Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membedakan Batuk Biasa dan TBC

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Towfiqu barbhuiya
Ilustrasi cara membedakan batuk biasa dengan TBC.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Batuk adalah salah satu gejala ketika seseorang menderita penyakit TBC. Namun, bagaimana cara membedakan batuk biasa dan TBC?

Batuk merupakan refleks alami yang merupakan cara tubuh manusia menghilangkan iritasi dari saluran udara atas (tenggorokan) dan bawah (paru-paru).

Batuk membantu tubuh menyembuhkan dan melindungi diri, dengan menghilangkan zat-zat yang mungkin terhirup dan kelebihan sekresi yang menumpuk di saluran udara.

Dikutip dari laman Healthline, batuk adalah refleks umum yang membersihkan tenggorokan dari lendir atau benda asing yang mengiritasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meskipun manusia batuk untuk membersihkan tenggorokannya dari waktu ke waktu, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan batuk menjadi lebih sering.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Flu dan Pilek


Batuk biasanya tidak mengkhawatirkan kecuali jika berlangsung lebih dari dua minggu atau Anda mengalami gejala tambahan seperti kesulitan bernapas.

Sebagian besar episode batuk akan hilang atau setidaknya membaik secara signifikan dalam waktu 2 minggu.

Namun, jika batuk sudah berlangsung selama lebih dari dua minggu, atau disertai gejala medis lainnya, sebaiknya hubungi dokter.

Sebab, hal tersebut hal tersebut bisa mengindikasikan kondisi yang lebih serius.

Baca juga: 6 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Saat Batuk dan Pilek

Apa itu penyakit TBC?

Tuberkulosis (TB/TBC) merupakan penyakit menular yang paling sering menyerang paru-paru dan disebabkan oleh sejenis bakteri.

Penyakit ini menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi TBC batuk, bersin, atau meludah.

Menurut WHO, sekitar seperempat populasi global diperkirakan telah terinfeksi bakteri TBC, dan sekitar 5–10 persen di antaranya menunjukkan gejala dan mengembangkan penyakit TBC.

Tuberkulosis dapat dicegah dan disembuhkan. Biasanya pasien diobati dengan antibiotik dan bisa berakibat fatal jika tidak diobati.

Baca juga: Mulai 2024, Jepang Berencana Wajibkan Wisatawan Indonesia Tes TBC

Orang dengan infeksi TBC laten tidak akan merasa sakit dan tidak menularkan. Hanya sebagian kecil orang yang tertular TBC yang akan terkena penyakit dan gejala TBC.

Berbeda dengan infeksi TBC, ketika seseorang terkena penyakit TBC, ia akan merasakan gejalanya.

Artinya, orang yang terinfeksi TBC belum tentu memiliki gejala dan penyakit TBC. Tapi ketika seseorang sudah terkena penyakit TBC, baru akan menunjukkan sejumlah gejala.

Penyakit ini mungkin ringan selama berbulan-bulan, sehingga mudah menularkan TBC kepada orang lain tanpa menyadarinya.

Baca juga: Mengenal TBC pada Anak, Gejala, dan Bagaimana Cara Pencegahannya?

Gejala umum TBC antara lain:

  • Batuk berkepanjangan (terkadang disertai darah)
  • Nyeri dada
  • Merasa lemah
  • Kelelahan
  • Penurunan berat badan
  • Demam
  • Keringat pada malam hari.

Gejala yang dialami seseorang akan bergantung pada bagian tubuh mana penyakit TBC menjadi aktif.

Meskipun penyakit ini biasanya menyerang paru-paru, TBC juga dapat menyerang ginjal, otak, tulang belakang, dan kulit.

Baca juga: 5 Penyakit Endemik di Indonesia, dari Malaria, DBD hingga TBC

Cara membedakan batuk biasa dan TBC

Durasi batuk merupakan salah satu perbedaan yang paling jelas antara batuk biasa dan batuk karena penyakit TBC.

Batuk biasa bisa berlangsung dalam waktu singkat atau hanya beberapa hari. Sedangkan batuk karena penyakit TBC biasanya berlangsung lebih dari 2 minggu.

Terlebih lagi ketika batuk kronis tersebut disertai dengan gejala TBC lain seperti yang telah disebutkan di atas.

Jika demikian, maka ada indikasi risiko penyakit TBC, dan Anda perlu memeriksakan diri ke dokter untuk memastikannya.

Batuk biasa umumnya akan hilang dengan sendirinya, tergantung penyebabnya. Bahkan bisa lebih cepat ketika penderitanya mengonsumsi obat batuk.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi