KOMPAS.com - Unggahan soal tidak boleh minum es saat haid viral di media sosial X (dulunya Twitter).
Dalam postingan yang diunggah @tanyakanrl, dijelaskan bahwa minum es saat haid dapat menyebabkan penyakit kista.
"Tadi gua nangis karena nyeri haid, terus ada tante, nah mamaku tiba-tiba ngomong kalau lagi haid gaboleh minum air es karena bikin kista ....," tulis unggahan tersebut.
Kista adalah penyakit berupa benjolan seperti kantung yang mengandung bahan tertentu, baik berupa cairan, semipadat, atau gas.
Beberapa kista bisa menyebabkan kanker atau prakanker. Namun, kista pada umumnya jinak.
Lantas, apakah benar minum es saat haid berbahaya?
Penjelasan obgyn
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Uhamka Wawang Sukarya memastikan, minum es saat haid tidak berhubungan dengan penyakit kista.
"(Minum es saat haid) aman. Es itu mencair, seperti minum air biasa, lalu diserap lambung dan usus," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/12/2023).
Menurutnya, tidak ada bukti penelitian medis yang mengungkap bahwa minum es saat haid bisa menyebabkan pembekuan darah di dinding rahim.
Baca juga: Hasil Test Pack Positif tapi Haid Lancar, Apa Penyebabnya?
Kista banyak penyebabnya
Lebih lanjut, Wawang memastikan bahwa penyebab kista bukan semata-mata karena mengonsumsi es saat haid.
"Tidak ada kebiasaan-kebiasaan tertentu terkait (penyebab) kista ovarium," kata dia.
Wawang mengatakan, secara teori penyebab kista ovarium belum pasti.
"(Kista ovarium) diduga terjadi karena ketidakseimbangan hormon estrogen-progesteron yang merangsang terbentuknya cairan dalam ovarium dan jadi kista," jelasnya.
Senada, dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) RSIA Anugerah Semarang Irwin Lamtota Lumbanraja juga memastikan bahwa kebiasaan minum es saat haid tidak berhubungan dengan kista.
Menurutnya, beberapa jenis kista bisa terbentuk karena haid yang tidak teratur. Tapi ada juga yang muncul bukan karena haid.
"Kista fungsional terbentuk karena haid yang tidak teratur, biasanya ukurannya di bawah 4 sentimeter. Menghilang dengan sendirinya bila siklus haid diperbaiki 2-3 bulan," terang dia kepada Kompas.com, Senin.
Namun, Irwin menambahkan, ada juga kista yang terbentuk bukan karena pengaruh haid, biasanya ukurannya besar.
"Nah, kista ini yang perlu penjajakan lanjut," terang dia.
Menurut Irwin, kenaikan berat badan berlebih dan stres justru lebih berpengaruh pada siklus haid.
"Berat badan berlebih, berisiko terjadi gangguan hormon dan keadaan yang disebut dengan resistensi insulin," kata dia.
Jika hal itu terjadi, pematangan sel telur menjadi terganggu sehingga mengakibatkan haid tidak teratur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.