bersinnya keluar, dia malah memencet hidung dan menutup mulutnya.
Hasilnya, kekuatan bersin yang ditekan menyebabkan lubang kecil berukuran dua kali dua milimeter di tenggorokannya.
Penutupan saluran napas pria tersebut membuat peningkatan tekanan, yang menyebabkan bersin 20 kali lebih kuat dari biasanya dan menyebabkan kerusakan parah.
Kemudian, pria tersebut mencari pertolongan karena dia merasakan sakit yang parah dan lehernya bengkak di kedua sisi. Namun, pria tersebut mengaku tak mengalami kesulitan bernapas, berbicara, atau menelan.
Hasil rontgen mengungkapkan bahwa pria tersebut menderita emfisema bedah yaitu suatu penyakit di mana udara terperangkap di balik lapisan jaringan terdalam pada kulit.
Meskipun tidak memerlukan operas, ia tetap menjalani observasi di rumah sakit selama dua hari untuk memastikan tanda-tanda vitalnya, termasuk oksigen tetap stabil.
Setelah keluar dari rumah sakit, dokter memberinya obat penghilang rasa sakit dan obat demam serta menyarankan dia untuk menghindari aktivitas fisik yang menuntut selama dua minggu.
Fakta bersin
Bersin merupakan salah satu pertahanan tubuh untuk mengeluarkan asap, kotoran, dan benda asing lain yang ada di paru-paru.
Bersin terjadi karena lapisan hidung mengirim sinyal listrik ke bagian otak. Selanjutnya, sinyal ini akan memberi tahu otak bahwa hidung perlu membersihkan dirinya sendiri.
Kemudian, otak akan memberi sinyal kepada tubuh bahwa inilah saatnya tubuh melakukan pembersihan sendiri di bagian hidung yang disebut dengan bersin.
Karena itulah ketika akan bersin, tubuh akan merespon untuk mempersiapkan diri dari kontraksi yang akan terjadi.
Kecepatan udara saat bersin
Saat bersin, rata-rata kecepatannya sekitar 100 meter per detik, seperti yang dilansir dari Pop Science.
Kecepatan yang dihasilkan oleh bersin setara dengan udara yang dikeluarkan saat batuk dengan intensitas yang keras.
Dalam sekali bersin, tubuh akan melepaskan lebih dari 100.000 bakteri dan kuman ke udara, dikutip dari Web MD.
Meskipun demikian, bersin bermanfaat untuk melindungi badan dari alergen, kuman, dan bakteri yang ada di lingkungan sekitar kita.
Menurut peneliti, menahan bersin dapat membuat tekanan bersin menjadi 5-24 kali lipat daripada bersin biasa.
Bahaya menahan bersin
1. Merobek tenggorokanTenggorokan yang robek akibat menahan bersin pernah menjadi salah satu kasus kesehatan di Skotlandia.
Dilansir dari Ladbible, seorang pria asal Skotlandia pernah menahan bersin dengan menutup hidung dan mulutnya saat berkendara.
Namun, akibat intensitas bersin yang sangat kuat, tenggorokannya robek dengan lubang sebesar 0,08 inci.
2. Infeksi telingaJika menahan bersin, bakteri dan kotoran yang seharusnya keluar justru akan tertahan di hidung atau di telinga.
Penumpukan bakteri dan kotoran inilah yang nantinya akan membuat risiko infeksi telinga semakin membesar, dilansir dari Healthline.
Untuk pengobatannya, disarankan untuk mengonsumsi antibiotik sesuai dengan anjuran dari dokter.
3. Merusak pembuluh darahMenurut para ahli, bersin yang ditahan bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah di mata, hidung, atau gendang telinga.
Tekanan yang meningkat karena bersin ditahan menyebabkan pembuluh darah tertekan dan akhirnya pecah.
Pembuluh darah yang pecah dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti pendarahan, rasa sakit yang luar biasa, hingga kebutaan, dilansir dari Mayo Clinic.
4. Patah tulang rusukBeberapa kasus pada lansia pernah melaporkan adanya patah tulang rusuk karena menahan bersin.
Tulang rusuk dapat patah saat menahan bersin karena tingginya tekanan udara yang dipaksa masuk ke dalam paru-paru.
Tekanan yang terlalu tinggi ini dapat merusak tulang rusuk, terutama pada orang yang sudah mengalami penurunan kesehatan, seperti lansia.
5. Anuresmia otakDi dalam tubuh manusia, terdapat salah satu bagian di otak yang bernama anuresmia, dilansir dari Health.
Anuresmia otak dapat rusak atau pecah akibat seseorang yang menahan bersin terlalu kuat,
Jika tidak ditangani dengan tepat, anuresmia otak yang pecah dapat berakibat fatal, seperti pendarahan.
Baca juga: 7 Masalah Kesehatan Serius akibat Menahan Bersin
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.