Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Diet Telur Rebus, Efektifkah Turunkan Berat Badan?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/NELEA33
Ilustrasi telur. Cara lakukan diet telur rebus dan efek sampingnya.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Diet telur rebus menjadi salah satu tren pola makan yang tengah ramai dilakukan warganet untuk menurunkan berat badan.

Orang yang menerapkan diet ini harus minimal makan dua sampai tiga butir telur rebus untuk setidaknya satu kali makan setiap hari.

Diberitakan New York Post, diet telur rebus diyakini dapat menurunkan berat badan hingga 11 kilogram dalam waktu dua minggu.

Diet telur rebus dilakukan dengan cara makan setidaknya dua butir telur dan satu potong buah, serta sayur atau protein rendah karbohidrat untuk sarapan.

Makan siang dan makan malam terdiri dari telur atau protein tanpa lemak ditambah sayuran rendah karbohidrat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, efektifkah diet telur rebus dalam menurunkan berat badan? Adakah efek sampingnya?

Baca juga: 5 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet yang Berhasil Kuruskan Tika Panggabean


Cara melakukan diet telur rebus

Diet telur rebus dilakukan dengan cara makan paling tidak dua butir telur rebus dengan sayuran rendah karbohidrat, buah-buahan tertentu, dan sedikit asupan lemak tambahan.

Dikutip dari Women's Health, berikut daftar makanan yang bisa dikonsumsi bersama telur rebus.

Sumber protein tanpa lemak Sayuran rendah karbohidrat Buah Sumber lemak

Sebaliknya, terdapat beberapa jenis makanan yang perlu dihindari oleh orang yang menjalani diet telur rebus.

Makanan yang tidak boleh dikonsumsi

Baca juga: Diet Water Fasting Disebut Ampuh Turunkan Berat Badan, Aman untuk Kesehatan?

Efektifkah menurunkan berat badan?

Telur merupakan sumber protein serta nutrisi lain seperti vitamin A, D, B2, B7, kolin, dan yodium. Namun, menerapkannya sebagai diet rutin ternyata tidak terlalu sehat.

Ahli gizi dari New York, Erin Palinski-Wade menyatakan, diet ini mungkin akan menurunkan berat badan karena pola makan yang rendah kalori dan karbohidrat.

“Penurunan berat badan awal akan mencakup kehilangan air, sehingga memberikan hasil yang ‘menarik’, namun sebenarnya tidak banyak kehilangan lemak tubuh,” jelasnya.

Saat menerapkan diet telur rebus, orang akan mengurangi asupan karbohidrat sehingga tubuh melepaskan air melalui urine. Situasi ini mengakibatkan berat air di tubuh hilang tapi tidak menghilangkan lemak tubuh.

Menurut Erin, diet telur rebus mungkin aman dilakukan selama beberapa minggu. Namun, tidak boleh berkelanjutan untuk jangka panjang.

Dia juga menyebut, berat badan pelaku diet ini akan bertambah lebih banyak setelah menerapkannya. Ini karena orang cenderung makan berlebihan setelah menjalani diet yang sangat ketat.

“Ini adalah cara makan yang membatasi dan tidak seimbang yang dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi dalam jangka panjang dan tidak berkelanjutan,” tambahnya.

Terpisah, pakar diet Allie Echeverria lebih menyarankan orang yang ingin menurunkan berat badan untuk memilih pola makan seimbang.

Orang tersebut harus mengonsumsi protein, serat, dan lemak setiap makan agar tetap kenyang.

Baca juga: Amankah Diet Tiffany Plate Diterapkan untuk Turunkan Berat Badan?  

Efek samping kebanyakan telur rebus

Sementara itu, dilansir dari Everyday Health, terlalu banyak makan telur rebus juga tidak baik bagi kesehatan tubuh.

Diet ini sangat rendah kalori karena membatasi banyak makanan berserat tinggi seperti biji-bijian dan kacang-kacangan. Namun, telur tidak memiliki serat.

Karena itu, orang yang menjalaninya akan kehilangan asupan serat sehingga berisiko terkena sembelit.

Pakar kesehatan merekomendasikan laki-laki usia maksimal 50 tahun untuk mengonsumsi paling tidak 38 gram serat sementara perempuan mendapatkan setidaknya 25 gram serat.

Selain itu, telur mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi sehingga dapat memengaruhi kadar penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.

Para pakar menyarankan, seseorang hendaknya membatasi konsumsi telur.

Mengonsumsi 12 butir atau lebih telur per minggu termasuk pola makan tinggi telur.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi