Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Warga Samarinda Alami Gatal Saat Lewat Taman Bebaya

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Erwina Rachmi
Tangkap layar video ulat bulu di Taman Bebaya Samarinda yang membuat gatal-gatal alergi.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sejumlah warganet mengeluhkan tubuhnya terasa gatal-gatal setiap melewati Taman Bebaya, Samarinda, Kalimantan Timur karena ada wabah ulat bulu.

Hal tersebut seperti disampaikan warganet melalui video yang diunggah di akun TikTok @abisditelen.smr, Minggu (17/12/2023).

Lewat videonya, pengunggah bercerita dia dan temannya tengah berboncengan melewati jalan di sekitar Taman Bebaya. Namun di jalan, dia merasa tubuhnya tidak nyaman.

Ketika diperiksa, kulit wajah, tangan, dan leher keduanya mengalami bentol-bentol kemerahan.

"Dan ternyata bener aja kayak temenku bilang kalau di situ tuh lagi banyak ulat bulu," tulisnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena itu, pengunggah menyarankan agar warga Samarinda yang lewat jalan itu agar memakai jaket agar tidak terkena bulu ulat yang beterbangan.

Hingga Selasa (19/12/2023), video tersebut telah tayang sebanyak 1,1 juta kali, disukai 98.300 warganet, dan dibagikan 1.903 kali.

Baca juga: 5 Ramuan Alami yang Berkhasiat Mengobati Gatal-gatal


Gatal karena ulat bulu di Taman Bebaya

Pengunggah video tersebut, Rifky Alfaris menceritakan pengalamannya saat berkendara di sekitar Taman Bebaya, Samarinda kepada Kompas.com.

Taman tersebut berlokasi di Karang Asam Ilir, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur.

Saat itu, dia dan temannya tengah menuju Big Mall Samarinda. Namun sesampainya di mal, badan mereka gatal-gatal.

"Terus karena gak tahan jadi milih pulang buat mandi. Dan scroll Instagram ada berita soal wabah ulat bulu tersebut," ceritanya.

Menurut Rifky, pepohonan di taman tersebut saat ini sedang dilanda wabah ulat bulu.

Wabah tersebut membuat dia dan banyak orang yang lewat jalan tersebut mengalami gatal-gatal bahkan sampai kulitnya bengkak.

Dia mengungkapkan, banyak pohon di taman tersebut sampai kering dan mati karena banyak diserang ulat bulu.

"Dulu (Taman Bebaya) itu pernah ditutup gara-gara ulat bulu dan sekarang muncul lagi. Dan tamannya sekarang masih ditutup," lanjut Rifky.

Menurutnya, cuaca Samarinda saat ini sedang berangin dan turun hujan. Hal tersebut membuat bulu serangga tersebut beterbangan.

Meski taman tersebut ditutup, bulu dari ulat yang beterbangan tetap mengenai warga yang berada di sekitar Taman Bebaya.

"(Sekarang) ini udah mendingan (gatal di kulit). Udah gak kaya awal cuma masih keliatan bintik-bintik merahnya," imbuh dia.

Baca juga: Musim Ulat, Bagaimana Penanganannya?

Ulat bulu melonjak di musim hujan

Kepala Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Hari Purwanto menyebutkan, ulat bulu memiliki kemampuan berkembang biak yang tinggi.

"Kalau kondisi lingkungan mendukung, misal cuaca, pakan, dan tidak ada predator atau parasit maka populasi serangga akan bisa melonjak," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (19/12/2023).

Ulat bulu dapat berkembang dengan baik di tengah musim hujan. Mayoritas serangga ini akan makan dari daun di pepohonan.

Sementara tidak adanya predator ulat bulu, seperti burung, mamalia kecil, reptil, dan amfibi dapat membuat jumlah serangga ini bertambah makin cepat.

"Apalagi ditambah umur serangga yang pendek (jadi lebih cepat berkembang biak)," lanjut dia.

Ulat bulu dapat dibasmi dari pepohonan menggunakan produk insektisida maupun bahan-bahan alami.

Baca juga: 10 Cara Mengusir Ulat Bulu di Tanaman, Apa Saja?

Efek ulat bulu ke kulit

Terpisah, dokter spesialis kulit dan kelamin di Universitas Sebelas Maret (UNS), Muhammad Eko Irawanto membenarkan bulu dari ulat bulu dapat membuat kulit gatal-gatal.

"Bentol bentol karena bulu ulat bulu itu karena alergi. Hanya terjadi pada orang tertentu yang alergi terhadap bulu itu," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (19/12/2023).

Meski begitu, Eko mengungkapkan gatal akibat ulat bulu tidak dialami oleh semua orang. Hanya orang yang memiliki alergi yang akan merasa gatal.

Untuk mengatasinya, orang yang memiliki alergi ulat bulu harus segera menyingkirkan bulu yang menempel di kulit.

Orang yang alergi ulat bulu akan mengalami gejala antara lain muncul benjolan merah kecil di kulit, gatal, nyeri, iritasi mata atau saluran udara, dan sebagainya.

"Bisa menghilang sendiri gejalanya jika bulunya sudah tidak menempel kulit lagi. Bisa juga diberi obat antihistamin," imbuh dia.

Antihistamin adalah kelompok obat yang digunakan untuk meredakan gejala reaksi alergi.

Baca juga: Cara Alami Meredakan Reaksi Alergi pada Anak

DLH Samarinda buka suara

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Lingkungan dan Pertamanan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Roro Dyah Maharani menduga ulat bulu ini berasal dari tanaman di luar taman.

“Diduga asalnya dari tanaman sungai dari luar taman, kami perlu melakukan koordinasi dengan instansi di luar taman,” jelasnya, dikutip dari Tribunnews.

“Meski belum diketahui secara pasti apakah serbuk-serbuk bulu dari hama ini bisa sampai ke masyarakat,” lanjutnya.

Menurut Roro, pihaknya sedang mencari solusi dan berkoordinasi untuk mengatasi serangan ini.

“Kami berharap bisa dilakukan lebih lanjut lagi apalagi terkait dampak kesehatannya bagi masyarakat,” tutup Roro.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, Ismed Kusasih mengatakan pihaknya telah melakukan penanganan wabah ini bagi manusia.

“Sudah dilakukan surveillance,” tuturnya.

Menurut dia, pihaknya dan DLH Kota Samarinda sudah berupaya membasmi ulat bulu. Namun, upaya ini belum berhasil.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi