Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Faktor Utama yang Menyebabkan Suatu Spesies Terancam Punah

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Chuttersnap
Orang utan, hewan yang dilindungi dan termasuk spesies terancam punah.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Spesies yang terancam punah (endangered species) adalah jenis organisme yang rentan atau terancam musnah.

Mengutip laman Britannica, mereka adalah spesies apa pun yang berisiko punah karena penurunan populasinya secara tiba-tiba atau hilangnya habitat kritisnya.

Kawasan dengan keanekaragaman hayati yang memerlukan perlindungan, karena menjadi rumah bagi sejumlah besar spesies yang terancam punah, disebut hot spot.

Diketahui, sekitar 99 persen spesies yang terancam berada dalam risiko, hanya karena aktivitas manusia saja.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia (Homo sapiens) merupakan ancaman terbesar terhadap keanekaragaman hayati dan merupakan penyebab utama hilangnya keanekaragaman hayati.

Baca juga: Sempat Dikira Punah, Hewan Purba Ini Kembali Ditemukan di Papua


Ancaman utama terhadap spesies di alam liar adalah:

Spesies yang terancam punah secara khusus mengacu pada kategori spesies yang terdaftar sebagai critically endangered (sangat terancam punah), endangered (terancam punah), dan vulnerable (rentan punah).

Baca juga: 5 Hewan Populer yang Terancam Punah, Ada Orang Utan dan Panda

Faktor utama penyebab spesies terancam punah

Dilansir dari laman National Geographic, spesies terancam karena dua alasan utama, yakni hilangnya habitat dan hilangnya variasi genetik.

1. Hilangnya habitat

Hilangnya habitat bisa terjadi secara alami. Contohnya adalah dinosaurus yang kehilangan habitatnya sekitar 65 juta tahun lalu.

Iklim yang panas dan kering pada zaman Kapur berubah dengan sangat cepat, yang kemungkinan besar disebabkan karena adanya asteroid yang menghantam Bumi.

Dampak asteroid memaksa puing-puing masuk ke atmosfer, mengurangi jumlah panas dan cahaya yang mencapai permukaan bumi.

Dinosaurus tidak dapat beradaptasi dengan habitat baru yang lebih sejuk ini. Dinosaurus menjadi terancam punah, lalu punah.

Aktivitas manusia juga dapat berkontribusi terhadap hilangnya habitat. Misalnya pembangunan perumahan, industri, dan pertanian yang berisiko mengurangi habitat organisme asli.

Baca juga: Mengenal Hutan Hujan Tropis Sumatera, Warisan Dunia yang Terancam Punah

2. Hilangnya variasi genetik

Variasi genetik adalah keanekaragaman yang ditemukan dalam suatu spesies. Ini memungkinkan spesies beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.

Biasanya, semakin besar populasi suatu spesies, semakin besar pula variasi genetiknya.

Kelompok spesies yang mempunyai kecenderungan kawin sedarah biasanya mempunyai sedikit variasi genetik, karena tidak ada informasi genetik baru yang dimasukkan ke dalam kelompok tersebut.

Baca juga: Daftar Hewan yang Punah pada 2023

Mereka juga tidak memiliki variasi genetik untuk mengembangkan resistensi terhadap penyakit. Akibatnya, lebih sedikit keturunan dari kelompok ini yang dapat bertahan hingga dewasa.

Hilangnya variasi genetik dapat terjadi secara alami, atau juga karena aktivitas manusia yang melakukan perburuan berlebihan sehingga mengurangi populasi banyak hewan.

Berkurangnya populasi berarti semakin sedikit pasangan yang berkembang biak. Dengan lebih sedikitnya pasangan pembiakan, variasi genetik menyusut.

Baca juga: 8 Hewan Terancam Punah karena Kucing, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi