Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Lumba-lumba Langka Bersirip "Jempol" Terekam Kamera di Yunani...

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Ilustrasi lumba-lumba
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Foto lumba-lumba dengan sirip unik berbentuk seperti "jempol" tertangkap kamera di Teluk Korintus, Yunani, oleh Pelagos Cetacean Research Institute.

Sebagai informasi, Pelagos Cetacean Research Institute Yunani adalah lembaga riset yang berfokus untuk meneliti paus, lumba-lumba, pesut, dan spesies terkait.

Unggahan Youtube dari lembaga tersebut kemudian menjadi ramai diperbincangkan oleh warganet di seluruh dunia.

Para peneliti dari Pelagos Cetacean Research Institute melihat lumba-lumba tersebut dua kali dalam setahun, yaitu saat musim panas dan ketika melakukan survei dengan kapal di lepas pantai Yunani.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Rusia Kerahkan Lumba-lumba dalam Perang, Apa Tujuannya?


Bukan lumba-lumba sakit

Koordinator ilmiah sekaligus presiden Pelagos Cetacean Research Institute, Alexandros Frantzis membenarkan peristiwa unik ini.

Frantzis mengatakan jika ia dan timnya baru pertama kali melihat lumba-lumba dengan bentuk sirip unik ini dalam 30 tahun.

“Padahal selama itu kami selalu memantau semua lumba-lumba yang terdampar di sepanjang pantai Yunani selama 30 tahun," kata Frantzis.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa lumba-lumba yang dilihatnya tersebut tidak menunjukkan gejala sakit.

“Meskipun siripnya terlihat tidak biasa, hewan ini tetap bisa berenang, melompat, menaiki haluan, dan bermain seperti lumba-lumba lainnya,” ungkapnya, dikutip dari USA Today.

Frantzis pun menegaskan jika ia tak melihat ada luka di sekitar sirip yang berbentuk seperti jempol tersebut.

“Tidak mungkin lumba-lumba itu terkena penyakit. Kelainan itu terjadi karena ekspresi genetik yang langka,” katanya.

Baca juga: Anak Lumba-lumba Mati Usai Dijadikan Konten Instagram, Pelaku Belum Dihukum

Kelainan genetik

Setiap tahunnya, sebanyak 1.300 jenis lumba-lumba hidup di Teluk Korintus, Yunani. Di tempat ini, ribuan lumba-lumba terisolasi dari hewan lain yang berada di wilayah Mediterania lainnya.

Seorang profesor anatomi mamalia dan neurobiologi di Northeast Ohio Medical University, Lisa Noelle Cooper setuju bahwa cacat pada lumba-lumba kemungkinan besar berasal dari genetiknya.

"Saya belum pernah melihat sirip lumba-lumba yang memiliki bentuk seperti ini," kata Cooper dikutip dari Live Science.

Cooper berpendapat, kelainan yang dimiliki lumba-lumba ini merupakan hasil dari program genetik yang berubah dan membentuk sirip selama perkembangannya sebagai anak lumba-lumba.

Baca juga: Viral, Unggahan Sebut Lumba-lumba Suka Bermain dengan Ikan Buntal agar Mabuk, Benarkah?

Lebih lanjut, mahasiswa doktoral di bidang paleobiologi dan evolusi makro University of Fribourg Swiss, Bruna Farina mendukung pendapat Cooper.

Menurutnya, cetacea (sekelompok mamalia laut, seperti paus dan lumba-lumba) berevolusi dengan lebih banyak ruas jari atau tulang jari di bagian depan.

Bentuk tulang jari ini berbeda dengan mamalia lainnya. Tulang-tulang ini tersusun menjadi "tangan” seperti yang ada manusia dan terbungkus sirip jaringan lunak.

“Artinya, lumba-lumba sebenarnya memiliki ibu jari seperti manusia, meskipun tidak menonjol dan tersembunyi di balik siripnya, kata Farina.

Namun, pada kasus lumba-lumba berjempol ini, ia menduga bahwa beberapa jari lainnya hilang, sehingga yang terlihat hanya bagian “jempol” saja.

Baca juga: Ramai soal Lumba-lumba Disebut Suka Memperkosa dan Membunuh, Pakar: Info yang Menyesatkan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi