Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Etnis Rohingya dan Kenapa Mengungsi dari Myanmar dan Bangladesh?

Baca di App
Lihat Foto
POLRES ACEH TIMUR
Sebanyak 50 pengungsi Rohingya kembali masuk ke Aceh Timur melalui jalur perairan Desa Seunebok Baro, Kecamatan Darul Aman pada hari Kamis, (14/12/2023)
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Etnis Rohingya menjadi pembicaraan hangat setelah beberapa kapal yang membawa puluhan hingga ratusan orang, terdampar di Provinsi Aceh.

Terakhir, sebanyak 45 pria Rohingya ditemukan terdampar di Pantai Kuala Idi Cut, Aceh Timur, pada Kamis (14/12/2023), dikutip dari Kompas.com, Jumat (15/12/2023).

Menurut laporan dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), kedatangan tersebut merupakan gelombang ke-10 dalam sebulan terakhir.

1.608 pengungsi Rohingya di Aceh

UNHCR juga mencatat saat ini sudah ada 1.608 pengungsi Rohingya yang berada di Aceh.

Banyaknya pengungsi Rohingya ini membuat polemik di masyarakat karena mereka datang ke wilayah Indonesia tanpa melalui status pemeriksaan terlebih dahulu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apalagi, baru-baru ini terbongkar sindikat penyelundupan pengungsi Rohingya yang berhasil diidentifikasi oleh Polda Aceh.

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto, menjelaskan tentang penyelundupan pengungsi Rohingya.

“Penyelundupan warga Bangladesh atau Rohingya ini dikoordinir oleh koordinator utama, yaitu Security Camp Bangladesh beserta kapten kapal. Para pengungsi Rohingya dipungut biaya sebesar 20.000 taka sampai 100.000 taka atau Rp 3 juta sampai Rp 15 juta per orangnya," ungkapnya, dikutip dari Kompas.com, Jumat (15/12/2023).

Lantas, sebenarnya siapakah etnis Rohingya, dan kenapa mengungsi dari Myanmar dan Bangladesh?

Baca juga: Mengenal Pulau Galang yang Diusulkan Jadi Tempat Penampungan Pengungsi Rohingya


Baca juga: 184 Pengungsi Rohingya Kembali Terdampar di Aceh, Siapa Mereka?

Mengenal etnis Rohingya

Etnis Rohingya di merupakan etnis yang berasal dari Myanmar. Keberadaannya sudah ada sejak abad ke-7 dan terbentuk dari keturunan pedagang Arab yang menetap di Myanmar.

Selama berabad-abad, pedagang Muslim berbaur dengan para pendatang hingga akhirnya membentuk etnis Rohingya. 

Lalu, pada masa penjajahan Inggris mulai ada kebijakan untuk menjadikan Muslim Rohingya sebagai etnis mayoritas di beberapa kota, seperti Rangoon, Bassein, Akyab, dan Moulmein.

Selain itu, banyak juga warga Rohingya yang dijadikan tentara oleh Inggris pada masa Perang Dunia II.

Mereka berperang dengan warga Myanmar yang bersekutu dengan Jepang. Lalu ketika Jepang menduduki Myanmar, etnis Rohingya menjadi sasaran kemarahan orang Myanmar.

Baca juga: Polemik Penampungan Pengungsi Rohingya di Indonesia, Ditolak Warga tapi Dipuji UNHCR

Diskriminasi etnis Rohingya

Setelah Myanmar merdeka, kepentingan politik baik dari komunitas Muslim maupun Buddha sangat diatur oleh pemerintah dan status komunitas muslim tidak pernah dijamin. 

Dalam UU Kewarganegaraan Burma 1982, tercatat bahwa di Myanmar terdapat 135 etnis dan tidak termasuk Rohingya.

Salah satu bentuk kekerasan yang mengarah pada genosida terhadap etnis Rohingya adalah saat Operation King Dragon 1978.

Operasi tersebut merupakan upaya deportasi untuk membersihkan etnis Rohingya yang jumlahnya mencapai ratusan ribu.

Selain mendiskriminasi, pemerintah Myanmar juga tidak melibatkan etnis Rohingya dalam sensus penduduk negara tersebut.

Baca juga: Mengenal Etnis Rohingya dan Sejarah Pengungsiannya dari Myanmar

Alasan etnis Rohingya mengungsi

Karena mengalami berbagai diskriminasi, mulai tahun 1970-an, ratusan ribu warga Rohingya melarikan diri ke Bangladesh. 

Diskriminasi ini semakin memuncak ketika pihak militer Myanmar menghubungkan Muslim Rohingya dan isu terorisme dalam Islam yang membuat Buddha Myanmar khawatir negaranya akan diambil alih.

Belum selesai mengenai konfilk ras dan agama, muncul pula kelompok militan seperti Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) yang sering menyerang pasukan militer Myanmar.

Akhirnya, tindakan yang dilakukan ARSA menjadi alasan adanya kekerasan kepada semua etnis Rohingya.

Mereka diperkosa, dianiaya, dibakar desa dan tempat tinggalnya, serta dibunuh dengan tidak pandang usia.

Kekerasan yang mengarah pada genosida inilah yang membuat etnis Rohingya mulai melarikan diri ke berbagai negara terdekat seperti Bangladesh dan Indonesia.

Baca juga: Kebakaran Landa Kamp Pengungsian Tempat 1 Juta Pengungsi Rohingya Tinggal di Bangladesh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi