KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan sejumlah daerah di Indonesia yang mencatatkan suhu terpanas pada 16-17 Desember 2023.
Hal tersebut diungkapkan BMKG dalam unggahan suhu maksimum harian di Indonesia melalui akun Instagram resminya @infobmkg.
Beberapa wilayah dengan suhu terpanas berada di Jawa bagian barat, Lampung, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan dengan kisaran temperatur 34,6-36,6 derajat celcius.
"Berikut informasi suhu maksimum harian di Indonesia pada 16 - 17 Desember 2023 pukul 07.00 WIB. Yuk dicek, adakah wilayahmu termasuk di dalamnya?" tulis BMKG, Minggu (17/12/2023).
Baca juga: Warganet Pertanyakan Fenomena Hujan Lebat Usai Cuaca Panas Ekstrem, Ini Penjelasan BMKG
Wilayah dengan suhu terpanas Desember 2023
Pencatatan wilayah dengan suhu terpanas di Indonesia dilakukan BMKG pada Sabtu (16/12/2023) pukul 07.00 WIB hingga Minggu (17/12/2023) pukul 07.00 WIB.
Simak wilayah dengan suhu terpanas Desember 2023 berikut ini:
- Stasiun Meteorologi Maritim Serang, Kota Serang, Banten: 36,4 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur: 35,8 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Iskandar, Kotawaringin Barat, Kalimantan Barat: 35,6 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Jawa Barat: 35,6 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Banten: 35,4 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Nangapinoh, Melawi Kalimantan Barat: 35,4 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Raden Inten II, Lampung Selatan, Lampung: 35,4 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Budiarto, Tangerang, Banten: 35,3 derajat Celcius
- Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II, Tangerang Selatan, Banten: 35,2 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Tanah Merah, Boven Digoel, Papua: 35,0 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin, Bima, NTB: 35,0 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Supadio, Kubu Raya, Kalimantan Barat: 35,0 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Perak I, Surabaya, Jawa Timur: 35,0 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Mozes Kilangin, Mimika, Papua: 34,9 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Mutiara Sis-Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah: 34,8 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Nabire, Nabire, Papua Tengah: 34,8 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Umbu Mehang Kunda, Sumba Timur, NTT: 34,6 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Soekarno Hatta, Cengkareng: 34,6 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Pangsuma, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat: 34,6 derajat Celcius
- Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan: 34,6 derajat Celcius.
Baca juga: Warga Semarang Menjerit Kepanasan, Benarkah Kota dengan Suhu Terpanas Se-Indonesia?
Penyebab suhu meningkat
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, meningkatnya suhu di beberapa wilayah di Indonesia masih normal.
"Itu suhu maksimum," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (18/12/2023).
Ia mengatakan, suhu dapat meningkat karena wilayah Jawa atau Indonesia bagian selatan tidak terdapat tutupan awan.
Kondisi tersebut menyebabkan sinar Matahari secara intens langsung mengarah ke permukaan Bumi.
Guswanto juga menjelaskan, berdasarkan citra inframerah Himawari-9 pada Senin pukul 07.00 WIB, terdapat awan konvektif yang signifikan di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.
Awan konvektif juga terdeteksi di Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Papua.
Tidak jauh berbeda dengan pengamatan pukul 07.00 WIB, awan konvektif juga terdeteksi di Aceh, Sumatera Utara, hingga Papua pukul 06.00 WIB.
Baca juga: BMKG Ungkap Alasan Sejumlah Wilayah Masih Alami Suhu Panas padahal Area Lain Sudah Diguyur Hujan
Faktor El Nino dan Dipole Mode Positif
Lebih lanjut, Guswanto juga menjelaskan bahwa cuaca di beberapa wilayah Indonesia akhir-akhir ini terasa panas karena kondisi dinamika atmosfer, yakni El Nino dan Dipole Mode Positif.
El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Selain itu, El Nino menyebabkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia menjadi meningkat.
Sedangkan, Dipole Mode adalah fenomena interaksi laut–atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung dari perbedaan nilai atau selisih antara anomali suhu muka laut di perairan sebelah timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera.
Ketika Dipole Mode dalam kondisi positif, maka curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat secara umum akan berkurang.
Guswanto mengatakan, kondisi El Nino Moderate dan Dipole Mode Positif menunjukkan potensi curah hujan rendah untuk wilayah Indonesia.
"Hasil analisis kondisi iklim global menunjukkan kondisi El Nino Moderat dengan nilai NINO 3.4 sebesar +1.70 dan nilai SOI sebesar -6.0, Nilai DMI sebesar +1.21 juga menunjukkan Dipole Mode Positif," jelasnya.
"Fenomena El Nino Moderat diprediksi berlangsung hingga Februari-Maret 2024, sehingga kondisi ini akan mempengaruhi Cuaca (Hujan dan suhu) di Indonesia," jelas Guswanto.
Baca juga: Indonesia Alami Cuaca Panas, Berapa Suhu yang Ditoleransi Tubuh?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.