Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengira Gurita, Seorang Pria di Amerika Serikat Menemukan Bangkai Kapal Berusia 150 Tahun

Baca di App
Lihat Foto
iStockPhoto/LuffyKun
Ilustrasi bangkai kapal.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah bangkai kapal yang berusia lebih dari 150 tahun ditemukan di Danau Michigan, Amerika Serikat, oleh Tim Wollak dan putrinya yang berusia 6 tahun.

Mereka menemukan bangkai tersebut pada Agustus 2023 ketika sonar di kapal menangkap sesuatu yang awalnya dikira seekor gurita.

Tim Wollak saat itu menyadari bahwa ada ratusan kapal telah hilang di Danau Michigan selama bertahun-tahun dan tidak pernah ditemukan.

Dia menduga bahwa garis-garis abu-abu panjang di bawah air tampak seperti lambung kapal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Saat kami melihatnya di atas kapal, saya pikir keren sekali bisa melihat ada benda di bawah danau. Tapi saya tidak tahu seberapa besar benda tersebut,” ujarnya, dikutip dari USA Today.

Baca juga: Bukan Titanic, Ini Bangkai Kapal yang Karam Paling Dalam Sepanjang Sejarah

Wollak kemudian mengunggah foto dari penemuannya ke Facebook.

Foto unggahannya tersebut menarik perhatian Wisconsin Historical Society, lembaga swadaya yang membantu orang untuk mengumpulkan, melestarikan, dan berbagi peristiwa di masa lalu.

Setelah diteliti, Wisconsin Historical Society mengatakan bahwa foto dari hasil sonar tersebut merupakan bangkai kapal layar tiga tiang yang tenggelam di kedalaman 8 sampai 10 kaki di bawah permukaan air.

Setelah penemuan tersebut, masyarakat berencana melakukan survei untuk meninjau bangkai kapal pada musim semi tahun 2024.

Rencananya, masyarakat juga akan mendaftarkan situs tersebut ke dalam Daftar Tempat Bersejarah Nasional di Amerika Serikat.

Baca juga: Pertama Kali sejak Ditemukan, Bangkai Kapal Titanic Bisa Dilihat Utuh dan Jelas


Diduga kapal karam karena kebakaran

Para arkeolog percaya bahwa kapal tersebut mungkin adalah kapal milik George L. Newman yang memiliki panjang 122 kaki, dikutip dari NBC.

Kapal tersebut merupakan kapal pengangkut kayu dari Little Suamico dan berlayar pada tanggal 8 Oktober 1871 saat malam hari sebelum tenggelam.

Kapal milik Newman diduga tenggelam karena Kebakaran Pesthigo, yaitu kebakaran hutan terbesar pada 8 Oktober 1971, yang kemudian akhirnya menenggalamkan kapal di titik tenggara Green Island, Amerika Serikat.

Para penjaga mercusuar di pulau tersebut menyelamatkan para kru, menurut catatan sejarah dari masyarakat sekitar.

Setelah kejadian tersebut, kapal kemudian ditinggalkan, tertutup oleh pasir, dan akhirnya dilupakan.

Baca juga: Video 8K Pertama Titanic, Tampilkan Kondisi Bangkai Kapal Setelah 110 Tahun

Badan Cuaca Nasional menempatkan Kebakaran Peshtigo sebagai kebakaran hutan paling dahsyat dalam sejarah AS, karena merenggut lebih dari 1.200 nyawa.

Menurut laporan korban selamat, kebakaran berawal saat pekerja kereta api yang sedang membersihkan lahan untuk rel kereta api membakar semak belukar pada 8 Oktober 1871.

Api kemudian berkembang menjadi kebakaran hebat yang menghanguskan 1,2 juta hingga 1,5 juta hektar lahan.

Kebakaran menjalar ke timur di atas perairan Green Bay dan membakar sebagian wilayah Door dan Kewaunee, termasuk kapal milik George L. Newman.

Dalam kejadian tersebut, menurut situs web Layanan Cuaca Nasional, Kota Peshtigo habis dilalap api dalam waktu satu jam.

Baca juga: Bangkai Kapal AS Paling Dicari di Dunia Berhasil Ditemukan di Filipina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi